Devi (80), Putranya Bhuvnes (50), Lalit (45), menantu Savita (48), Tina (42), putrinya Pratibha (57) dan cucu Priyanka (33), Nitu (24), Mnu (23), Dhruv (15) dan Shivam (14). Ditemukan tergantung dengan  dengan kain sari berwarna warni dengan keadaan mata ditutup, tangan serta kakinya terikat. 10 orang tergantung di kisi-kisi besi di langit-langit, 1 korban ditemukan di kamar dalam keadaan telungkup di sisi ranjang.

Kasus yang menggemparkan Burari ini langsung tersebar dengan sangat cepat, apalagi setelah video amatir suasana di dalam rumah tersebar. Kini kediaman keluarga Chundawat sudah di kerubungi lautan manusia, tidak hanya masyarakat setempat tapi polisi dan media massa juga ikut membanjiri tempat itu. Anggota keluarga terdekat berdatangan, mereka histeris dan tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Kepolisian yang di telpon sesaat setelah penemuan mayat, tercengang dengan pemandangan di depannya. “bahkan di film sekalipun, tidak ada satu orang yang pernah melihat TKP seperti ini dalam hidupnya”, inilah yang di ucapkan oleh Inspektur Manoj Kapur. Pemandangan di TKP mengingatkan mereka pada ranting pohon beringin, saat semua tergantung di kisi-kisi besi langit-langit.
Polisi diburu dengan waktu dan tekanan, karena kini kasus Burari telah menjadi kasus yang menggemparkan negara. Para reporter memberitakan kasus ini dengan cara sensasional, demi memenuhi rasa haus penonton dan keuntungan mereka. Berita yang muncul menggiring banyak opini, mereka mengatakan ini pembunuhan, praktek okultisme dan lainnya.
Polisi masih bergelut dengan TKP, mereka mencari bukti dengan sangat teliti dan tidak ingin melewatkan apapun. Mayat dibawa dengan sangat hati-hati, untuk kepentingan forensik namun tidak ada tanda-tanda kekerasan. Tanda tanya mulai terbongkar ketika mereka menemukan bekar pemujaan di malam hari dan buku diari yang menjadi kunci utama.

Hingga satu nama muncul, Lalit Chundawat pria yang dicurigai sebagai mastermind dari apa yang terjadi. Lalit bukan orang luar, pria ini adalah anak bungsu, kepala keluarga dan salah satu korban dari tragedi keluarga Chundawat. Lalit bukan pria biasa, meski anak bungsu pria ini dikenal sangat dewasa dan bijaksana. Ia memimpin keluarga untuk tetap harmonis, semua tetangga dan kerabat sangat iri dengan keluarga ini.

Namun benarkan Lalit yang memimpin semua ini? Tiga generasi keluarga Bhatia tinggal dalam satu atap, mereka berada di puncak sebagai keluarga berpendidikan dan berpengaruh. 11 buku harian yang ditulis menunjukkan kehidupan keluarga ini selama 11 tahun, setelah sepeninggal ayah mereka di bawah pimpinan Lalit.
Mungkinkan satu pria yang dianggap kepala keluarga bisa mempengaruhi pemikiran 10 orang yang ada dalam keluarga. Padahal mereka orang-orang berpendidikan tinggi dan modern, apakah mungkin Lalit dalang dibalik hal ini? lalu apa yang mendorongnya dan apa yang ingin dicapainya dari aksi gantung diri bersama-sama ini?

Keluarga yang berasal dari Rajasthan itu telah menetap di Distrik Burari selama lebih dari 20 tahun dan tinggal di rumah toko bertingkat tiga. Mereka juga membuka warung di lantai terbawah.

Orang pertama yang melihat para korban adalah Gurcharan Singh yang saat itu hendak membeli susu di warung itu.

"Ketika saya masuk ke toko, semua pintu terbuka dan mereka tergantung dengan tangan terikat," kata Singh kepada BBC Hindi.

Gambaran serupa dituturkan Arjun Thukral, saudara para korban yang tinggal dekat lokasi kejadian.

"Saya melihat tubuh-tubuh yang tergantung dan kursi yang berserakan di lantai. Tante istri saya terkapar di dekat kasur. Saya tak kuat melihat itu lagi," tuturnya.

Ketika itu, Thukral tak percaya pada dugaan bunuh diri massal yang menjadi motif kejadian tersebut.

"Bagaimana bisa seorang ibu membunuh anaknya sendiri. Saya tak yakin mereka melakukan itu. Ini pembunuhan,"


Berdasarkan 11 catatan yang ditemukan dan bukti lainnya, nama dalang dari kasus ini mengerucut kepada Lalit. Lalit diduga sebagai orang yang mengarahkan anggota keluarga lainnya untuk melakukan ritual ini.

Lalit memiliki bisnis kayu lapis dan Bhavnesh memiliki toko kelontong, keduanya ada di lantai dasar rumah mereka. Satu-satunya anggota keluarga yang bekerja, Priyanka, bekerja di sebuah perusahaan Noida dan bertunangan pada 17 Juni 2018.

Sementara itu, psikolog melihat kasus kematian 11 anggota keluarga ini sebagai akibat dari 'gangguan psikotik massal', di mana anggota kelompok secara membabi buta mempercayai salah satu di antara mereka dan mengikuti instruksinya tanpa pertanyaan. Mereka menduga Lalit menderita 'gangguan delusi'.