Media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya sebuah video aksi sumpah pocong yang dilakukan oleh seorang pria asal Kelurahan I Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang.

Menurut informasi yang beredar di media sosial dijelaskan bahwa pria yang ada di dalam video yang beredar bernama Rian Antoni, dimana pria berusia 40 tersebut dipaksa oleh warga untuk melakukan sumpah pocong karena mendapatkan tuduhan telah mencabuli seorang bocah berusia 5 tahun yang merupakan anak dari tetangganya.

Tidak merasa melakukan tuduhan yang ditujukan akhirnya Rian Antoni nekat menerima paksaan warga untuk melakukan sumpah pocong di musholla Al-Mannan pada hari Kamis, 18 Mei 2023 hari ini. Adapun prosesi sumpah pocong ini dihadiri oleh masyarakat dan juga tokoh agama, serta mendapatkan pengawasan dari pihak Kepolisian setempat guna menertibkan dan mengawasi.

Adapun sumpah pocong yang videonya viral di media sosial ini adalah sumpah pocong kedua, dimana ternyata sebelumnya Rian Antoni telah disumpah pocong untuk yang pertama kali pada bulan Oktober tahun 2022 lalu.

Membahas tentang aksi sumpah pocong sebenarnya bukan kali pertama ada dan dilakukan oleh masyarakat di Indonesia GanSis.

Sumpah pocong merupakan sumpah yang dilakukan oleh seseorang dalam keadaan dibalut kain kafan seperti layaknya orang yang telah meninggal dunia.

Adapun orang yang melakukan sumpah pocong mereka akan diminta untuk membaca ikrar sumpah yang isinya ancaman jika orang tersebut berbohong dari apa yang telah dilakukan atau diucapkan.

Aksi sumpah pocong ini masih sering dilakukan oleh masyarakat yang memang percaya bahwa sumpah pocong menjadi solusi atas masalah yang rumit dan tidak terpecahkan, karena menurut kepercayaan masyarakat di beberapa daerah orang yang telah melakukan sesuatu tetapi mereka berbohong saat disumpah pocong maka akan ada tulah yang menjadi balasan tidak lama setelah sumpah pocong tersebut dilakukan.

Terkait dilakukannya sumpah pocong oleh Rian Antoni yang dituduh telah melakukan pencabulan pada anak ini menurut TS sangat tidak logis GanSis.

Kasus pelecehan seksual atau pencabulan tentu tidak dapat diselesaikan dengan cara terduga pelaku dipaksa untuk melakukan sumpah pocong karena sumpah pocong sendiri tidak memiliki dasar hukum ataupun terbukti benar-benar dapat menjadi cara untuk membongkar sebuah masalah dan kejadian tertentu.

Akan sangat masuk akal jika dugaan pencabulan atau pelecehan seksual pada anak ini dilaporkan kepada pihak yang berwajib, dengan harapan kemudian ditemukan bukti-bukti yang bisa menunjukkan bahwa seseorang yang dituduh benar-benar pelaku pencabulan atau itu hanya tuduhan tidak berdasar.

Sebagaimana Agan dan Sista ketahui bersama, di era modern ini untuk membuktikan sebuah tindak kejahatan benar-benar terjadi atau tidak itu ada teknologi yang bisa digunakan. Mungkin visum, CCTV, atau alat bukti lainnya bisa digunakan menangkap pelaku kejahatan tertentu termasuk dengan kasus pencabulan.