Realitas nyata dari masyarakat kita hari ini. BPUM, Bantuan Pemerintah untuk Usaha Mikro jadi topik yang hangat di sudut-sudut kampung. Syarat yang mudah, kepastian cair yang begitu cepat membuat orang mendadak punya usaha. Jika benar ada usahanya mungkin tidak jadi soal, siapa tahu kan dari iseng buka usaha karena ada bantuan pemerintah, kemudian menjadi bertumbuh para pengusaha baru. Yang jika menjadi besar akan membawa banyak manfaat untuk Indonesia.

Tapi bagaimana jika orang yang tidak punya usaha dan tidak niat berusaha mengambil jatah bantuan ini? Dengan membuat usaha fiktif, kemudian setelah uangnya cair ya selesai. Uang itu digunakan untuk kegiatan yang sama sekali tidak produktif. Salah? Mungkin. Kenapa mungkin? Seperti kata Paijo, "daripada dikorupsi, kenapa tidak dobagi-bagi saja.Kalimat ini seolah menjadi suara rakyat yang kecewa dengan mendarah dagingnya korupsi di negeri ini.

Mumet? Sebaiknya jangan. Berprasangka baik saja. Toh duit yang didapat akan dibelanjakan oleh yang menerima. Lepas dari belanja apa, bahkan beli arak murahan, paling tidak ada ekonomi yang bergeliat. Hehehehe.. Ah, bangsa ini memang kaya, bukan cuma kaya SDA, tapi juga kaya dengan pemikiran radikal mengarah gila untuk mensiasati keadaan.