aldysadiAvatar border
TS
aldysadi 
Dapur adalah Kunci untuk Membangun Silaturahmi dan Chemistry


Quote:



Dapur Kunci Silaturahmi

GanSis! Bersyukur sekali kita tinggal di Indonesia. Tidak seperti negara luar yang cenderung individual, negara kita sangat menjunjung kebersamaan. Oleh karena itu, sejak kecil, kita diajarkan untuk selalu menjaga silaturahmi.

Salah satu cara menjaga silaturahmi adalah dengan melakukan aktivitas bersama di dapur, yaitu memasak. Tak heran, masyarakat Indonesia kerap kali mengadakan agenda masak bersama, baik itu bersama keluarga, keluarga jauh, teman-teman, pasangan, calon mertua, rekan kerja, dsb.

Tak hanya memasak yang berat-berat atau ribet, terkadang sekedar bikin cemilan sederhana atau ngerujak bareng pun sudah cukup menjadi ajang silaturahmi yang menghangatkan hati.

Selain itu, silaturahmi antar tetangga juga sangat penting sehingga tidak boleh terlupakan. Di beberapa wilayah Indonesia, masih banyak yang melestarikan tradisi masak bersama untuk acara tahlilan, hajatan, resepsi pernikahan, dsb.



Saran TS, GanSis luangkan waktu dan berusahalah untuk hadir ketika ada acara seperti ini. Berikan kontribusi atas keberadaan GanSis di dunia ini, minimal untuk warga sekitar dengan ikut bantu-bantu.

Kalau Agan cowok, bisa bantu-bantu tugas yang umumnya dilakukan oleh laki-laki saat acara masak-masak, misalnya angkat-angkat barang atau peralatan, menanak nasi, atau bersih-bersih area masak yang biasanya dilaksanakan di halaman rumah yang punya hajat. Buat Sista cewek, silakan bergabung bersama ibu-ibu atau sista-sista di dapur.

Tak harus ada teman untuk mengikuti acara ini! Cukup pergi sendirian dari rumah atau pergi bersama ayah-ibu. Di sana, akan ada banyak orang yang berbaur menjadi satu. Nanti, akan ada koordinator yang mengarahkan kita untuk membantu apa-apanya.

Jadi, tak perlu bingung di lokasi mau melakukan apa. Selain ajang silaturahmi, manfaat hadir dan ikut bantu-bantu di acara masak bersama tetangga adalah agar bisa saling mengenal karakter satu sama lain. Semua orang dari berbagai latar ekonomi, ras, dan profesi berbaur menjadi satu.

Tetangga yang punya acara dan orang-orang yang melihat kehadiran kita pun akan mempunyai kesan akan keikutsertaan kita. Suatu saat, kita atau keluarga kita juga pasti butuh bantuan tetangga. Takdir gak ada yang tahu.

Malulah kita menerima bantuan dan kebaikan hati orang-orang tanpa pernah melakukan sesuatu untuk orang banyak, terutama orang sekitar. Jangan termakan dengan berbagai postingan viral di media sosial karena masih banyak tetangga dan orang-orang baik di sekitar kita, aamiin.




Dapur Kunci Chemistry

Setelah kita membahas "Dapur Kunci Silaturahmi" di atas, saatnya kita membahas "Dapur Kunci Chemistry" karena silaturahmi dan chemistry saling berkaitan dalam pembahasan dapur hari ini.

Menurut TS, silaturahmi yang baik akan mendatangkan chemistry. Chemistry adalah perasaan saling terhubung yang terbangun di antara dua orang (sumber: gramedia.com). Kebersamaan sewaktu melakukan aktivitas di dapur, tak jarang menumbuhkan chemistry.

Chemistry terkadang bisa muncul dengan cepat, meskipun kebersamaan di dapur hanya berlangsung beberapa waktu saja. Namun, ada juga yang butuh waktu lama. Mungkin, karena ada ketertarikan sejak awal ataupun karena baru menyadarinya belakangan.

