Dalam perang Rusia dan Ukraina, kita telah banyak melihat inovasi-inovasi unik terhadap tank, drone atau pesawat. Inovasi tersebut merupakan perwujudan dari cara pasukan di garis depan menghadapi ancaman dari senjata milik lawan. Bicara soal inovasi, Ukraina adalah pihak yang paling sering memunculkan ide-ide kreatif dalam pertempuran, karena jumlah senjata yang dimiliki tak sebanyak Rusia.

Salah satu kreatifitas mereka adalah merubah senapan mesin Browning M2 menjadi senjata yang bisa dikendalikan dari jauh melalui remote control, pada 6 Januari 2024 lalu akun X @front_ukrainian memposting video uji coba penembakan M2 memakai remot. Dalam video yang diunggah, senapan mesin M2 tampak berhasil menembakkan proyektilnya, sementara personel Ukraina melakukan penembakan melalui konsol seukuran tablet dengan layar kira-kira seukuran 7 - 12 inchi.

Di video tersebut, M2 bisa menembakkan pelurunya dengan lancar tanpa kendala. Tidak dijelaskan berapa banyak M2 yang telah dikonversi, tapi kemungkinan senjata yang diperlihatkan baru berupa prototype saja. Untuk modifikasi M2 dilakukan oleh 5th Separate Assault Brigade.



Menurut analisis dari Army Recognition, modifikasi yang dilakukan terhadap M2 merupakan upaya Ukraina untuk melawan ancaman drone yang semakin meningkat. Terutama ancaman dari drone FPV (First Person View) yang telah banyak digunakan oleh Rusia dan Ukraina. M2 yang sudah dimodifikasi ini disebut sebagai automated turret(turret otomatis), keuntungannya terletak pada kemampuan operasi dengan intervensi manusia yang minimal. Artinya, tentara dapat fokus pada aspek pertempuran lainnya sambil mempertahankan daya tembak yang berkelanjutan.

Turret dapat diprogram untuk memantau dan merespon ancaman secara otomatis, sehingga mengurangi risiko bagi operator manusia. Hal ini penting untuk menyelamatkan nyawa para operator, yang merupakan komponen penting dalam konflik di Ukraina. Seiring dengan bertambahnya korban jiwa, kedua pihak yang bertikai berjuang untuk mengisi kembali tentara mereka.

Dan sekilas tentang Browning M2, merupakan senapan mesin legendaris yang sudah eksis sejak 1938. Sejak saat itu, Browning tak pernah absen dalam konflik atau perang. Senjata ini memakai kaliber 12,7 mm. Browning M2 memiliki berat sekitar 38,1 kg dan panjang 1,65 meter. Larasnya sendiri memiliki bobot 10,9 kg dan panjang sekitar 1,14 meter.



M2 bisa menampung seratus butir peluru dalam satu magasin yang memiliki berat sekitar 16 kg. Dari segi performa, M2 dapat menembakkan 40 peluru per menit dalam lima hingga tujuh tembakan. Dalam mode cepat, kecepatannya melebihi 40 proyektil per menit, juga dalam lima hingga tujuh tembakan. Kecepatan tembakan cyclic adalah 450 hingga 550 proyektil per menit.

Jangkauan maksimum Browning M2 adalah 6.800 meter, dengan jangkauan efektif maksimum pada target area sekitar 1.830 meter dan pada sasaran titik sekitar 1.500 meter. Browning M2 juga sering dipasang pada kendaraan taktis seperti kendaraan angkut personel lapis baja (APC). Di sisi lain, pengenalan senjata yang dioperasikan melalui remote control telah menunjukkan perubahan doktrin perang modern, yang diakibatkan penggunaan drone dalam jumlah besar. Sekali lagi, drone telah memaksa militer untuk mengadopsi sistem otomatisasi serta robotisasi untuk meminimalkan korban jiwa.







Referensi Tulisan: Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera