MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.3K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#2034
BAGIAN 29
PERJANJIAN BARU
part 5



“WAIT...WAIT......!!” teriak Cascade.

“iya.......”

“please....I beg you for bring back Asnawi!!...please Lingga”

“I cant do that Casey.....its over!”

“how about make new contract?”

“maksudmu, kamu mau bikin kontrak baru?”

“iya....aku siap menjual nyawaku lagi untukmu...asalkan Asnawi kembali”

Senyum pun langsung merekah di wajah Linggamanik. Tanpa banyak basa basi, dia langsung mengeluarkan secarik perkamen dari kantung ajaibnya, lalu menuliskan berbagai pasal dalam kontrak itu dengan cepat.

“baiklah kalo begitu....kamu akan kujadikan permaisuriku dan aku akan memberikan kesaktianku sama kamu”

“iya...iya...tapi sepuluh tahun lagi dari sekarang”

“tidak tidak......aku gak akan ngasih kamu waktu selama itu”

“why not?”

“karena kamu udah ngelanggar sebelumnya jadi aku beri kamu waktu selama setahun”

“WHAT THE FUCK?....ARE YOU FUCKING KIDDING ME?” Cascade terkejut.

“tidak....aku serius” jawab Linggamanik dengan muka datarnya.

“please Lingga..please..kasih aku waktu panjang....lima tahun aja”

“tidak....Cas...setahun aja dan itu udah FIX”

“please...I beg you”

“I’m sorry Casey....kamu harus menerimanya atau tidak sama sekali!”

Cascade pun mengalami kebingungan yang luar biasa. Waktu hidupnya berarti hanya tinggal setahun jika melakukan perjanjian itu. Akan tetapi jika Cascade tidak melakukannya, maka dia akan kehilangan Asnawi selama lamanya.

“baiklah lingga......aku setuju” akhirnya Cascade pun memilih untuk menerima perjanjian itu. Dia lebih memilih untuk mati daripada harus kehilangan Asnawi selamnya. Linggamanik pun terlihat sangat senang dengan keputusan Cascade. Ia memberikan sebuah pena yang terbuat dari bulu unggas untuk menandatangani perjanjian baru itu. Tanpa ragu, Cascade menandatangani perkamen itu.

“okey....sekarang perjanjian selesai....kalo gitu sekarang kamu tinggal cium aku”

“what!!....cium kamu?”

“yes honey...kiss me now!”

“why do I have to kiss you?”

“ini sebagai tanda jadi Cas....ayolah!!”

Cascade dengan berat hati harus berciuman dengan Linggamanik, ia pun memejamkan matanya ketika wajahnya mulai mendekati wajah Linggamanik. Akhirnya merekapun berciuman, Cascade yang semula merasa jijik dan tidak suka, mendadak merasakan suatu aliran kasih sayang yang besar dari Linggamanik. Aksi ciuman mereka pun semakin dalam, lidah Cascade maupun linggamanu menari-nari dengan anggun dan seirama seakan mereka telah menyalurkan rasa cinta. Tiba tiba Cascade pun semakin merasa nyaman dengan hal itu. Dirinya merasakan sedang terbang diatas langit yang memilik awan berwarna merah muda. Burung-burung pun menemaninya terbang sambil berkicau dengan merdu.

“Cas....Cas..bangun Cas......Cas....Bangun!!...udah siang nih”

Cascade perlahan membuka matanya setelah mendengar suara itu. Dia melihat plafon kamar yang berwarna putih dengan lampu krital kecil yang menggantung. Cascade menoleh ke sebelah kiri, dia melihat Asnawi sedang melihat kearahnya.

“HONEEEEEEYYY..............I LOVE YOU!!” tiba tiba Cascade berteriak dan langsung memeluk erat Asnawi yang berada disebalahnya. Tenaga Cascaden sangat besar, sehingga membuat Asnawi terpelanting ketika dipeluk oleh dirinya. Cascade kemudian tak henti hentinya mencium Asnawi yang tampak sangat bingung dengan perilaku aneh dirinya.

“I love you honey....you are everything to me....gue sayang banget sama elu”

“iya iya.....tapi lepas dulu dong pelukan lu!!....pengep nih”

“NO WAY......gue gak pengen lepasin elu”

“ihhh...kok lu aneh banget sih....kayak yang udah lama gak ketemu!”

