Setelah Leopard 2 tumbang dalam fase awal serangan balik Ukraina, kini giliran Challenger 2 yang didonasikan Inggris juga mengalami nasib yang serupa. Dari video yang beredar di media sosial, tank tersebut tampak terbakar di pinggir jalan, Challenger 2 dilaporkan tumbang di Robotyne, Zaporizhzhia Oblast. Belum diketahui kapan insiden tersebut terjadi, kemungkinan pada awal September.

Menurut artikel TheDrive.com, keempat awak tank selamat dalam insiden tersebut. Belum diketahui apa yang menyebabkan tank tersebut terbakar. Terkena serangan drone atau telah terjadi gangguan teknis pada tank. Sebagai tambahan informasi, Inggris mendonasikan 14 unit tank Challenger 2 beserta kendaraan pemulihan, tank ini digunakan oleh Brigade Serangan Udara ke-82.

Dalam serangan balik yang dimulai pada awal Juni 2023, Brigade ke-82 dijadikan sebagai unit pasukan cadangan yang bertugas di garis belakang. Mereka akan masuk pertempuran ketika pasukan di garis depan berhasil menerobos pertahanan Rusia di Robotyne. Tetapi karena Brigade ke-42 yang ada di garis depan gagal menerobos pertahanan Rusia, maka Brigade ke-82 pun turun membantu serangan pasukan di garis depan.



Challenger dikenal sebagai "sniper" di jajaran tank tempur utama buatan Barat, karena tank ini memiliki akurasi tembakan jarak jauh yang baik. Sebagai contoh, pada bulan Januari 1991, Challenger 1 (pendahulu langsung Challenger 2) mencatat first killtank-on-tank jarak jauh dalam Operasi Badai Gurun, tank ini berhasil menghancurkan tank T-55 Irak dari jarak 3,6 km.

Sedikitnya jumlah Challenger 2 yang tersedia di Ukraina saat ini menyebabkan kehilangan satu unit tank ini akan sangat dirasakan. Namun secara keseluruhan, kerugian yang ditimbulkan pada tank modern Barat mungkin juga tidak terlalu mengkhawatirkan, karena akan lebih banyak tank yang dikirim; termasuk M1 Abrams.

Tank yang terkenal haus bahan bakar ini rencananya dikirim ke Ukraina pada pertengahan September 2023, total 10 tank pertama akan dikirim. Total keseluruhan 31 Abrams didonasikan ke Ukraina. Saat ini, tank-tank tersebut sudah berada di Jerman untuk dilakukan perbaikan. Menurut laporan berbagai media, sekitar 200 personel Ukraina sudah menyelesaikan latihan memakai tank Abrams di Jerman.



Hancurnya Challenger 2 membuktikan bahwa, pertempuran/konflik bersenjata di era modern semakin brutal dan berbahaya. Khususnya untuk tank tempur utama (MBT), tidak ada jaminan mereka bisa selamat. Terutama setelah maraknya pengguaan drone kamikaze. Di sisi lain, Ukraina masuk ke Robotyne pada bulan Agustus, setelah menguasai kota kecil ini, mereka akan bergerak ke arah selatan menuju Melitopol.

Melitopol merupakan tujuan utama Ukraina yang harus dilewati dalam upaya untuk membebaskan Krimea atau setidaknya memutus jembatan darat Rusia ke wilayah tersebut. Tetapi saat ini, Ukraina masih kesulitan menembus pertahanan Rusia di wilayah tersebut. Masih harus dilihat, apakah tank-tank donasi dari Barat akan mampu membawa Ukraina sampai ke Melitopol ?







Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas