Sumber Gambar

Nasi goreng merupakan salah satu makanan yang cukup banyak digemari orang-orang Indonesia. Makanan ini merupakan makanan yang mudah dimasak dan memiliki bahan-bahan sederhana, Tidak perlu bahan mahal dan peralatan khusus. Kita juga bisa memvariasikan makanan ini sesuai dengan budget yang kita miliki. Mulai dari yang murah sampai mahal.

Jika tidak ingin repot-repot memasak, kita juga bisa membeli nasi goreng di luar. Ada banyak penjual nasi goreng yang ada di pinggir jalan dan bisa kita beli setiap malam hari. Harganya pun tidak mahal, dengan harga 10-15 ribu kita sudah mendapatkan nasi goreng dengan porsi yang cukup besar. Sehingga worth it untuk kita coba sesekali.

Beberapa nasi goreng mungkin memiliki jenis-jenisnya sendiri. Ada nasi goreng yang menggunakan kecap seperti yang dijual di pinggir jalan, tapi ada juga nasi goreng yang polos dan hanya diberi bumbu-bumbu saja. Biasanya nasi goreng yang putih memiliki rasa ebi yang khas dan banyak dijual di restoran-restoran chinese food.


Sumber Gambar

Dari sekian banyaknya jenis nasi goreng yang dijual, tetap ada satu kesamaan yang bisa kita temukan setiap melihat tukang nasi goreng memasak. Yaitu adanya wajan cekung dengan gagang kayu yang menjadi pegangannya. Kalau lihat tukang nasi goreng masak, kita mungkin sering melihat si tukang nasi goreng menggerakkan wajan dengan lihai dengan gagang kayu tersebut.

Tahukah bahwa wajan cekung bergagang kayu itu sendiri memiliki sejarah lho. Berikut ini TS akan membahas sejarahnya.

Nama wajan ini adalah wok pan. Dalam bahasa kanton, wok pan berarti periuk untuk memasak. Wajan yang banyak digunakan para chef dan tukang masak chinese food. Sebuah wajan legend yang sudah digunakan sejak 2000 tahun lalu. Dimulai pada saat pemerintahan Dinasi Han di China. Terbuat dari besi atau baja yang kokoh. Biasanya sangat awet dan sangat tahan panas.

Pada masa Dinasti Han, banyak suku yabg senang melakukan perjalanan jarak jauh. Sekali melakukan perjalanan, biasanya mereka sampai membawa rombongan yang lumayan banyak. Bawaan mereka pun banyak. Sehingga terpikir untuk membuat satu wajan yang multifungsi dan juga bisa memasak dalam jumlah besar. Jadi mereka tidak perlu bawa banyak alat masak.


Sumber Gambar

Selain itu juga, China sedang dalam masa krisis di mana mereka kekurangan minyak untuk masak. Sehingga akhirnya mereka memutar otak dan dibuatlah wok pan. Dengan wok pan, para tukang masak bisa langsung melapisi wajan dengan minyak hanya dengan sekali tuang di sisi pinggirnya. Karena bentuknya cekung, minyak akan mengalir dan akhirnya berkumpul di tengah-tengah.

Selain itu, wok pan juga bisa digunakan untuk berbagai macam teknik memasak. Bisa untuk menggoreng, memasak, menumis, merebus atau sekedar menyangrai. Apalagi ditambah dengan gagang kayunya yang memudahkan kita untuk menggerakkan wajan lebih fleksibel. Sehingga kebutuhan perjalanan suku-suku Dinasti Han itu pun terpenuhi. Sesuai dengan yang mereka inginkan.
Hingga kini, kita masih menggunakan wok pan atau wajan cekung untuk memasak. 


Sumber Gambar

Mulai dari para chef, pedagang makanan, hingga untuk sekedar keperluan rumah tangga. Dan seperti yang didamba-dambakan para suku dinasti Han, wajan ini multifungsi dan mampu digunakan untuk berbagai teknik memasak yang kita inginkan. Sekarang, wajan ini cukup identik dengan penjual nasi goreng dan juga tukang masak chinese food.



Jadi, apakah kalian salah satu yang menggunakan wok pan ini?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi