Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

15000rupiahAvatar border
TS
15000rupiah
Di Rapat Komisi V DPR, Kepala BMKG Diminta Mundur
Jakarta - Di rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mendapatkan sejumlah sindiran untuk mundur dari jabatannya. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi V Lasarus.

Hal ini berkaitan dengan pencabutan peringatan dini tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Mungkin kalau di luar sana, orang kalau di posisi ibu sudah mundur kali. Betul itu. Berapa orang mati loh, ini serius," ujar Lasarus.

Dia berusaha memahami bahwa saat ini BMKG terkendala anggaran. Namun hal tersebut, menurut Lasarus, perlu menjadi perhatian.

"Kami berusaha memahami kendala BMKG. Sebagai mitra kami juga bertanggung jawab terhadap keluhan BMKG seperti soal anggaran yang menurun," kata dia.

Menjawab hal tersebut, Dwikorita menjelaskan pencabutan peringatan dini tsunami yang dipersoalkan. Dia menyatakan BMKG tak pernah mencabut peringatan sebelum tsunami terjadi.

"Kesalahan kami sudah menganilisis. Begitu kami mengakhiri peringatan dini pada 18.27 WIB, itu langit sudah gelap. Saya minta staf saya potret itu kapal (bersandar). 'Maaf bu, tidak ada cahaya'. Itu sudah tidak ada cahaya dan itu sudah kami akhiri," jelasnya.

Menurut Dwikorita kesalahpahaman di publik muncul setelah video tsunami beredar. Padahal, peringatan telah dicabut setelah tsunami terjadi.

"Ternyata video yang beredar ada tsunami itu mohon dicek itu langit masih terang. Masih ada lembayung maghrib. Yang jadi kesalahan video itu beredar setelah kami mengeluarkan pengkahiran peringatan dini. Itu sangat dipahami karena orang yang panik memvideokan itu pasti perlu waktu menenangkan diri dan menyebarkan video. Sehingga publik menyimpulan peringatan tsunami diakhiri kemudian muncul video. Pelajarann penting yang harus dievalusi adalah jalur komunikasi," tutur Dwikorita.

Dia lantas menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa itu. Namun Dwikorita menegaskan tak akan mundur dari jabatan Ketua BMKG.

"Kami mohon maaf sekali. Rasa bersalah iya. Tapi kalau saya ingin mundur, saya sejak Desember ingin mundur. Tapi kalau saya mundur ini pengecut namanya tidak berani menghadapi persoalan yang belum tuntas. Jadi itu harus menjaga agar tidak ada korban lagi. Jadi itulah bukan hanya kami merasa bersalah tapi juga menyesal," pungkasnya. (tsa/fdn)


https://m.detik.com/news/berita/4240...diminta-mundur



bencana bertubi tubi jelasin suara meraung di atas pulau jawa tidak becus trus kerjanya apa?

mata lu

FOTO FOTO DOANG!
Diubah oleh KASKUS.HQ 26-12-2018 07:05
0
9K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
GZuronAvatar border
GZuron
#8
btw, kan bisa biarin aja peringatan tsunami nya sampai beberapa jam kan. knp harus buru2 dicabut. apa takut duitnya habis buat bayar internet. jd Buru Buru dicabut, atau Buru Buru dicabut biar bisa ngemall sama whatsappan biar ga pusingin kerja ya

maaf, ini yg ane gagal paham sama kepala BMKG

segitu ruginya kah kalau peringatan tsunami dibiarkan beberapa jam

dan satu lagi deh, ane masih emosi liat Isi twitt Gelombang yg dirilis Akun Twitter resmi BMKG yg pakai emoticon ---> 😎
please, dalam bahasa komunikasi ini sebenarnya Kurang Ajar banget apalagi berhubungan dengan Peringatan Bencana.

sekelas BMKG yg tugasnya paling depan dalam informasi bencana kok dipegang admin informasinya sama Alay atau orang bodoh
6
Tutup