Humor Ala Gusdur: Kyai Pertama Kali ke Jakarta Buang Air Kecil Bayar Rp10 Ribu, Dulu Seribu Sekarang Sekitar 2 Ribu Rupiah!

Mungkin hampir semua orang Indonesia mengenal sosok ini ya gansist, Abdulrahman Wahid atau Gusdur presiden ke 4 negara ini. Tokoh yang disegani walaupun juga agak kontroversial, beliau pun dikenal sebagai bapak toleransi Indonesia, akan jasanya yang senantiasa menjunjung tinggi persaudaraan antar umat beragama.

Gus Dur dikenal sebagai seorang ulama kharismatik dan juga memiliki sisi humor yang mengocok perut. Guyonan-guyonan beliau selalu dinantikan oleh banyak orang, termasuk di kancah internasional. Salah satu contoh humor Gus Dur yang cukup menggelitik adalah ketika beliau bertemu dengan Fidel Castro, Presiden Kuba saat itu.

Tidak hanya di kalangan politisi, humor Gus Dur juga sering ditunjukkan kepada orang-orang terdekatnya, seperti AS Hikam, yang saat itu menjadi Menristek periode 1999-2001. Dalam salah satu kesempatan, Gus Dur menanyakan apakah AS Hikam pernah mendengar tentang Menristek yang dikalahkan oleh orang Madura. Tentu saja, AS Hikam bingung dan bertanya-tanya tentang cerita tersebut. Gus Dur kemudian menceritakan kisah Menristek yang pernah berkunjung ke sebuah pondok pesantren di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.







Ada juga humor dari beliau yang sepertinya sedang mengkritisi akan beratnya kehidupan di perkotaan, seperti dilansir okezone.compada Senin, 29 April 2024 yang diambil dari buku Buku "Fatwa dan Canda Gus Dur".

Diceritakan saat itu kyai tersebut baru pertama kali datang ke Jakarta, setelah cukup lama berkeliling menikmati keindahan gedung pencakar langit beliau tiba-tiba ingin buang air kecil, akhirnya Gusdur pun menuju ke WC umum di terminal.

Setelah selesai dan hendak membayar, Gusdur sangat terkejut dengan biaya yang harus dikeluarkan:

"Masa kencing harus bayar Rp1.000, sedangkan ongkos macul bedukan saja cuma Rp10.000!", Gusdur kesal, namun iapun segera memberikan uang 10 ribu ke penjaga WC.

"Maaf Pak tidak ada kembaliannya," kata tukang jaga WC.

"Ya tukarkan dong kembaliannya! Ke mana kek, masak saya harus kencing sampai pas biayanya Rp10.000, sengsara saya!" ujar sang kiai geram.


Humor Gus Dur memang dapat mengocok perut dan menantang logika kita untuk berfikir. Beliau merupakan sosok yang tidak hanya berwawasan luas, tetapi juga mampu menyampaikan pesan-pesan penting melalui kecerdasan humor. Walaupun beliau telah tiada, nasihat dan pemikiran Gus Dur masih tetap abadi dalam hati dan pikiran banyak orang.


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2