Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

codename.isalAvatar border
TS
codename.isal
Kenalan Yuk Sama Deretan 'Calon' Vaksin COVID-19

Gambar

Tak terasa sudah lebih dari tujuh bulan sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali memberitahukan kepada dunia tentang adanya temuan kasus pneumoniamisterius di Wuhan, Cina, yang pada akhirnya menyebabkan pandemi global coronavirus atau COVID-19 seperti yang kita rasakan saat ini. Tercatat hingga thread ini ane buat, COVID-19 telah menjangkiti sebanyak 33,4 juta populasi manusia di Bumi, dan telah merenggut 1 juta korban jiwa.

Hingga kini tidak ada pihak yang berani menjamin kapan pandemi ini akan segera berakhir. Namun pengembangan vaksin tengah dilakukan oleh para peneliti di seluruh dunia. Semua orang tentunya juga menunggu-nunggu akan hadirnya vaksin yang diharapkan dapat mencegah penularan COVID-19.

Saat ini sebagian besar 'calon' vaksin COVID-19 sedang menjalani tahap uji klinis. Uji klinisnya sendiri terbagi menjadi tiga hingga empat tahap (fase). Tahap awal (fase 1-2) adalah pemeriksaan keamanan, dosis, kemungkinan efek samping dan kemanjuran kandidat vaksin dalam memerangi patogen pada sekelompok kecil orang.

Tahap selanjutnya (fase 3-4), para peneliti menguji kemanjuran vaksin, sambil memantau reaksi merugikan terhadap ratusan hingga ribuan sukarelawan. Vaksin akan disetujui peredarannya jika hasil percobaan menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan efektif, serta lebih banyak membawa manfaat ketimbang risikonya.

Menurut WHO, beberapa kandidat vaksin COVID-19 sudah berada dalam fase 3. Dan berdasarkan perkembangannya berikut ini adalah beberapa 'calon' vaksin yang bisa dibilang paling menjanjikan.
emoticon-cystg


Gambar

Oxford / AstraZeneca

Vaksin yang disebut ChAdOx1 nCoV-19 ini dikenal sebagai vaksin Oxford, dikembangkan oleh Universitas Oxford bekerja sama dengan perusahaan farmasi AstraZeneca. Vaksin ini dibuat dari versi lemah virus flu biasa, yang disebut adenovirus, yang menginfeksi simpanse. Para peneliti mengubah virus secara genetik sehingga tidak dapat bereplikasi pada manusia dan menambahkan gen ke kode untuk spike protein yang digunakan virus corona untuk menginfeksi sel manusia. Secara teori vaksin ini akan mengajari tubuh untuk mengenali spike protein tersebut, sehingga saat seseorang terpapar, sistem kekebalan tubuh bisa menghancurkannya. Uji klinis fase 3 telah dilakukan di AS, Inggris dan negara lainnya.

Sinovac

Disebut juga sebagai CoronaVac, vaksin ini sedang dikembangkan oleh Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing, Tiongkok. Perusahaan ini telah menyatakan bahwa vaksin ini aman dan efektif dalam uji klinis awal, dan saat ini sedang menjalani uji klinis fase 3. Vaksin ini dibuat dari versi virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktif alias mati, tidak seperti vaksin Oxford yang merupakan bentuk vaksin hidup yang dilemahkan. Tiongkok telah memakai vaksin ini untuk penggunaan darurat (bersama dengan dua vaksin lain yang dikembangkan oleh Sinopharm). Sekitar 90% karyawan Sinovac dan keluarganya telah divaksinasi di bawah program penggunaan darurat.

Sinopharm

Vaksin besutan perusahaan farmasi 'BUMN' Tiongkok ini adalah bentuk virus SARS-CoV-2 yang tidak aktif. Sinopharm telah melakukan uji coba fase 3 di Abu Dhabi, Peru dan Maroko. Para sukarelawan menerima satu dari dua jenis vaksin. Vaksin kedua yang dikembangkan bersama dengan Institut Produk Biologi Beijing juga sedang dalam uji coba fase 3 di Uni Emirat Arab dan Argentina. Ratusan ribu warga Tiongkok telah divaksinasi oleh salah satu dari dua vaksin Sinopharm di bawah program penggunaan darurat, bersamaan dengan vaksin Sinovac.


Gambar

Moderna

Diberi codename: mRNA-1273, vaksin ini dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi AS, Moderna dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID). Vaksin ini adalah vaksin pertama yang diuji pada manusia di AS. Vaksin Moderna mengandalkan teknologi yang belum pernah digunakan dalam vaksin tradisional, bagian dari materi genetik yang disebut messenger RNA (mRNA). Vaksin mRNA terdiri dari materi genetik yang mengajarkan sel untuk membangun protein virus sendiri. Vaksin mRNA ini memiliki beberapa keunggulan, termasuk lebih cepat dan lebih mudah dibuat daripada vaksin tradisional, yang memerlukan waktu untuk berkembang karena para ilmuwan harus menumbuhkan dan menonaktifkan seluruh patogen atau proteinnya. Vaksin mRNA mungkin juga lebih tahan lama terhadap patogen yang cenderung bermutasi, seperti virus corona dan virus flu. Vaksin mRNA telah terbukti menjadi alternatif yang menjanjikan untuk vaksin tradisional.

