Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab.

Di tengah-tengah tausiahnya di acara Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh DPP Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab menyindir Nikita Mirzani dengan sebutan pramuria.

Hal ini menyusul statemen Nikita Mirzani yang menyebut Habib Rizieq sebagai tukang obat dan sebagainya.

Mendapati statemen Habib Rizieq tersebut, praktisi hukum, Habib Muannas Alaidid menyayangkannya.

Ia justru mempertanyakan semangat revolusi akhlak yang dikampanyekan Habib Rizieq, sementara ucapan-ucapan yang kurang pantas sering terlontar dari lisan Imam Besar FPI itu.

“Kalau bener mau revolusi akhlak mestinya dimulai dengan adab diri sendiri termasuk tuturkata dan ucap siapapun dia,” kata Muannas, Minggu (15/11/2020).

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menasehati, bahwa ketika Habib Rizieq ingin menghapus keburukan seseorang tidak bisa dilakukan dengan cara yang buruk juga.

“Membersihkan piring kotor mustahil denhan perkakas atau alat yang kotor, cacimaki erat kaitan dengan moralitas,” tandasnya.

Terakhir, Muannas pun menyarankan agar Habib Rizieq tidak marah ketika ada yang menyebutnya sebagai tukang obat. Karena itu bukan termasuk penghinaan.

“Nggak perlu galau dengan sebutan tukang obat, karena itu pekerjaan mulia bukan hina-dina,” tutupnya

Sumber : https://inisiatifnews.com/nasional/2...-habib-rizieq/