Selamat malam agan sista...
Kumaha kabarna? Damang? 😁😁

Dalam thread ini saya mau sharing nih tentang pengalaman saya, khitan bayi saya yang masih 4 bulan karena fimosis. Barangkali ada agansista yg mengalami hal serupa pada anaknya lalu bingung harus gimana. Boleh baca-baca dulu disini.




Fimosis itu apa sih?


(Sumber: google)


Jadi dulu saat bayi saya usia dua bulan (bulan Juli 2021), di lubang kulup penis nya suka ada putih-putih kecil kaya nasi gitu menghalangi jalan pipisnya. Hal itu membuat bayi saya jarang pipis dan kalau pipis tidak banyak. Setiap mau pipis penisnya mengembung terisi air, barulah pipis nya keluar. Itu juga tidak banyak. Kasian banget pasti nggak nyaman. ☹️

Awalnya saya kira itu normal, karena bagian putih yg menghalanginya masih bisa saya bersihkan. Ditambah lagi bayi saya tidak rewel. Tapi menginjak usia tiga bulan bayi saya sering tiba-tiba menangis histeris sampai menjerit. Lalu setelah beberapa saat dia diam dan tenang.

Saya curiga apa jangan-jangan pipis nya sakit. Saya coba untuk tidak memakaikan pempers beberapa hari dan ternyata benar. Anak saya menangis histeris hanya ketika ingin pipis. Saat pipisnya sudah keluar barulah anak saya bisa diam dan tenang.

Kemudian saya ke dokter, dan ternyata bayi saya fimosis. Dokter bilang bayi saya harus di sunat. Tapi di sunat di rumah sakit oleh dokter bedah spesialis anak, Bukan di klinik sunat biasa. Saya pun di kasih surat rujukan ke RS. Immanuel Bandung dan kabar baiknya bisa pakai BPJS.

Awal bulan September 2021 saya ke rumah sakit. Saya kira akan langsung operasi saat itu juga. Ternyata banyak tahapanya, Minggu pertama rontgent, minggu kedua cek darah, minggu ketiga barulah PCR dan operasi (sunat).

Waktu itu anak saya dijadwalkan operasi pukul 15.00 WIB. Dan harus puasa 4 jam sebelumnya. Disitu saya kewalahan banget karena dari jam 11.00 s/d 15.00 saya ngga boleh ngasih ASI ke anak saya. Anak saya nangis terus sampe terdengar ke ruangan pasien lainnya. Kasian banget nak. Pasti laper 😟.



Jam 3 sore saya di jemput suster untuk pergi ke ruang oprasi. Sepanjang perjalanan anak saya nangis terus nggak berhenti.oh ia Pelayanan suster disana ramah sekali.

Sebelum oprasi di mulai saya diperbolehkan masuk ke ruang operasi, disana dingin banget. Setelah anak saya di bius total saya dipersilahkan untuk menunggu diluar.

Jam 05.30 Oprasi nya selesai. Saya dipanggil dokter untuk menemui anak saya. Dia menangis keras, tapi masih dalam kondisi dibius. Badannya menggigil kedinginan padahal sudah di bungkus selimut tebal. Dokter menyuruh saya untuk berbaring memeluk anak saya supaya lebih hangat. Tapi anak saya tetap menangis sambil menggigil. Rasanya ingin segera memberi ASi. Tapi kata dokternya masih belum boleh. Setelah menunggu sekitar tiga puluh menit dokter bedah datang dan memberi penjelasan bahwa oprasi nya lancar. Memberi tips cara merawat lukanya, dan menjelaskan obat apa saja yang nanti harus saya berikan. Dan hari itu juga saya dan anak saya sudah bisa pulang.

Saya lihat luka nya cuma ada bekas jahitah aja. Untuk perawatanya saya dikasih betadine dan cairan infusan untuk di semprotkan ke luka jahitnya.

Dan ternyata sembuhnya sangat cepat. Dalam waktu 4 hari benangnya sudah pada lepas. Dan lukanya kering sempurna. Hari ke 5 semuanya sudah normal dan membaik.
Anak saya sudah di sunat dan bisa jadi khotib shalat jum'at.😁

Jadi gitu gansis ceritanya.
Buat gansis yang mengalami hal sama, mudah-mudahan pengalaman saya di atas bisa jadi gambaran untuk gansis yang mungkin punya bayi dengan kondisi yang sama tapi bingung mau gimana.



MashaAllah
Ini foto pas sebelum operasi. Gak tega banget 😟



Jadi gitu aja. Kalau ada yang mau tanya-tanya seputar pengalaman anak saya silahkan reply ya.
Jangan lupa cendol dan rate


Terimakasih