Sumber Gambar

Sekolah merupakan salah satu tempat di mana seseorang berkembang dan membangun diri menjadi pribadi yang baik serta berakhlak. Hal ini menjadi salah satu tujuan para orang tua dalam memberi pendidikan kepada sang anak. Dan pastinya, semua orang tua ingin anaknya menjadi pribadi yang baik setelah dididik bertahun-tahun di dalam sekolah.

Sayangnya ada satu masalah dalam pendidikan di Indonesia yang tak kunjung selesai yaitu bullying. Entah mengapa bullying merupakan salah satu hal yang sampai saat ini belum terselesaikan, selalu saja ada kasusnya. Ini baru yang kelihatan saja. Yang tidak tercium media dan tidak terekspos mungkin masih banyak lagi.

Seperti yang baru-baru ini viral di Temaggung, Jawa Tengah berikut ini. Seorang siswa SMP berinsial R dengan usia 14 tahun nekat membakar sekolahnya sendiri. Hal ini ditenggarai usai dirinya merasa dibully oleh teman-teman dan juga guru di sekolah. R merasa kalau dirinya kurang diapresiasi baik oleh teman-temannya mau pun dengan guru.


Sumber Gambar

Akibat kelakuannya ini, ia ditahan dan akan menghadapi hukuman pidana anak atas apa yang ia lakukan. Wah semoga KPAI bisa mengawal ya. Selain itu, ada satu komentar menarik terkait kasus pembakaran yang dilakukan bocah ini. Di mana kepala sekolah dari SMPN 2 Pringsurat Temanggung, menyebut kalau siswanya yang membakar sekolah itu karena caper.

Si kepala sekolah berkata kalau R hanya caper saja dan minta perhatian lebih dari orang-orang di sekolah. Termasuk aksi pembakaran sekolah itu. Tapi si kepala sekolah sama sekali tidak membahas mengenai bullying yang terjadi pada anak didiknya itu. Ia hanya menjelaskan kalau siswanya itu hanya cari perhatian saja seolah memojokkan R.

Bukan berarti TS membenarkan aksi pembakaran ini ya. Tapi seberapa dekat dan tahu sih seorang kepala sekolah terhadap anak-anak muridnya. Sedekat apa mereka? TS rasa kenal anak muridnya saja tidak. Ya mungkin satu dua tiga ada saja yang jadi anak kesayangan. Tapi yang kaya si R ini apakah dapat perhatian dari dia?


Sumber Gambar

Justru seharusnya menurut TS, guru yang katanya melakukan bully itu yang seharusnya diwawancara dan ditanyai tanggapannya. TS penasaran apa yang akan keluar dari mulut guru itu. Karena R melakukan hal ini tentu ada sebabnya. Tidak semua korban bully menjadi pendiam dan pemurung, ada juga korban bullying yang akhirnya nekat balas dendam seperti yang dilakukan R ini.

Pengalaman dibully guru juga pernah TS alami sewaktu SD dan TS masih ingat jelas kronologinya sampai sekarang. Hanya bedanya, TS tidak seperti R yang output-nya jadi balas dendam. TS lebih ke tipe yang pertama, jadi kehilangan rasa percaya diri. Perlukah TS ceritakan suatu hari nanti? Kayanya seru berbagi pengalaman.


Sumber Gambar

Kembali ke topik, kepala sekolah tidak menyebut bahwa R anak nakal. Menurutnya anak itu tidak nakal, hanya saja caper. Jadi poin utama dari Kepala Sekolah adalah si anak pelaku pembakar sekolah itu caper. Soal bully yang menimpa muridnya mungkin dia tak tahu, entah tak tahu atau pura-pura tak tahu.

Mungkin R sudah merasa tidak tahan lagi dan memang sangat sakit hati atas semua perlakuan orang di sekolah. Sehingga ia nekat melakukan aksi tak terpuji ini. Beginilah memang jika seseorang sudah frustasi dan sakit hati, apapun bisa terjadi. Bahkan seorang bocah SMP pun bisa sampai melakukan aksi yang bisa dibilang kriminal ini.



Jadi menurut kalian gimana? Apakah kalian setuju dengan statement dari Pak Kepsek?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi