Efektifkah Internet Positif Menanggulangi Pornografi Dan Kejahatan Seksual?

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Efektifkah Internet Positif Menanggulangi Pornografi Dan Kejahatan Seksual?

eggnostick

04-12-2017 18:35

Efektifkah Internet Positif Menanggulangi Pornografi Dan Kejahatan Seksual?

Selamat pagi, siang, sore, malam kaskuser sekalian.
Ketemu lagi sama saya, telurtidakmenempel.
Kali ini saya akan bahas mengenai
Efektifkah Internet positif untuk
basmi konten pornografi dan kejahatan seksual??

Quote:

Okee sebelumnya, mari kita bahas dulu apasih Internet Positifitu? Jadi internet positif adalah sebuah sarana dari pemerintah dalam hal ini adalah Kominfo yang bekerja sama dengan perusahaan provider seluler untuk membatasi/ memblokir/ mengurangi pengguna internet untuk mengakses sebuah situs yang terindikasi mengandung SARA, phising, penyalahgunaan narkoba, dan Pornografi.

Tujuannya ialah untuk meminimalisir terjadinya tindakan berbau SARA, phising, pencurian data, transaksi narkoba, dan konten pornografi.

Dan pada pembahasan kali ini, saya akan membahas hanya pada konten pornografi saja. Karena menurut saya, ini lumayan penting untuk diketahui masyarakat. Lebih jauh, konten pornografi ini turut mempengaruhi angka kekerasan / pelecehan seksual di indonesia.

Lalu apakah sudah efektif menanggulangi konten pornografi dengan Internet Positif ini? Dengan berat hati saya jawab, TIDAK.
Mengapa? Sebelumnya kita ketahui bersama bahwa salah satu tujuan Internet Positif ini adalah untuk menanggulangi konten pornografi di dunia maya. Yang mana pengguna/pengakses nya bisa siapa saja. Mulai dari anak sd sampai profesor, mulai dari yang muda sampai yang tua.

Dengan kata lain, bahwa Internet Positif ini turut membantu membatasi adik adik kita yg masih dibawah umur jika mereka membuka sebuah situs yang terindikasi konten pornografi. Tidak bisa dipungkiri internet positif ini memiliki cukup banyak kelebihan. tapi ingat, selalu ada kekurangan / celah bagi mereka yang benar benar "haus" akan konten pornografi.

Spoiler for SEX EDUCATION:

Lalu bagaimana solusi terbaiknya?? Saya rasa Edukasi tentang sex merupakan jalan terbaik. di Indonesia sendiri, pendidikan seputar sex masih dianggap tabu, vulgar. Dan yang pertama terpikirkan pasti adalah Hubungan seks. Padahal sex education ini bukan hanya soal hubungan sex saja, termasuk juga adalah seputar bahaya atau penyakit yang ditimbulkan serta dari sisi psikologis juga membantu mengkontrol "emosi seksual" nya.

Perlu diketahui, beberapa negara maju sudah memasukkan edukasi seks ini kedalam kurikulum / mata pelajaran. Sangat penting bagi para remaja untuk mengetahui seputar seks dengan diedukasikan. Semata mata bukan untuk menjerumuskan atau "membuka jalur", tapi agar para remaja lebih memahami dan lebih bertanggung jawab buat dirinya dan lingkungannya.

Berdasarkan kasus kekerasan / pelecehan seksual di Indonesia, angka kekerasan / pelecehan seksual di negara kita tergolong tinggi. Angka ini bisa terus naik apabila tidak segera ditindak. Memang, dengan memblokir situs situs pornografi bisa membantu mengurangi angka kejahatan seksual. Tapi masih belum efektif menurut saya.

Lalu apa tujuan edukasi seks ini? Pertama ialah untuk mengedukasi seputar organ intim baik anatomi nya dan juga bagaimana cara merawatnya. Kedua yaitu untuk menghindari anak melakukan kejahatan seksual. Ketiga untuk mempersiapkan anak sebelum masuk masa puber. Dan terakhir tentunya untuk menjaga anak anak agar terhindar dari penyakit menular seksual.

Biasanya, kejahatan seksual terjadi karena kurangnya pengetahuan seputar organ intim dan juga bagaimana cara mempertahankan diri ketika terjadi pelecehan seksual. Tentunya, edukasi seks ini harus dibarengi dengan bimbingan agama dan konseling juga dengan ekstrakulikuler bela diri agar lebih efektif.

Lalu keterbukaan pola pikir orang tua juga turut membantu. Masih banyak orang tua yg berfikir bahwa pengetahuan tentang seks kepada anak anak atau remaja adalah hal yang tidak perlu bahkan dianggap terlalu vulgar. maka dari itu pihak pengajar juga harus membantu sedikit mengedukasi orang tua anak. Dan tak kalah penting yaitu peran orang tua dalam mengawasi lingkungan serta social media anaknya. Jangan sampai ketika media internet sudah diblokir, sang anak masih nyimpen majalah porno dibawah kasur atau video 3gp di handphone nya.

Bisa dibayangkan bagaimana sekiranya pendidikan seputar seks ini diterapkan, berapa persen angka kekerasan seksual akan turun? Berapa persen angka anak anak yg membuka situs pornografi turun? Dan tentunya berapa persen angka Penyakit Menular Seksual akan turun?

Terima kasih sudah membaca sedikit opini dari saya. harapan nya, semoga di waktu dekat ini ada peran aktif dari pemerintah untuk memasukkan kurikulum atau materi seputar seks di bidang pendidikan. Daripada anak anak yg "mencari" tahu sendiri apa itu seks di dunia maya emoticon-Smilie