“honey....gue kangen berat sama elu...elu uda pergi lama”

“pergi lama?....bukannya semalem kita udah having sex di mobil lu...terus paginya elu ngajak gue kesini....dan kita lanjutin disini”

“ah masa sih?....elu kan mati honey?....gue bawa lu kesini buat ngamanin lu?”

“si anjiirr..elu mah ada ada aja ah?....masa gue mati sih?...yang ada sekarang nih gue hampir mati karna elu pelukin gue kenceng banget”

“sorry sorry.......abisnya gue seneng banget liat elu hehehe”

Cascade pun melepas pelukannya terhadap Asnawi, setelah itu dia dan Asnawi berdiri. Cascade kembali memeluk Asnawi yang terlihat masih kebingungan dengan semua ini.

“kenapa sih lu demen banget melukin gue?”

“karena gue sayang sama elu honey.....”

“gue juga sama Cas....dan mulai saat ini gue akan menjadi belahan jiwa lu?”

“apa lu inget dengan apa yang gue ceritain sebelumnya?”

“ya aku inget...lu melakukan semua hal biar gue sama Raizha gak jadi pacaran karena elu ngerepin balikan sama gue...tapi elu gak bisa karena elu sakit kanker”

“HAH SAKIT KANKER?......APA GUE BILANG GITU?”

“iya Cas....dan lu bilang kalo umur lu tinggal 3 tahun lagi...makanya gue akan ngasih elu segalanya...dan gue akan berusaha untuk nyari cara buat kesembuhan elu Cas...gua janji”

Cascade sangat terharu dengan pernyataan Asnawi, ia pun kembali memeluk nya dengan penuh keharuan. Cascade menyadari satu hal bahwa Linggamanik telah melakukan rekayasa terhadap ingatan Asnawi. Dia sama sekali tidak tahu jika Cascade akan diambil jiwanya oleh Linggamanik dan mengubahnya dengan skenario bahwa Cascade menderita kanker.

Setelah semua kejadian yang menimpanya, Cascade memutuskan untuk pergi ke Perancis. Dia tidak ingin Asnawi melihat dirinya mati. Cascade berpura-pura akan mengambil program magister di negeri menara Eiffel itu.

Satu bulan kemudian, Cascade mengadakan acara pesta wisuda di rumahnya. Semua teman-temannya diundang untuk menghadiri acara itu, tak terkecuali dengan Asnawi. Ketika malam semakin larut, Cascade memadu kasih dengan Asnawi untuk terakhir kalinya sebelum pergi menuju Perancis.

Fajar pun tiba, Bi Asih memasuki kamar Cascade untuk memberitahu jadwal keberangkatannya telah tiba. Ketika masuk, Cascade tengah masih terlelap didalam pelukan Asnawi. Mereka berdua tampak terlihat damai.

“non..non...bangun non!” bisik Bi Asih di telinga Cascade.

Sontak, Cascade pun langsung terbangun karena bisikan Bi Asih. Dia bangkit dari tempat tidurnya dengan perlahan. Setelah itu, Cascade memakai pakaiannya yang berserakan di lantai satu persatu.
“non.....pesawat udah ready...non sekarang tinggal pergi” kata Bi Asih sambil membantu merapikan pakaiannya.

“Bi......aku akan merindukanmu....maafin aku yah Bi” ucap Cascade.

“gak usah minta maaf non...aku yang mestinya minta maaf sama kamu....karena aku udah bermain di belakang sama Asnawi”

“jangan pikirin hal itu Bi...justru aku sekaran akan menitipkan Asnawi sama kamu....cintailah dia Bi...sayangi dia seperti kamu menyayangiku...aku tahu kamu cinta banget sama Asnawi”
“tapi non....den Nawi kan punya non”

“iya Bi...tapi mulai sekarang kuserahkan dia sama kamu Bi”

“non jangan bilang gitu...kayak yang gak akan pulang aja”

“aku punya firasat buruk Bi....kayaknya aku gak akan pulang kesini lagi”

“jangan ngomong gitu dong non!!....kamu gak akan kemana mana...kamu kan cuman kuliah disana”

“iya Bi...tapi aku pengen kamu janji untuk mencintai dan menyayangi Asnawi seperti aku menyayangi dia!!....”

“tapi non....aku......”

“BERJANJILAH........!!”

