Nyatanya kini titik terbaik menurut takdir adalah aku menghadiri undangan pernikahanmu Benar dulu aku selalu berharap kepada sang pencipta bahwa titik terbaik menurut takdir adalah kita akan di takdirkan sampai tua nanti tapi harapan tidak seindah kenyataan. Kentayaan pahit yang sekarang aku telan
Pada akhirnya rayuanku pada tuhan di sepertiga malam telah syahid di tengah jalan. Tidak akan ada lagi pertarungan do'a, sebab setelah kalimat "qobiltu" terucap, aku tidak lagi melangitkan apapun, terlalu berat untuk menantangnya lagi. Entah semulia apa laki-laki itu hingga memenangkan pe
Hai apa kabar ? Masih ingatkah tentang aku ? Ini aku orang yang pernah menjadi rumah bagi kerasnya harimu, pun jika kamu tidak mengingatnya aku tidak mempermasalahkannya sebab kamu juga yang telah menguatkan prinsip ku agar berbuat baik pada setiap sesama tanpa mengharapkan apapun sekalipun itu