annisa2019Avatar border
TS
annisa2019
Penjelasan BMKG Terkait Ramalan Gempa Besar di Pulau Jawa
Penjelasan BMKG Terkait Ramalan Gempa Besar di Pulau Jawa
Selasa, 2 Oktober 2018 20:02 WIB


TRIBUNNEWS.COM - Berita hoaks terkait adanya gempa besar beredar lewat Whatsapp dan menimbulkan keresahan. Dalam pesan tersebut disebutkan hari ini Lombok sudah tiga kali diguncang gempa berkekuatan besar, yakni 6.5, 6.0, dan 7.

Tak hanya itu, Pulau Jawa khususnya Jakarta diperkirakan akan diguncang gempa besar dengan kekuatan 8,9.

Berkaitan dengan beredarnya pesan tersebut, Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG mengatakan pesan tersebut adalah berita bohong.


"Enggak ada, enggak ada alat atau alat yang bisa meramal seperti ini," kata Daryono dihubungi Kompas.com, Selasa (2/10/2018).


Narasi yang beredar Lombok dalam sehari ini sudah dilanda Gempa sebanyak 3x dengan kekuatan 6,5 - 6,0 - 7,0 SR jika Gempa berkelanjutan hingga besok maka perkiraan BMKGmengenai MEGATHRUST Pulau Jawa sangat mungkin terjadi khsusnya Jakarta yg diperkirakan besarnya mencapai 8,9SR.

Hati2...selalu waspada, siapkan surat2 dan segala yg penting dalam satu tas...bila terjadi gempa segera keluar dari bangunan kearah lapangan, kalau gak sempat lgsg diem dibawah meja..

http://www.tribunnews.com/nasional/2...-di-pulau-jawa

Peta Direvisi, Sumber Baru Gempa Ditemukan
30/05/2016, 16:15 WIB 


Peta Gempa direvisi berdasarkan hasil riset. Sejumlah sesar, seperti sesar Lembang dan patahan Sumatera di Lampung, dinyatakan lebih aktif dari sebelumnya sehingga berpotensi memicu gempa yang lebih besar.(KOMPAS) 

KOMPAS.com -  Riset terbaru menemukan data dan sumber gempa baru di sejumlah wilayah Indonesia dengan potensi kekuatan lebih besar daripada perhitungan sebelumnya. Sebagian sumber gempa itu berpotensi menimbulkan dampak pada kota-kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta dan Surabaya. Temuan ini mengubah peta gempa Indonesia, sekaligus menuntut perubahan standar bangunan dan tata ruang, serta manajemen mitigasi bencana. ”Banyak gempa besar di Indonesia di luar ekspektasi para ahli. 

Misalnya gempa Aceh 2004, Yogyakarta 2006, Padang 2009, dan gempa Samudra Hindia 2012. Dari riset terbaru, kami menemukan sejumlah sumber gempa baru belum masuk peta gempa,” kata Irwan Meilano, ahli gempa dari Institut Teknologi Bandung, di Jakarta, Minggu (29/5/2016). Sumber gempa baru terutama di zona Banda-Flores, sesar Sumatera, sesar di Jawa, gempa dari zona subduksi selatan Jawa, dan sesar aktif memanjang dari utara laut Pulau Bali sampai daratan Jawa bagian utara. 

”Temuan baru kegempaan ini akan diuji publik, Senin (30/5/2016) dan Selasa (31/5/2016), di Jakarta, untuk revisi peta gempa nasional,” kata Irwan, yang juga Koordinator Geodesi, Tim Pemutakhiran Gempa Indonesia. Untuk daerah Banda dan Flores, ancaman gempa terutama dari zona subduksi di selatan. ”Hasil riset terbaru kami menunjukkan, pergerakan di sebelah utara (back arc Bali-Wetar) lebih aktif. Potensi gempa dari utara Bali hingga Pulau Wetar di atas magnitudo (M) 8,” ujarnya. 

