ceuhettyAvatar border
TS
ceuhetty
Setiap Anak Itu Berbakat, Moms! Kenali Sejak Dini
pinterest

Hallo, Moms!

Apa Moms salah seorang yang sedang khawatir pada tumbuh kembang bakat seorang anak?

Tenang, Moms! Karena setiap anak terlahir dengan bakatnya masing-masing. Mereka spesial dan memiliki keistimewaan yang berbeda. Hal itu bahkan telah terbukti sejak masih berbentuk sperma. Yaa, mereka bisa terlahir ke dunia setelah mengalahkan enam puluh juta pesaing untuk mencapai sel telur, bukan?

Setiap anak sudah pasti memiliki kemampuan berpikir hingga keaktifan yang beda. Mereka merupakan individu unik dengan versinya masing-masing. Oleh sebab itu, sangat tidak bijak jika kita suka membanding-bandingkan anak satu dengan anak yang lainnya.

Misalnya, anak si anu berbakat dalam bidang olahraga, namun lemah dalam bidang seni. Yang jelas, setiap kekurangan akan tertutupi oleh kelebihannya. Jadi, tidak perlu minder.

Tugas kita sebagai orang tua adalah mengenali bakat anak, lalu mendampingi dan mengarahkannya.

pinterest

Lalu, sejak umur berapa kita bisa mengenali bakat seorang anak?

Hal ini sebenarnya bisa diketahui sejak dini, Moms. Dengan memperhatikan kebiasaan yang sering dilakukannya.

Setelah mengetahui bakat anak, maka langkah selanjutnya adalah mengasahnya. Karena bakat yang tidak diasah lama kelamaan bisa tumpul dan tenggelam. Hal ini tentu sangat disayangkan, karena bakat adalah anugerah dari Allah.

Lalu, pentingkah kita mengenali bakat anak?

Sangat penting. Karena kita akan lebih mudah mengarahkan anak untuk meraih cita-cita dan impiannya. Hanya saja, bakat perlu diimbangi minat yang tinggi.

Ane pun sebenarnya sedang mengamati apa yang menjadi bakat Al. Sejak berumur tiga tahun, Al sudah penasaran dengan alat-alat memasak. Mungkin karena setiap hari diajak berkutat di dapur.

Al sering kali ikut mengaduk masakan, tentu saja di bawah pengawasan ane. Ia pun sudah terbiasa membantu mencuci sendok atau piring-piring yang berbahan melamin. Tidak ada yang menyuruh, anaknya antusias sendiri. Apa pun yang ane lakukan di dapur, maka ia akan membantu.

Beranjak besar, Al kemudian menjadi tolak ukur layak tidaknya masakan di rumah. Masakan akan dinyatakan berhasil, jika Al bilang enak. Ini bukan omong kosong karena sudah teruji. Misalnya ketika ane shaum, maka Al yang menjadi tukang icip. Ia akan dengan mudah bilang terlalu asin, atau bahkan kurang garam. Dan ketika dibuktikan ternyata benar.

Hal ini membuat ane berpikir, mungkin bakat dan minat Al di dunia kuliner. Mungkin juga ia mewarisi bakat Ayahnya, yang notabene seorang koki handal.
Siapa tau, kelak Al bisa mengalahkan chef Arnold, bukan?

Apapun itu yang terpenting benar-benar sesuatu yang diminatinya, bukan karena keterpaksaan. Sebab bakat yang didukung oleh minat sangat dekat dengan kesuksesan. Aamiin.

Sekian thread ane kali ini. Semoga bermanfaat ya, Moms!

Thanks sudah membaca, see you next time, Insya Allah. Papay ....


Referensi : Di sini


Kunjungi blog Kompak Kaskus. Klik banner di bawah ini.

Diubah oleh ceuhetty 23-06-2020 12:57
turkusuma
ChristinaHanjar
tien212700
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.8K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
makanjajanjalanAvatar border
makanjajanjalan 
#16
ah ortu gua mah penting anaknya bisa mtk, kimia, fisika. padahal nilainya jeblok semua karena ga suka tapi dipaksa buat bisa. ga dianggep bakat gua mah yg cuma bisa ngarang bebas doang terus jadi duid. Wkwkwk
Diubah oleh makanjajanjalan 25-06-2020 14:24
ceuhetty
ceuhetty memberi reputasi
1
Tutup