Armada Laut Hitam Rusia yang berada di Seavastopol terus menjadi sasaran serangan Ukraina, kini giliran Markas Besar Armada Laut Hitam yang jadi sasaran serangan rudal jelajah Ukraina. Mengutip media Rusia, yakni TASS, serangan dilakukan pada Jumat (22/09/2023). Serangan diduga memakai rudal jelajah Storm Shadow/SCALP-EG.

Dalam serangan tersebut, bangunan yang diserang mengepulkan asap dan mengalami kerusakan pada bagian atapnya. Awalnya Kementerian Pertahanan Rusia menyebut ada satu orang personel tentara yang meninggal dunia, tapi berita itu direvisi, dan menyebut personel tentara tersebut belum ditemukan.

Menuurut TASS, total ada 5 rudal yang berhasil dicegat sistem pertahanan udara Rusia. Pecahan rudal jatuh di dekat gedung Teater Drama Rusia Lunacharsky, yang lokasinya tidak jauh dari Markas Besar Armada Laut Hitam. Lokasi markas tersebut berada di tengah kota, dekat dengan beberapa bangunan bersejarah serta bangunan sipil.



Menurut saluran Telegram Rybar yang berafiliasi dengan Rusia mengatakan, serangan dimulai pada 10.20 menggunakan rudal anti kapal Neptune yang ditembakkan dari Odessa. Menurut Rybar rudal Neptune berhasil ditembak jatuh. Serangan dilanjutkan dengan menggunakan drone, tapi serangan tersebut juga bisa dipatahkan.

Dua jam kemudian, 4 Su-24 menembakkan 7 rudal Storm Shadow ke Sevastopol, satu rudal berhasil lolos dan menghantam markas Armada Laut Hitam. Sebagai tambahan informasi, serangan ke Armada Laut Hitam sudah sering terjadi. Yang terbaru terjadi pada 13 September 2023, ketika rudal jelajah menghantam galangan kapal Sevastopol serta merusak dua kapal yang sedang diperbaiki di dry dock.

Pada bulan Juli 2022 lalu, markas Armada Laut Hitam diserang memakai drone, meski tidak sampai rusak, sersngan itu melukai beberapa orang dan menyebabkan pembatalan peringatan Hari Angkatan Laut. Sejauh ini Krimea telah jadi fokus utama serangan Ukraina, dan senjata yang digunakan kini semakin canggih.



Serangan baru-baru ini telah memberi gambaran kepada Rusia bahwa kini mereka sudah tidak lagi aman berada di Laut Hitam dan pangkalan mereka. Selain itu, serangan terbaru ini juga menimbulkan sebuah pertanyaan, mengapa Rusia tidak mengirim pesawat untuk mencegat Su-24 ? Dalam dua serangan terakhir ke Sevastopol, Su-24 Fencer terbang bebas dan dengan enaknya menembakkan rudal jelajah ke sasaran. Kejadian seperti ini sudah berulang dua kali, dan kedepannya Rusia harus bisa melumpuhkan Su-24 sebelum mereka masuk terlalu jauh ke Krimea.







Referensi Tulisan: TheDrive.com& TASS
Sumber Foto: sudah tertera