Patahan di utara Bali itu dideteksi menerus ke barat hingga di daratan Jawa bagian utara, atau dikenal Sesar Kendeng. Kecepatan gerakan Sesar Kendeng 5 mm per tahun, dan bisa berdampak pada Kota Surabaya. Di Jawa Barat, riset terbaru sesar Lembang, yang diprediksi memicu gempa kekuatan maksimal magnitudo 6,4, kini direvisi jadi maksimal magnitudo 7. ”Ada bukti, gempa yang merusak di Jawa Barat pada 1450 bersumber dari sesar ini,” ujarnya. 

Untuk sesar Sumatera, revisi terutama akan dilakukan bagi zona sesar darat di Aceh dan Lampung. ”Dulu sesar Aceh dinilai rendah aktivitas dengan pergerakan 2 mm per tahun, kini ditemukan kekuatan gerak 20 mm per tahun atau 10 kali. Pergerakan sesar Sumatera di Lampung 8 kali lebih aktif dari hitungan sebelumnya,” katanya. 

Ancaman Jakarta Untuk Jakarta, data menunjukkan kota itu pernah hancur besar akibat gempa pada 1699. Selain dari sesar Baribis yang memicu gempa merusak pada 1780, gempa kemungkinan dari zona subduksi selatan Jawa, kekuatan lebih besar daripada perhitungan sebelumnya. ”Data terbaru, gempa subduksi di selatan Jawa kekuatan minimal M 8,5, dari sebelumnya diperkirakan maksimal M 8,1,” kata Irwan. 

Riset oleh ahli paleotsunami Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Eko Yulianto, di selatan Jawa menemukan jejak tsunami besar di masa lalu. ”Kami menemukan deposit tsunami raksasa di Binuangun, Kabupaten Lebak (Banten) dan Widoropayung, Cilacap (Jawa Tengah) pada masa hampir bersamaan, 300 tahun lalu,” ucapnya. Berdasarkan jarak lokasi deposit tsunami lebih dari 500 km, gempa pemicunya diduga amat kuat. 

”Panjang rupture (bidang yang retak) pemicu tsunami setara gempa di Sendai, Jepang, pada 2011. Perkiraan gempa di atas magnitudo 9,” ujarnya. Gempa kuat dari selatan Jawa memicu kehancuran di Jakarta. Menurut katalog gempa Arthur Wichman (1918), gempa amat kuat di Jakarta, 5 Januari 1699, pukul 01.30, merobohkan banyak bangunan dan memicu longsor besar di Gunung Gede-Pangrango dan Salak. 

https://sains.kompas.com/read/2016/05/30/16151951/peta.direvisi.sumber.baru.gempa.ditemukan

Peneliti Asing Prediksi Indonesia Bisa Dilanda Gempa Maha Dahsyat Sampai 9,5 SR!
Sabtu, 05 Agustus 2017 04:01 WIB



Peneliti sekaligus pakar geologi dari Brigham Young University Profesor Ron Harris mengatakan gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Aceh pada 2004 berpotensi terulang di selatan Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.  Harris dalam diskusi terkait mitigasi bencana gempa bumi di Jakarta, Jumat, mengatakan potensi tersebut didasarkan dari penelitian endapan tsunami yang dilakukan pada 2016 di beberapa wilayah selatan Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Harris mengungkapkan timnya mendapatkan pola endapan tsunami purba, yakni beerupa endapan pasir di dalam tanah yang terbawa saat terjadi gelombang, berupa dua garis endapan pasir. Pola endapan tersebut memiliki hasil yang sama di lokasi-lokasi penelitian, yakni Pelabuhan Ratu Jawa Barat, Pangandaran Jawa Barat, Pacitan Jawa Timur, Bali, Lombok dan Sumba Nusa Tenggara Barat, Timor dan Waingapu Nusa Tenggara Timur.

Gunanya mengetahui pola endapan pasir tsunami purba tersebut ialah untuk mengetahui terjadinya tsunami di masa lalu sekaligus memprediksi pengulangan tsunami di masa datang. Harris menjelaskan, selama ini masyarakat Indonesia hidup di masa tanpa aktivitas gempa bumi dan tsunami, atau disebutnya berada pada fase "tidur". Namun pada waktunya akan ada pada saat fase "bangun" di mana gempa-gempa bermunculan.