CanSino

CanSino Biologics, bekerja sama dengan Institut Bioteknologi Beijing, mengembangkan kandidat vaksin menggunakan adenovirus yang dilemahkan. Berbeda dengan vaksin Oxford yang mengandalkan adenovirus yang menginfeksi simpanse, CanSino Biologics menggunakan adenovirus yang menginfeksi manusia. Vaksin ini telah diuji coba di Wuhan (tempat kasus virus corona pertama kali muncul), melibatkan 508 peserta yang secara acak ditugaskan untuk menerima salah satu dari dua dosis berbeda dari vaksin ini. Hasil studi juga tidak menemukan efek samping yang serius, meskipun beberapa melaporkan reaksi ringan atau sedang termasuk demam, kelelahan dan nyeri di area suntikan. Vaksin ini diberi persetujuan untuk digunakan di militer Tiongkok dan sekarang juga sedang menjalani uji coba fase 3 di luar Tiongkok.

Pfizer / BioNTech

Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, sedang mengembangkan vaksin yang menggunakan messenger RNA untuk mendorong sistem kekebalan mengenali virus corona. Pfizer dan BioNTech juga telah melakukan uji coba fase 3 yang melibatkan 30.000 sukarelawan di 120 lokasi di seluruh dunia. Jika vaksin itu terbukti aman/efektif dan disetujui, mereka akan memasok hingga 100 juta dosis pada akhir tahun 2020 dan sekitar 1,3 miliar dosis sampai akhir tahun 2021. Hasil uji coba vaksin ini tidak menyebabkan efek samping yang serius dan dapat memacu respons kekebalan. Para peneliti menemukan bahwa vaksin mendorong sistem kekebalan untuk membuat antibodi penawar pada tingkat 1,8 hingga 2,8 kali lebih tinggi daripada yang ditemukan pada pasien yang pulih. Belakangan, Pfizer juga mengumumkan hasil baru bahwa vaksin itu juga mendorong produksi sel-T khusus untuk melawan virus corona baru.


Gambar

Novavax

Perusahaan pengembangan vaksin yang berbasis di AS, Novavax juga sedang mengembangkan kandidat vaksin virus corona yang diberi nama NVX-CoV2373. Disebut "vaksin nanopartikel rekombinan," vaksin ini terdiri dari beberapa spike protein SARS-CoV-2 yang digabungkan dalam nanopartikel bersama dengan senyawa peningkat kekebalan yang disebut adjuvan. Perusahaan yang belum pernah membawa vaksin ke pasaran dalam 33 tahun sejarahnya ini telah membuat kesepakatan senilai $ 1,6 miliar dengan pemerintah AS di bawah Operasi Warp Speed. Dari hasil uji coba vaksin Novavax ini terbilang menjanjikan.

Johnson & Johnson

Perusahaan yang terkenal akan produk bedaknya ini juga ikut meramaikan pasar pengembangan vaksin COVID-19. Bersama anak perusahaan farmasi mereka, Janssen Pharmaceutica, Johnson & Johnson telah melakukan uji coba fase 3 yang melibatkan 60.000 sukarelawan di AS, Brasil, Chili, Kolumbia, Meksiko, Peru, Filipina, Afrika Selatan, dan Ukraina. Vaksin yang disebut Ad26 ini dikembangkan dari adenovirus yang dilemahkan dan diberikan kepada sukarelawan sebagai dosis tunggal. Vaksin ini disebut vaksin berbasis vektor karena menggunakan virus yang dilemahkan untuk menyampaikan informasi patogen ke tubuh untuk memicu respons imun. Vaksin ini dibuat menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan untuk mengembangkan vaksin Ebola. Jika vaksin Ad26 terbukti aman dan efektif pada uji coba fase 3, Johnson & Johnson akan merilis vaksin ini pada awal 2021.

Sebetulnya masih ada lebih banyak vaksin lagi, di Indonesia sendiri ada yang namanya vaksin 'Merah-Putih' yang lagi dikembangkan oleh beberapa lembaga seperti Eijkman, LIPI, ITB, hingga UI. Kehadiran vaksin ini akan melengkapi stok vaksin di Indonesia untuk memerangi COVID-19.

Yah, semoga saja proses pengembangan vaksin-vaksin ini berjalan lancar serta nanti hasilnya benar-benar aman dan manjur. Kita do'akan supaya masa-masa pandemi ini bisa segera berlalu. Tetaplah bertahan hidup, kalian pasti bisa melewati tahun 2020 dengan selamat.
emoticon-Jempol


Referensi:
1 . 2
indrakacafilm
orgbekasi67
ilhambogel37
ilhambogel37 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
49.6K
95
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
HarlequinzAvatar border
Harlequinz
#2
wahhh bonusnya bikin greget dahh emoticon-Leh Uga
0
Tutup