“iya non...aku janji akan mencintai dan menyayangi Asnawi....tapi kalo non kembali, maka aku akan mengembalikan Asnawi sama kamu”

“baiklah kalo gitu Bi.....aku sayang kamu Bi...kamu adalah orang paling baik di dunia ini...kamu juga udah ngajarin aku banyak hal....kamu adalah kakak ku Bi”

Cascade dan Bi Asih berpelukan erat sambil menangis sebelum akhirnya pergi. Tak lupa, Cascade juga mencium kening Asnawi yang masih terlelap tidur. Cascade pun pergi meninggalkannya dalam kedamaian.

Pagi mulai datang, sinar matahari masuk kedalam kamar Cascade dan menyinari muka Asnawi yang tengah tertidur pulas. Dia kemudian terbangun dan langsung kaget karena Cascade sudah tidak berada dikamar. Asnawi bergegas memakai pakaiannya kembali dan berjalan keluar kamar sambil memanggil manggil Cascade ke smua ruangan. Tiba tiba Bi Asih yang memakai masker putih diwajahnya dan rambut di rol muncul dihadapan Asnawi. sontak Asnawi langsung kaget dan terjatuh.

“aduh...bibi...ngagetin aja, aku kira kuntilanak”

“hehe...maaf den, aku lagi maskeran nih bangun tidur...aden lagi ngapain teriak teriak manggil non Cascade?”

“aku nyariin dia bi....kemana yah”

“dia udah pergi den, tadi jam 4 subuh”

Asnawi tiba tiba kaget, kemudian dia kembali menangis karena dia tidak sempat mengucapkan kata kata perpisahan kepada Cascade. Bi Asih langsung merangkul Asnawi yang sedih dan memeluknya.

“kenapa bi...dia pergi gitu aja, nggak bilang bilang ke aku...”

“dia nggak mau gangguin tidur kamu den....suatu hal langka kamu semalem tidur nyenyak..”

“bi...kenapa..hiks..hiks..aku selalu ditinggalin sama cewek yang menyayangiku...kenapa bi...mulai dari Hayati, Syarifah, Merry dan sekarang Cascade pun ninggalin aku”

“kita duduk di sofa yuk den....”

Bi Asih mengajak Asnawi duduk di sofa ruang tengah. Bi Asih tampak merangkul Asnawi yang masih terisak. Mereka kemudain duduk bersebelahan. Bi Asih memegang kedua tangan Asnawi dan berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk.

“den....nggak semua cewek yang menyayangi aden pada ninggalin....aku tetep disini, disamping aden....den, aku ngerti perasaan aden yang ditinggal sama Hayati, rasanya sakit banget karna aku juga ngerasain hal yang sama ketika ditinggal kang Asep dulu....den, aden menanggung beban berat gara gara itu....den, kamu jangan menanggung nya sendiri...berbagilah sama aku...maka kita akan menanggung beban itu bersama sama ke depan..den, lagian den...Jaenal juga sayang sama aden, dia selalu nanyain kapan aden maen lagi ke rumah...den pintu rumah bibi selalu terbuka lebar buat aden, jika aden butuh kasih sayang datanglah ke rumah bibi....aku akan bahagia kalo aden dateng ke rumah, aku akan melayani aden sebaik mungkin...den....aku akan selalu menyangimu dan mencintaimu, tak peduli berapa banyak cowok yang ngedektin aku, aku akan selalu cinta sama kamu den.....”

Asnawi terhenyak dengan perkataan Bi Asih yang menyatakan rasa syang kepada dirinya. Asnawi mengira kalau pernyataan sayang dan cinta Bi Asih waktu itu karena efek balik batu tolak cinta, tapi ternyata Bi Asih sama sekali tidak terpangaruh dengan efek sihir batu itu dan dia benar benar mengungkapkannya dari hari yang terdalam. Asnawi merasa sangat kaget dan tidak percaya dengan yang apa yang terjadi. Bi Asih kemudian mengangkar tangan Asnawi dan menempelkan di dadanya.

“ASNAWI...!!!.....AKU ...KARTIKA ASIH...BERJANJI AKAN SELALU MENYAYANGI DAN MENCINTAIMU SELAMANYA.....I LOVE YOU SO MUCH!!!!”.

.............................................

APAKAH CASCADE AKAN KEMBALI?

karena banyak yg protes jadi :
KITA REHAT 287 TAHUN LAGI PEMIRSAAAAH......emoticon-Betty


Diubah oleh Martincorp 22-01-2020 09:03
rijalbegundal
senggolbacok83
symoel08
symoel08 dan 43 lainnya memberi reputasi
44
Tutup