Harris yang kerap melakukan penelitian tentang tsunami di Indonesia menerangkan bahwa masa tanpa aktivitas gempa dan tsunami tersebut dikarenakan tumbukan dua lempeng tektonik, yakni Indo-Australia dan Eurasia, sedang saling mengunci. Ilustrasinya, salah satu lempeng tersebut sedang mendorong lempeng yang lainnya. Sementara lempeng yang terdorong menjadi melengkung secara terus menerus, hingga pada akhirnya lempengan yang melengkung mendorong balik hingga akhirnya terjadi pergeseran lempeng tektonik yang menyebabkan gempa bumi dan tsunami.

Berdasarkan kalkulasi dari penelitian tersebut, pergeseran lempeng tektonik yang akan terjadi cukup berpotensi untuk menimbulkan gempa dengan kekuatan di atas 9 skala richter. "Potensi itu cukup membuat gempa berkekuatan 9,1 skala richter, atau mungkin 9,2, atau bahkan 9,5," kata Harris.

Gempa dengan kekuatan sebesar itu diprediksi akan berlangsung selama 20 detik, bisa menimbulkan gelombang maksimal setinggi 20 meter dengan kecepatan 620 kilometer per jam, dan bisa mencapai bibir pantai dalam waktu sekitar 20 menit. "Gempa di Indonesia itu unik, karena pusat gempanya sangat dekat dengan daratan," kata Harris.
https://www.wartaekonomi.co.id/read150014/peneliti-asing-prediksi-indonesia-bisa-dilanda-gempa-maha-dahsyat-sampai-95-sr.html

Surabaya Dilewati 2 Patahan Aktif, Berpotensi Gempa Darat 6,5 SR
Rabu 08 November 2017, 12:49 WIB


Kota Surabaya dilewati dua sesar aktif (Foto: istimewa)

Surabaya - Kota Surabaya dilewati dua sesar aktif atau patahan yang bisa menimbulkan potensi gempa darat. Jika terjadi gempa, skalanya bisa mencapai 6,5 skala richter (SR). "Ada dua sesar, yang pertama sesar Surabaya yang patahannya mulai kawasan Keputih hingga Cerme. Sesar kedua disebut sesar Waru yang patahannya mulai dari Rungkut hingga Jombang," kata Pakar Kebumian dan bencana dari Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) Dr Amien Widodo saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (8/11/2017).

Menurut Amien, dua sesar atau patahan ini diterbitkan awal September lalu oleh Pusat gempa Nasional di bawah Kementerian PUPR. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada Pemerintah Kota Surabaya dan Pemprov Jatim segera melakukan penelitian tentang keberadaan kedua sesar tersebut untuk meminimalisir kerusakan serta korban akibat gempa jika terjadi.
Foto: istimewa

"Mestinya kalau ada pemberitahuan harus dilakukan penelitian secara detil untuk mengetahui ada apa tidak," ungkapnya.

Jika terjadi gempa, kata Amien, kekuatan gempa darat bisa mengakibatkan kerusakan besar terutama untuk gedung-gedung bertingkat. Jika tidak dilakukan penelitian untuk menghitung kekuatan bangunan terhadap gempa, maka kerusakan bisa lebih parah. "Kalau menurut buku yang diterbitkan, kekuatannya bisa mencapai 6,5 SR," tambah Amien yang juga Ketua Kelompok Kajian Bencana ITS ini.

https://news.detik.com/berita-jawa-t...pa-darat-65-sr

Quote:


-------------------------

Persiapan paling penting itu, yaa metal dan spiritual. Segeralah bertobat kalau anda sekarang banyak dosa dan suka bermaksiat, sebelum 'the justice day' itu datang!

emoticon-Takut

Diubah oleh annisa2019 14-10-2018 01:19
-1
5.6K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mad.pedo2Avatar border
mad.pedo2
#11
Quote:


umat yang disayang alloh kotanya tidak akan diazab gempa dan tsunami
kalaupun kotanya kena gempa dann tsunami, umatnya pasti diluputkan sehingga selamat emoticon-Smilie

bagian mana yang antum belum faham?
-1
Tutup