Manusia diberikan akal untuk berfikir, diberikan juga kemampuan mencerna sesuatu hal yang dilakukan akibatnya akan seperti apa! Tapi di Indonesia sangat berbeda, bertindak dahulu lalu baru pikirkan nanti akibatnya.

Maka tidak salah kalau saat ini banyak orang dari pejabat hingga rakyat bersatu dalam kedunguan, dimana terjadi krisis akal sehat. Bagi sebagian orang mereka dianggap lucu ketika bangga telah mempermainkan orang lain, namun bagi yang berfikir mereka adalah sampah yang lahir ke bumi dan harusnya disapu bersih hingga tak meninggalkan noda.

Layaknya sebuah virus, pemikiran dungu mereka kerap kali menjadikan banyak orang terpapar. Khususnya mereka kaum pelajar namun tak pernah menjadi pintar, berfikir hanya yang terlihat oleh mata tak pernah berfikir secara visioner. Mereka lupa ada hukum sebab akibat, dan jumlah merekapun banyak sekali di Indonesia.



Mana buktinya TS? Oke tidak usah kasus yang menimpa para pejabat, apalagi membahas politik dan agama kita ambil yang simpel saja. Sebab kasus kedunguan yang menimpa para wakil rakyat susah untuk dibicarakan, toh kita sendiri sering melihat aksi mereka namun endingnya hilang tak berbekas. Lebih baik kita benahi dahulu di akar rumput untuk calon pejabat dimasa depan.

Seperti yang baru-baru ini terjadi muncul kerajaan-kerajaan baru dengan pengikut yang lumayan banyak, hal ini cukup menghentak. Ternyata Indonesia akal sehatnya sudah banyak yang hilang, mereka rela berbondong-bondong untuk ditipu.



Sebuah hal yang miris dan ironis di zaman yang katanya sudah modern saat ini, menuju ke lebih bawah lagi ada kasus lulusan jalur corona yang senang dengan aksi corat coret dengan berfoto kurang beretika. Sebuah pemikiran dangkal untuk generasi muda kita dengan melampiaskan prestasi dengan aksi vandalisme.

Bahkan salah satu youtuber muda membuat konten prank bantuan isi sampah tentu aksinya itu sungguh tak terpuji, hingga akhirnya menjadi buronan polisi. Mirip dengan aksi prank wakil rakyat yang menjebak PSK, konten yang tak berharga dan sama sekali bukan solusi untuk mencari kebaikan.



Inilah cikal bakal generasi muda kita, bayangkan 20 tahun ke depan apa yang mereka akan ciptakan?

"Kehancuran"

Mengutip kata dari sosok bangsa yang kini terdiam di Istana. "Indonesia tidak ada lagi tahun 2030" nampaknya akan semakin nyata.

Masihkah kita bergelimang dengan kedunguan, masihkah tidak mau berfikir kritis. Masihkah terus melihat banyak hal lucu yang dilakukan banyak orang dari pejabat hingga rakyatnya namun ternyata bukan humor di televisi, tapi kenyataan hidup di Indonesia.




Mulai saat ini yuk kita kembali merenung, ditengah pandemi dan dibulan yang suci ini ada sesuatu hal yang penting untuk membuka pikiran kita agar tak tergelincir dari kedunguan. Salam, saya c4punk see u next thread.