Kepala Desa Sampangagung, Ikhwan Arofidana (42), yang berasal dari Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp360.215.080. Polisi menemukan bahwa uang hasil korupsi tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi, untuk memperkaya diri sendiri.

“Kegiatan tersebut dilakukan untuk kepentingan pribadi, dan terdapat indikasi jelas bahwa itu untuk memperkaya diri sendiri. Saksi-saksi memberikan keterangan yang menunjukkan hal tersebut, dan tersangka juga mengakui hal tersebut,” ungkap Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, pada Jumat (19/4/2024).

Bukti dari kegiatan tersebut ditemukan dari barang-barang yang disita dari tersangka. Modus operandi yang digunakan oleh tersangka, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa, adalah dengan menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) sesuai dengan rincian anggaran yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) setiap tahunnya.

Proses pencairan dana dilakukan dengan tanda tangan dari Kepala Desa dan Kaur Keuangan pada rekening kas desa. Dana tersebut kemudian dicairkan oleh Bank Jatim dan langsung dikelola oleh tersangka setelah uang dicairkan.

“Tersangka mengakui bahwa uang hasil korupsi digunakan untuk kepentingan pribadi, termasuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang standarnya jauh di atas rata-rata. Tindakan ini merupakan salah satu dari beberapa perilaku yang menunjukkan pemborosan yang berlebihan,” tegasnya.

Kapolres juga memberikan peringatan kepada para Kepala Desa di wilayah hukum Polres Mojokerto untuk tidak mengabaikan integritas dalam mengelola anggaran desa. Dalam kasus seperti ini, tersangka yang merupakan Kepala Desa Sampangagung periode 2019-2025 tersebut dapat dijatuhi hukuman penjara maksimal 20 tahun.

“Saya menekankan kepada para Kepala Desa, jangan main-main dengan anggaran negara. Apabila ada laporan dari masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan dana, kami akan menindaklanjuti dengan tegas. Beberapa laporan sudah kami terima, dan kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegasnya.





Info lengkapnya DI SINI