Chemistry bukan hanya antara lawan jenis saja karena pada kenyataannya, chemistry juga dibutuhkan dalam segala jenis hubungan, seperti hubungan keluarga, pertemanan, kelompok, pekerjaan hingga bertetangga pun terkadang membutuhkan chemistry biar betah saat diajak ngumpul buat ngerujak atau masak bareng (kecuali gibah, dosa! emoticon-Ngakak (S)).

Makanya, momen bersama di dapur terkadang menjadi ajang untuk saling mengenal karakter satu sama lain. Tak jarang, kita masuk ke dalam obrolan yang lebih dalam saat sedang bersama seseorang di dapur. TS pun sering mengalaminya.

Yang sebelumnya sekedar say, "Hai!" atau berbasa-basi belaka, jadi tahu lebih dalam tentang seperti apa atau bagaimana cerita dari seseorang. Bagi calon mertua, kebersamaan di dapur dengan pasangan anaknya dimanfaatkan untuk mengenal lebih jauh tentang karakter calon menantunya. Begitu pula sebaliknya bagi sang calon menantu.

Dapur adalah tempat dimana karakter asli seseorang bisa terlihat!.


Pengalaman Bermakna TS di Dapur

Berikut beberapa pengalaman TS di dapur yang mungkin bisa GanSis ambil sisi positifnya:


1. Bantu Masak-Masak di Hajatan Tetangga

Saat itu, TS dan suami belum lama tinggal di lingkungan baru. TS belum cukup mengenal baik tetangga kiri-kanan. Suatu hari, TS mendengar bahwa tetangga dekat rumah akan mengadakan hajatan. TS bertanya kepadanya, "Apakah memasak sendiri atau catering?". Ternyata, ia masak sendiri.

Lalu, TS berpesan bahwa ia bisa memanggil TS kapanpun saat membutuhkan bantuan karena TS paham serepot dan secapek apa jika memasak sendiri. TS menegaskan bahwa TS bersungguh-sungguh sehingga ia tak perlu merasa sungkan.

Hari memasak pun tiba, ia mengajak TS. TS yang paling muda dan kinyis-kinyis, haha. Ada 2 tetangga lainnya yang juga ikut membantu. Di depan semuanya, tetangga TS bertanya, kenapa TS sebegitu niat membantu? TS menjelaskan bahwa sejak masih gadis, TS sudah biasa melakukannya.

Alhamdulillah, sejak itu, hubungan pertetanggaan kami berjalan sangat baik dan sudah berlangsung -+1,5 tahun hingga detik ini, termasuk dengan ke-2 orang lainnya yang juga ikut membantu. Berkat kebersamaan kami di dapur, TS jadi tahu bahwa mereka memiliki kepribadian yang baik.

Terkadang, kami saling memberi lauk, makanan, ngerujak bersama, dan makan siang bersama. Tak jarang, mereka membantu mengangkat jemuran TS saat akan hujan atau saat menjelang maghrib jika TS sedang tidak di rumah.


2. Disenangi Keluarga Teman Lelaki

Saat masih gadis, sahabat TS pernah mengajak kami semua main ke rumah temannya. Kami disuguhi makan siang oleh orang tuanya. TS pun membantu ibunya untuk membawakan peralatan makan dan menyiapkan air minum.

Setelah makan, TS langsung membereskan semua bekasnya dan mencucinya. Sebenarnya, ibunya sudah melarang. Namun, TS bilang tidak apa-apa. Lagi pula, kami semua berterimakasih sudah dijamu. Sahabat TS pun ikut membantu mencuci piring.

Beberapa hari setelahnya, sahabat TS menyampaikan bahwa temannya mengirimkan salam dan berkeinginan untuk mengenal TS lebih dekat. TS pun mengiyakan. Singkat cerita, ternyata, ia berkeinginan menuju jenjang yang lebih serius.

Menurut sahabat TS, temannya itu memang rajin beribadah dan bercita-cita jika menemukan cewek yang pas akan langsung dilamar. Selain itu, ternyata, orang tuanya langsung menyenangi kepribadian TS sejak perjumpaan pertama kami di rumah mereka.

Sayangnya, setelah berusaha memantapkan hati, TS merasa bahwa kami bukan jodoh sehingga cerita pun berakhir. Btw, ini bukanlah kejadian satu-satunya! Pengalaman serupa juga pernah terjadi dalam kisah lainnya tetapi TS memilih cerita ini karena kebetulan ini merupakan pengalaman pertama TS.


3. Disenangi Para Tetangga

Lagi-lagi, cerita ini terjadi saat TS masih belia. TS suka menghadiri dan melibatkan diri di acara warga tempat tinggal kami. TS tidak hanya muncul di hari H, TS bahkan sudah muncul sejak acara dipersiapkan.

Tak heran, TS langganan menjadi panitia acara. Gara-gara itu pula, TS jadi dikenal mulai dari anak-anak hingga sesepuh di lingkungan TS. Mereka pun memanggil TS dengan nama rumah atau istilahnya panggilan kesayangan, yaitu Kak Len.

Tak Jarang pula, para sesepuh/tetua suka curhat ke TS, katanya "Salut! Kebanyakan anak muda jaman sekarang enggan disuruh datang ke acara-acara warga begini. Kalau berpapasan sama yang lebih tua pun, jangankan bertegur-sapa, senyum pun tidak! Yang seperti Kak Len ini bagus! Sudah cantik, ramah pula!".

Gimana gak GR, TS dipuji cantik!emoticon-Peace.


4. Menemukan Chemistry dengan Keluarga Calon Suami di Dapur

Mungkin, dari sekian banyak cerita di dapur, ini yang paling berkesan emoticon-Embarrassment.

Saat itu, suami TS masih berstatus calon suami. TS di Palembang, sedangkan ia di Bogor. Ia dan orang tuanya menemui orang tua TS untuk melamar. Hati ibu bimbang karena jika kami menikah, TS akan diboyong ke Bogor.

Tiba-tiba, ibu mengajak kami sekeluarga untuk berkunjung ke rumah calon suami di Bogor. Tujuannya untuk mengenal lebih jauh calon besan dan calon menantunya. Begitu tiba, kami pun disambut baik. Akan tetapi, pertemuan tersebut terasa menegangkan dan sangat kaku.

Jelang jam makan siang, calon teteh ipar dan calon suami TS pamit ke dapur untuk menyiapkan hidangan. TS dan saudari TS pun ijin untuk ikut membantu. Kami menyiapkan makanan, camilan, dan buah bersama-sama. Saat itulah, suasana jadi cair.

Kami mengobrol mulai dari hal yang ringan hingga ke obrolan yang lebih mendalam. Dari situlah, kami saling mengenal lebih jauh tentang diri dan keluarga kami masing-masing. Awalnya, TS mengira kalau calon teteh ipar adalah orang yang kaku. Ternyata, dia sama recehnya dengan TS emoticon-Ngakak (S).

Singkat cerita, aura ceria dan keakraban kami menular hingga ke para orang tua. Suasana terasa begitu hangat dan akrab. Sesekali, riuh tawa terdengar diantara kami, Alhamdulillah. Cerita ini pun berakhir bahagia karena 2 bulan setelahnya kami pun menikah.

emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment



emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower

"Nah, itulah opini dan pengalaman TS tentang dapur. Ternyata, banyak peristiwa penting nan menarik disamping sekedar memasak. Dapur menyimpan cerita penuh makna bagi TS. Adakah cerita TS yang relatedengan pengalaman GanSis? Ceritain di kolom komentar, ya!."

emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower

Quote:


Quote:

sukhoipakfa
syafetri
lgeindonesia
lgeindonesia dan 13 lainnya memberi reputasi
12
931
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan