mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Tembak Mati Begal di Medan, Usman Hamid Khawatir Petrus Kembali Terulang
Soal Tembak Mati Begal di Medan, Usman Hamid Khawatir Peristiwa Petrus Kembali Terulang

Kompas.com - 22/07/2023, 11:08 WIB 29 Lihat Foto

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (12/5/2023).(KOMPAS.com / IRFAN KAMIL) Penulis Singgih Wiryono | Editor Bagus Santosa

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Usman Hamid mengkhawatirkan peristiwa pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat Penembakan Misterius (Petrus) kembali terulang, akibat upaya tembak mati begal di kota Medan, Sumatera Utara.

"Iya (khawatir Petrus kembali terulang)," imbuh dia dalam acara Dua Arah di Kompas TV, dikutip Sabtu (22/7/2023).

Padahal, kata Usman, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengakui terjadinya 12 pelanggaran HAM berat, salah satunya adalah peristiwa Petrus. Adapun peristiwa Petrus memiliki bias kepentingan, karena penembakan yang dilakukan menyasar pada orang-orang yang dianggap sebagai preman.

"Kategori preman ini kan kategori yang longgar, sehingga banyak sekali penyalahgunaan di lapangan, entah itu pejabatnya ingin cari jabatan dan pangkat dengan mengeksekusi seseorang," ujar Usman.

Dia khawatir, jika tembak mati begal dilumrahkan, akan ada banyak peristiwa serupa Petrus karena orang dianggap sebagai pelaku begal.

"Padahal orang belum tentu salah (bukan pelaku begal), di dalam adagium hukum itu "lebih baik membebaskan orang yang salah ketimbang menghukum orang yang tidak bersalah", ujar dia.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution berang dengan kejahatan begal yang kerap terjadi di wilayahnya.

Dia meminta aparat penegak hukum bertindak tegas. Kata menantu Presiden Joko Widodo ini, bila perlu para begal tersebut ditembak mati.

"Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," ujar Bobby tulis Bobby di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7/2023)

. Setelah instruksi Bobby tersebut, kemudian pada Minggu (9/7/2023) polisi menembak mati seorang begal di Kota Medan, karena berusahan melawan petugas. Bobby pun memberi apresiasi.

"Hal ini sangat kami apresiasi, karena begal dan pelaku kejahatan tidak punya tempat di Kota Medan karena sangat mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat," ujar Bobby Senin (10/7/2023).
https://nasional.kompas.com/read/202...istiwa-petrus.

Takut petrus terulang lewat dukungan nembak mati bega;


Usman Hamid Ragu Tembak Mati Akan Turunkan Kasus Begal di Medan
Kompas.com - 22/07/2023, 12:05 WIB 14 Lihat Foto Aktivis dan advokat Usman Hamid saat ditemui usai perilisan dan live performance di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2023).(KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS) Penulis Singgih Wiryono | Editor Bagus Santosa

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid meragukan hukuman tembak mati di tempat akan mengurangi angka pembegalan di Medan.

Sebab, ia mengatakan, sejumlah studi ilmiah menyebutkan, hukuman yang keras seringkali menjadi salah satu variabel saja dalam banyak faktor penurunan angka kejahatan.

"Apakah dengan tembak mati akan menurun (angka kriminalitas)? Dalam studi PBB (Persatuan Bangsa Bangsa), dan banyak negara di dunia, angka kejahatan itu menurun bukan karena kerasnya hukuman, tetapi ada banyak faktor," kata Usman dalam acara Dua Arah di Kompas TV, dikutip Sabtu (22/7/2023).

Namun demikian, faktor paling besar, menurut Usman, adalah faktor ekonomi, kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan lapangan kerja.

"Apakah pemerintah sudah sungguh-sungguh mengentaskan kemiskinan? Apakah (kemiskinan) sudah benar-benar tidak ada?," ucap dia.

Menurut Usman, masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dan kemiskinan ini, kata Usman, sudah terbukti menjadi faktor pemicu terjadinya kriminalitas.

"Artinya apa, ada banyak problem kemiskinan di sekitar kita yang belum teratasi. Banyak sekali problem kemiskinan, dan kemiskinan dalam banyak studi ilmiah menjadi pemicu kriminalitas," ucap dia.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution berang dengan kejahatan begal yang kerap terjadi di wilayahnya. Dia meminta aparat penegak hukum bertindak tegas. Kata menantu Presiden Joko Widodo ini, bila perlu para begal tersebut ditembak mati.

"Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," ujar Bobby tulis Bobby di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7/2023).

Setelah instruksi Bobby tersebut, kemudian pada Minggu (9/7/2023) polisi menembak mati seorang begal di Kota Medan, karena berusahan melawan petugas. Bobby pun memberi apresiasi.

"Hal ini sangat kami apresiasi, karena begal dan pelaku kejahatan tidak punya tempat di Kota Medan karena sangat mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat," ujar Bobby Senin (10/7/2023).

: https://nasional.kompas.com/read/202...egal-di-medan.
Jadi solusi begal apa kalau tabiatnya udah buruk banget?
nite.hime
areszzjay
aldonistic
aldonistic dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan