givingupAvatar border
TS
givingup
Apakah aku harus menyerah?
Hai, aku adalah seorang laki-laki, berusia 28 tahun.

Singkat cerita, aku menikah di awal tahun 2022, dengan seorang wanita yang sudah aku pacari selama 7 tahun. Senang hati karena akhirnya setelah lama berpacaran, akhirnya kita berhasil mencapai tahap selanjutnya yaitu pernikahan.

Aku seorang yang bisa dikatakan sudah cukup mapan. (bukan bermaksud sombong) sudah memiliki rumah pribadi, mobil pribadi, moge, memiliki usaha yang sudah berjalan, dan juga tabungan yang lumayan. Semua adalah hasil sendiri. Aku adalah pria pekerja keras, dari sebelum menikah, hingga sekarang sudah menikah dan sudah dikaruniai 1 anak yang saat ini berusia 8 bulan. Aku sering sekali bekerja dari pagi, hingga pagi lagi, terutama saat sebelum menikah, karena kebetulan dari beberapa usaha yang aku jalani, salah satunya aku adalah seorang freelance software developer, dan kebanyakan clientku adalah luar negeri, jadi jam kerja terkadang mulainya dari tengah malam sampai subuh.

Setelah menikah, aku mengurangi porsi pekerjaanku. Namun jika dihitung, mungkin tetap bisa dibilang jam kerja ku per hari itu cukup panjang, mungkin sekitar 10 - 14 jam per harinya, terdiri dari mengurus usahaku, lalu ngoding mengerjakan project freelanceku. Setelah semua selesai, atau disela-sela kesibukanku, aku menyempatkan diri untuk ngobrol dengan istri sebentar, atau di hari libur, terkadang aku keluar ber 3 sama anak juga. Namun untuk keluar bisa dibilang jarang. Karena aku saat ini masih fokus untuk mengumpulkan uang, selagi masih sehat, masih muda, dan anak masih kecil, jadi nanti pas sudah besar, aku bisa menyekolahkan nya di sekolah yang bagus, hingga ke tingkat pendidikan tinggi, dan ketika tabungan itu sudah terkumpul, saya pun bisa lebih selow dan menghabiskan banyak waktu dengan keluarga. 

Tapi belakangan ini, istriku sangat sering mengeluh tentang waktuku. Sangat sering membuat status di WA yang isinya kearah "Ternyata setelah menikah, yg kata orang temannya hanya suami, ternyata tidak, melainkan temanku hanya anakku", dan lainnya yang mengarah ke arah, aku tidak peduli dengan keluarga, hanya peduli dengan kerjaan. Padahal aku melakukan semua ini untuk keluargaku, dan masa depan yang lebih baik. Dan malan keluargaku lah yang membuatku bisa bekerja keras seperti sekarang tanpa mengenal lelah.

Suatu hari, kita bertengkar hebat dikarenakan masalah waktu tadi, tapi sebelumnya, pertengkaran dengan topik ini juga sebenarnya sudah sangat sering terjadi, sehingga aku berencana untuk melepas sebagian besar karir yang sudah aku bangun. Oh iya, kalau dibilang sibuk, aku memang sibuk, tapi aku juga terbilang sering melakukan pekerjaan rumah maupun ngurus anak, seperti nyuapin, ganti popok, cuci baju bayi, dan lain-lain. Aku sudah sarankan agar mencari PRT agar istri tidak terlalu capek, tapi istri selalu menolak dengan alasan yang tidak jelas. Selain itu, istriku juga sangat sering share ke aku video-video tiktok tentang cowok yang selingkuh lah atau cowok yang berhianat lah. Aku tidak tau dia itu curiga atau bagaimana, padahal selama pacaran dulu kita sama sekali gak pernah putus selama 7 tahun itu, aku sama sekali tidak pernah selingkuh, dari masa pacaran maupun setelah menikah, tapi kenapa istri sepertinya se curiga itu dengan aku. Padahal aku disini sangat fokus dengan karir dan masa depan keluarga, tidak pernah terbesit sedikitpun niat untuk melakukan hal yang negatif seperti selingkuh, dll.

Balik lagi ke masalah pekerjaan. Aku ada rencana untuk melepas sebagian besar karir yang sudah aku bangun selama ini, demi untuk ada waktu dengan keluarga lebih banyak. Tapi jika aku melepas sebagian besar karir, terutama yang menghabiskan waktu banyak, penghasilanku akan jadi lumayan kecil, bisa dibilang aku dan keluarga harus men-downgrade semua lifestyle sekarang(sebenarnya dibilang hedon juga tidak, biasa-biasa saja), termasuk, downgrade susu bayi, merk popok, makanan bayi, dan perlatan anak yang lain, dimana bisa dibilang sekarang ini aku menggunakan produk-produk yang paling bagus, maaf sekali lagi aku bukan bermaksud sombong, hanya menyampaikan keadaan yang terjadi. Yang aku takutkan adalah, saat ini aku sama sekali tidak pernah ribut masalah finansial, tapi masalah waktu, tapi nanti yg ditakutkan ketika penghasilanku sudah kecil, ributnya jadi masalah finansial, dimana kalau itu terjadi di kemudian hari, akan sangat susah pastinya mengembalikan kondisi keuanganku seperti sekarang, dan akhirnya terjadi keributan besar lagi.

Sekarang aku sangat bingung, apa yang harus aku lakukan. Istriku adalah orang yang sangat keras, aku sudah berusaha membicarakan hal ini tapi tidak pernah menemukan solusi. Aku benar-benar bingung, jika aku harus melepas karir, semua impianku untuk hidup yang lebih baik dan mimpi-mimpi yang ku bangun untuk keluargaku, akan terkubur, dan di masa depan pasti akan ada ribut masalah finansial. Disisi lain, jika aku tetap seperti ini, keributan yang sama akan terus terjadi dalam waktu yang lama mungkin sampai tabungan yang aku punya terasa cukup. Tapi aku tidak tau apakah sampai waktu itu datang, kesehatan mentalku akan tetap aman, aku takut berdampak ke anak ku kedepannya.

Mungkin teman-teman disini, jika ada saran, dan mungkin mengalami hal yang serupa, bisa sharing ke aku apa seharusnya yang aku lakukan demi kebaikanku dan keluarga di masa sekarang dan masa depan.

Terima kasih banyak aku ucapkan bagi teman-teman yang sudah membaca curhat ku yang panjang ini, perhatian kalian sangat berarti bagiku. Aku doakan teman-teman semua selalu dalam keadaan sehat, sukses, dan bahagia.

Salam.


J
0
481
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan