joko.winAvatar border
TS
joko.win
Relawan Ganjar Dianiaya TNI Disebut Menggunakan Batu, KSAD Sebut Korban Mabuk
Relawan Ganjar Dianiaya TNI Disebut Menggunakan Batu, KSAD Sebut Korban Mabuk









KSAD Maruli Simanjuntak

SOLO, KILATSOLO.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Maruli Simanjuntak menanggapi terkait kesaksian salah satu korban penganiayaan oknum TNI di wilayah Boyolali, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Relawan Ganjar Pranowo bernama Slamet Andono itu menyebut, bahwa dirinya dimasukan kedalam markas Yonif 408/ Subhrasta lalu, kepalanya ditutup menggunakan kaos dan dipukuli.

Saat itulah, dia mendengar suara rekan-rekannya dianiaya. Dia juga menyebut, bahwa ada rekannya yang dianiaya menggunakan batu.

Baca Juga: Muncul Isu Relawan Ganjar Dihantam Batu Oleh TNI, KSAD : Seminggu Gak Bakal Keluar dari Rumah Sakit

“Dia kan kondisi mabuk, tanyakan saja sama orang rumah sakit. Ya kalau pakai batu, masak seminggu sembuh. Pasti hancur kalau pakai batu. Itu akan terungkap di sidang. Dia punya pembelaan, nanti kita juga ada pembelaan. Jangan dihiperbolkan (dibesar-besarkan-red),” terang jendral bintang empat tersebut dalam tayangan yang dipandu oleh Rosiana Silalahi di Kompas TV, Kamis (4/1/2024).

Baca Juga: Datangi Korban Penganiayaan, Ganjar : Kasus Ini Akan Dikawal!

Disinggung terkait kasus tersebut dinilai hanya penganiayaan biasa, menurut Maruli, jika seperti itu, pihaknya tidak akan segera menindaklanjuti. Terbukti, dengan ditetapkannya tersangka dari 15 orang menjadi 6 orang dan saat ini tengah ditangani oleh Denpom IV/4 Surakarta.

“Kalau dibilang biasa, saya tidak akan memberi tanggapan satu malam sudah ditangkap. Itukan sudah cukup. Saya anggap remeh, saya biarin dulu lah. Karena ini masa kampanye, ada penganiayaan, ya malam itu harus masuk. Itu sudah cukup lah,” tegasnya.

Baca Juga: Jenguk Relawan Korban Dianiaya Anggota TNI, Ganjar : Tak Ada Main Hakim Sendiri

Ditanya kenapa relawan Ganjar tersebut dipukuli, Maruli mengaku, bahwa itu emosi sesaat. Hal itu dipicu lantaran suara bising knalpot brong yang lalu lalang hingga delapan kali mengitari markas.

“Ya itu kan sudah dijelaskan tadi, sudah delapan kali lalu lalang menggunakan knalpot brong. Sudah diperingatkan. Dari sana kan juga ada pembelaan juga nanti. Ya mungkin, kalau di jalanan itu nantang. Ya, coba lewat kampung saya seperti itu. 10 lah (kendaraan-red), bisa dibakar itu,” tandasnya.

Secara tegas, Maruli tidak menyalahkan mereka yang tengah bereuforia merayakan. Tapi, janganlah di tingkat elit justru menggiring opini bahwa TNI tidak netral maupun penganiayaan parah hingga berujung kematian.

Baca Juga: Buntut Bleyer Knalpot Brong Relawan Ganjar Pranowo, Dandim Boyolali : Kami Proses!

“Gak bisa saya bilang benar. Tapi dia (anggota) punya hak untuk membela diri. Aksi reaksi. Namanya pemukulan, jelas salah. Apapun, defensif pun jadi salah. Reaksi kami, masuk sel. Mau gimana lagi, bilang anggota? Mereka punya hak membela diri. Melihat saksi. Bagaimana respon masyarakat. Masyarakat terganggu dengan kebisingan itu. Banyak tangki-tangki ciu dalam mobil, suruh minum semua. Coba evaluasi juga lah,” kata mantan Danrem 074/ Warastratama tersebut.



https://solo.kilat.com/politik/10301...t-korban-mabuk
Diubah oleh joko.win 06-01-2024 07:35
pilotproject715
watermel0n
bukan.bomat
bukan.bomat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan