ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Makan dan Susu Gratis! Apakah Program Ini Realistis?


Sudah cukup lama Pak Prabowo menyampaikan sebuah program yang saya nilai sangat bagus. Katanya jika dia jadi presiden, seluruh siswa di Indonesia akan mendapat makan siang gratis + susu. Program yang bagus dan didasarkan pada fakta bahwa gizi anak-anak di Indonesia masih di bawah standar yang diharapkan.

Namun, apakah program ini realistis? Sebagus-bagusnya sebuah program, tak ada gunanya jika tak bisa dijalankan.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik, ada setidaknya 44 juta murid Sd/Smp/Sma/Smk di Indonesia pada tahun 2022/2023 dan kemungkinan jumlah itu akan stagnan selama lima tahun ke depan. Katakanlah makan siang yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna akan menghabiskan 10 ribu/porsi, itu artinya butuh anggaran 440 milyar per hari.



Katakanlah dalam setahun ada 260 hari sekolah, itu artinya setiap tahun pemerintah perlu mengucurkan setidaknya 114 Trilyun untuk memberi para pelajar makanan yang layak. Tentunya dengan manajemen yang rapi angka ini bisa berkurang banyak, tapi tetap saja proyek Prabowo ini membutuhkan puluhan Trilliun per tahunnya.

Apakah itu jumlah yang masuk akal?

Pada tahun 2023, ada 600 Trilliun rupiah yang dialokasikan untuk pendidikan. Itu sudah 20% dari total APBN. Menambah 100 Trilliun lagi akan merusak distribusi uang negara di banyak aspek. Akan ada program-program yang harus dikorbankan jika program makan gratis berjalan. Saya pribadi berharap tunjangan DPR yang akan dipotong demi program ini, tapi sepertinya itu tidak realistis.



Secara hitung-hitungan sih tampaknya program ini memang tidak realistis dan kalaupun berjalan akan sangat membebani APBN. Jika dipaksa bukan tak mungkin kualitas makanan yang sampai ke meja murid jauh di bawah standar. Belum lagi program ini sangat rawan jadi ladang korupsi.

Namun jika kita melihat dari skala yang lebih besar, program makan gratis ini akan sangat membantu industri lokal di seluruh daerah. Membeli bahan makanan, memasak, distribusi, dan pengelolaan sampah, semua aspek itu membuka lapangan kerja dan memutar roda perekonomian.

Program yang bagus, efeknya ke masyarakat dan generasi penerus juga bagus, tapi biaya yang harus ditanggung memang cukup memusingkan.



Di Jepang (yang beberapa sekolah memberikan makan siang), pemerintah memang memberikan subsidi, tetapi murid tetap harus membayar untuk makan siang itu jadi biaya ditanggung bersama. Mungkin Pak Prabowo bisa menerapkan sistem serupa untuk menekan biaya, tapi pasti banyak pihak yang merasa keberatan. (Yeah, pasti akan ada)

Saya pribadi menganggap ini program yang bagus dan masih ada ruang untuk bisa diwujudkan di seluruh Indonesia. Makan siang gratis tentu saja akan membuat murid termotivasi untuk tidak bolos dan makanan bernutrisi akan menyelamatkan mereka dari segala efek gizi buruk. Semoga program ini bisa berjalan. Aamiin.

sumursumur
mr_satanz
laeliaa
azhuramasda
azhuramasda dan 13 lainnya memberi reputasi
10
904
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan