Setalah menaklukkan Persia pada tahun 334 SM, seluruh wilayah Persia termasuk Mesir kuno jatuh ketangan raja Makedonia, Alexander the Great. Saat menginjakkan kakinya di salah satu wilayah di Mesir, Alexander takjub dengan budaya Mesir, ia kemudian menamakan wilayah tersebut dengan Namanya, Alexandria dan ingin menyebar dan mengasimilasi budaya helenistic dan Mesir kuno dan ingin mendirikan perpustakaan disana.
Gambar
Quote:
Namun Ia meninggal pada tahun 323 SM sebelum sempat mewujudkan impiannya. Setelah kematian Alexander, terjadi pergolakan panjang antar para jenderalnya. Makedonia yang membentang luas terpecah dan wilayah Mesir kemudian jatuh ke tangan salah satu jenderalnya, Ptolemy I pada tahun 304 SM. Saat Ptolemy I menjadi firaun Mesir, Alexandria menjadi ibukota Mesir kuno dan menjadi salah satu kota terkaya dan termaju di dunia pada saat itu dengan lalu lintas dagang yang sangat ramai. Ptolemy juga begitu berambisi untuk membangun perpustakaan raksasa yang mengandung segala buku. Ptolemy I kemudian memerintahkan Demetrisu of Phalerum untuk melaksanakan ambisi tersebut.
Berkembang pesat di era Ptolemy II dan Ptolemy III
Quote:
Setelah Ptolemy I meninggal, ia pun digantikan oleh anaknya, Ptolemy II pada tahun 283 SM. Di eranya, perpustakaan Alexandria berkembang pesat. Kerjaan saat itu sedang kaya raya, raja (Firaun) bahkan memberikan uang yang besar kepada orang-orang untuk mencari buku ke seluruh penjuru dunia, apapun jenis bukunya, siapapun pengarangnya, dan berapapun harganya semua dibeli dan dibawa ke perpustakaan Alexandria. Kerajaan juga memberikan fasilitas yang luarbiasa melimpah untuk para sarjana di perpustakaan Alexandria seperti memberikan tempat tinggal, makanan, pembebasan pajak, dan gaji yang fantastis.
Gambar
Quote:
Dimasa Ptolemy III, Kerajaan juga mewajibkan semua kapal yang berlabuh di Pelabuhan Alexandria untuk menyerahkan bukunya ke perpustakaan. Pihak perpustakaan kemudian menyalin buku tersebut dan menyerahkan salinan Kembali ke kapal dan buku asli disimpan di perpustakaan. Banyaknya kapal lalu Lalang di Pelabuhan Alexandria membuat koleksi buku jadi semakin banyak dan diperkirakan mencapai 500.000 gulungan papyrus (sekitar 100.000 buku). Namun hebatnya, perpustakaan Alexandria sangat terorganisir dan tertata rapi.
Masa Kejayaan
Gambar
Quote:
Dalam komplek mouseuin, perpustakaan terbagi menjadi beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Terdapat ruangan untuk gulungan-gulungan buku, ruang makan, ruang pertemuan, taman, ruang belajar, hingga kebun binatang. Di ruang utama perpustakaan terdapat rak gulungan buku yang dipisah berdasarkan subjek. Diatas rak terdapat tulisan yang bermakna “ The place of the cure of the soul”. Desain/layout perpustakaan Alexandria yang berdiri sekitar 2.300 tahun yang lalu mengilhami konsep perpustakaan modern saat ini.
Quote:
Banyaknya gulungan buku hingga mencapai ratusan ribu, pasti susah untuk mencari dimana letak buku dan informasi terkait. Tapi tenang, saat itu, sudah terdapat katalog buku yang disebut pinakes yang diciptakan oleh sarjana Callimachus. Katalog terdiri dari beberapa seksi informasi, seperti informasi nama buku, genre buku, asal buku, tahun terbit, nama penulis dan biografi singkatnya, dan seksi-seksi lainnya yang kemudian menjadikan perpustkaan Alexandria luarbiasa terorganisir layaknya perpustakaan modern saat ini.
Para tokoh hebat yang "lahir" di perpustakaan Alexandria
Gambar
Quote:
Pada masanya, perpustakaan Alexandria menjadi sangat masyhur seantero dunia kuno dan menjadi tempat belajar dan meneliti tokoh terkenal seperti Euclid (bapak geometri), Erothostenes of Cycrene (seorang polymath), Apollonius of Rhodes (penulis Argonautica), Theoprastus (filsuf), Heron of Alexandria (insinyur dan ahli matematika), Eudoxus of Cnidus (matematikawan, fisikawan, astronomer dan ahli medis), Sostratus of Cnidus ( arsitek dan insinyur yang merancang lighthouse of Alexandria), Claudius Ptolemy (ahli geografi) hingga Archimedes juga menemukan sekrup archimedes saat sedang berada di Alexandria dan tokoh hebat lainnya.
Awal kemunduran
Gambar
Quote:
Setelah masa kejayaannya, dinasti Ptolemaic mulai tidak stabil begitu juga perpustakaan Alexandria. Saat berkuasanya Ptolemy viii pada 169 SM, terjadi ketidakstabilan internal dan ia mengusir para sarjana dari Alxandria. Perpustakaan Alexandria perlahan mundur perkembangannya.
Terbakarnya Alexandria oleh Julius Caesar
Gambar
Quote:
Pada tahun 48 SM, Julius Caesar terkepung dan membakar perahu Mesir dan membuat Pelabuhan terbakar hebat dan api merambat hingga ke kota dan membakar perpustakaan Alexandria. Sekitar 40.000 ribu gulungan buku hangus terbakar. Walau masih berdiri setelah terbakar, sebagian perpustakaan hancur lebur dan tak seperti sebelumnya. Perpustakaan akbar telah terbakar, perpustakaan agung telah terbakar! namun masih ada sisanya.
Kemunduran drastis di era Romawi Kuno
Gambar
Quote:
Kemerosotan Alexandria makin menjadi. Saat Mesir jatuh ke tangan Roma pada tahun 30 SM, perpustakaan berada diujung tanduk eksistensinya. Roma tidak menggelontorkan dana besar untuk perpustakaan Alexandria. Kota Alexandria juga tidak lagi sekaya dulu, para sarjana tidak lagi diberi fasilitas mewah layaknya saat masa kejayaan.
------
Pada 272 M, kaisar Aurelian membawa pasukan untuk berperang merebut Kembali Alexandria dari kerjaan Palmyra. Saat pertempuran, pasukan aurelian membakar dan meluluhlantakkan Braucheion Quarter dimana perpustakaan Alexandria terletak. Sejak itu, tidak ada lagi perpustakaan Alexandria.
Ratanya Alexandria dengan tanah
Gambar
Setelah terbakar pada pertempuran pasukan Aurelian dan pasukan Palmyra, perpustakaan Alexandria telah tiada. Walau ada kembaran dan penerusnya, namun itu bukan lagi perpustakaan agung Alexandria melainkan perpustakaan dengan skala jauh lebih kecil di bagian kota Alexandria.
Terbakar dan hancurnya perpustakaan Alexandria berarti hilangnya banyak pengetahuan dari muka bumi. Ada orang hebat yang ikut hilang dari sejarah Bersama dengan terbakarnya perpustakaan. Bayangkan, Ada ribuan penemuan besar dan pengetahuan maha besar atau beristiwa maha dahsyat yang hilang dari sejarah umat manusia karena terbakarnya perpustkaan Alexandria. Legenda menyebutkan 99% literasi kuno hilang karena terbakarnya perpustakaan Alexandria. Bayangkan perpustakaan masih ada dan literasinya selamat hingga sekarang, betapa banyak peristiwa kuno yang kita tahu, betapa kita tahu bagaimana orang Mesir kuno membangun piramida dan konstruksi besar lainnya, betapa kita tahu formula teknologi kuno yang bahkan sekarang kita tak tahu itu pernah ada atau tidak, batapa kita jadi tahu bagaimana bangsa Yunani memuncaki peradaban dan mencapai kemajuan sains luar biasa. Hampir semua sirna.
Thank,
Saleum.