TS
Gresta
۞ ₪ PANTAI LOMBANG YANG MENAWAN ₪ ۞
SALAMPERSAHABATAN DARI KASKUS REGIONAL KARESIDENAN BOJONEGORO
Madura . . Apa yang terlintas di pikiran kita saat membaca tulisan tersebut, Sate? Karapan Sapi? Besi?
Here we go . . .
Waktu itu sekitaran tahun 2012 pertengahan, ada beberapa anak muda yang berencana ingin melakukan liburan, hanya saja belum mengerti akan kemana. Kondisinya adalah sedang libur kuliah karena kami telah selesai melaksanakan UAS dari kampus. Lalu entah bagaimana ceritanya, ada salah satu teman kami yang dapat undangan dari teman dia, yang waktu itu sudah bekerja lama di Kabupaten Sumenep. Undangan itu bertujuan untuk nongkrong saja di tempat dia bekerja (waktu itu di Kab. Sumenep) karena sudah lama sejak SMA tidak pernah beretmu.
Teman tersebut bercerita banyak wisata alam bagus di Pulau Madura yang belum banyak di-explorasioleh masyarakat, padahal sangat layak untuk dikunjungi, salah satunya adalah Pantai Lombang. Jadi selain nongkrong bareng, rencanana akan sekalian menjelajah Pulau Madura, terutama Pantai Lombang.
Ilustrasi
Long story short, kami melakukan perjalanan dari Surabaya kurang lebih pukul 09.00 WIB menggunakan 3 motor menuju Madura dengan melewati jembatan Suramadu. Salah satu jembatan yang indah jika kita melihatnya pada waktu malam hari.
Jembatan Suramadu
Kami lewat jalur utara pesisir pantai yang dingin dan sepi sekali, apalagi waktu cukup kental berhembus isu bahwa rawan begal di daerah situ, menambah sensasi merinding dalam perjalanan. Sekitar kurang lebih satu jam perjalanan, kami sudah tiba di Kabupaten Bangkalan. Kami memutuskan untuk ngopi dulu karena ada salah satu dari kami ada yang mengantuk. Sembari ngopi, kami juga memastikan bahwa kondisi motor masih layak jalan, terutama kondisi ban yang kurang angin. Waktu menunjukkan pukul 22.28 WIB dan kami merasa cukup beristirahat, lalu bergegas melanjutkan perjalanan agar tidak kemalaman sampai tujuan.
Beberapa jam kemudian kami sudah sampai di Kabupaten Sampang. Lupa jam berapa, tapi yang pasti hampir tengah malam kami sampai di alun-alun. Kami memutuskan untuk istirahat. Kemudian kami membeli camilan karena melihat masih ada beberapa pedagang makanan yang masih berjualan di alun-alun, sembari menikmati keindahan alun-alun Kabupaten Sampang.
Numpang poto gan
Setelah dirasa cukup beristirahat, kami lanjutkan perjalanan agar sampai di tempat teman yang memberi undangan tadi posisinya masih gelap. Karena kami juga harus beristirahat dahulu agar badan fit ketika menikmati keindahan lokasi.
Ada hal menarik saat kami dalam perjalanan menuju Kabupaten Pamekasan, di sepanjang jalan, kami lebih sering menjumpai ladang garam daripada bangunan. Dan kondisi saat itu bensin di tangki motor TS sudah tiris, sampai akhirnya tangki bensin TS benar-benar kosong. Kami sempat bingung harus bagaimana, karena hilal SPBU tak nampak walau sudah mendorong motor jauh. haha
Sekitar beberapa ratus meter kami menemukan pedagang bensin eceran yang sudah tutup. Waktu itu sekitar pukul 01.00 dini hari, kami berusaha mengetok pintu toko semi permanen tersebut. Dengan bahasa Madura TS yang ala kadarnya, TS mengetok pintu dan memohon untuk bisa membeli bensin agar bisa sampai ke tujuan. Alhamdulillah bapak-bapak berhati mulia itu bangun dan membukakan pintu, lalu menanyakan maksud kami. Kami akan bayar berapapun harganya karena kondisinya emang butuh dan selain itu tidak tahu diri, karena membangunkan orang tua dini hari. Ternyata bapak baik itu memberikan harga yang normal. Terima kasih pak, Haha..
Bapak tersebut juga mengatakan bahwa tujuan kami tersebut memang cenderung masih belum terlalu ramai dikunjungi, karena mungkin belum banyak infromasi seperi era digital dan media sosial saat ini (2023). Jadi kami semakin antusias untuk bisa segera sampai dan melanjutkan perjalanan.
Dari beberapa info yang kami kumpulkan, pantai yang akan kami tuju ini cenderung berpasir halus tapi gelap. Berbeda dengan ciri khas pantai laut selatan pada umumnya yang memiliki karakter pasir yang lembut dan putih.
Ilustrasi
Beberapa lama kemudian kami sudah sampai di Kabupaten Sumenep, berbekal GPS ala kadarnya, lalu menuju tempat teman kami. Waktu itu menunjukkan kurang lebih 02.47 WIB dan jika ditotal perjalanan dari Surabaya - Sumenep kurang lebih ada 5 jam perjalanan. Ternyata teman kami di Sumenep ini posisinya ngontrak rumah bersama 2 orang lainnya. Kami sempatkan ngobrol sebentar, sebelum akhirnya kami disarankan untuk tidur beberapa jam supaya nanti badan lumayan fit sampai di lokasi setelah subuh. Karena salah satu pemandangan yang indah Pantai Lombang adalah saat matahari terbit.
Ternyata memang seindah itu gan..
Dari pagi sampai malam kami habiskan waktu di Pantai lombang. Bermain dan bersantai menikmati hari libur bersama banyak orang di sana. Ternyata perkiraan kami keliru, awalnya kami kira sepi, tapi ternyata seramai itu gan. Sudah banyak fasilitas umum yang tersedia di sana. Mulai dari toilet, mushola, kantin dan ada juga persewaan kuda untuk jalan-jalan menikmati indahnya pantai.
Membangun tenda sebelum gelap
Sore menjelang malam kami mendirikan tenda untuk tempat kami beristirahat. Karena belum banyak penerangan, maka kami bergegas membangun tenda agar lebih mudah terpasang.
Pantai Lombang di malam hari memang cukup gelap karena minim cahaya, namun demikian cukup terhibur dengan suara jangkrik dan sesekali melihat terangnya lampu kapal yang melintas di depan ujung pantai.
Pagi menjelang dan tentu saja saatnya kembali pulang..
Mampir warkop dalam perjalanan pulang
Sebelum pulang kami juga sempat menikmati minuman khas Sumenep yaitu degan susu telor. Agak aneh? memang, tetapi enak gan. Haha..
Perjalanan pulang kami lalui dengan lancar dan tanpa hambatan serta selamat sampai tujuan
Source: Dok Pribadi
Quote:
Madura . . Apa yang terlintas di pikiran kita saat membaca tulisan tersebut, Sate? Karapan Sapi? Besi?
Here we go . . .
Waktu itu sekitaran tahun 2012 pertengahan, ada beberapa anak muda yang berencana ingin melakukan liburan, hanya saja belum mengerti akan kemana. Kondisinya adalah sedang libur kuliah karena kami telah selesai melaksanakan UAS dari kampus. Lalu entah bagaimana ceritanya, ada salah satu teman kami yang dapat undangan dari teman dia, yang waktu itu sudah bekerja lama di Kabupaten Sumenep. Undangan itu bertujuan untuk nongkrong saja di tempat dia bekerja (waktu itu di Kab. Sumenep) karena sudah lama sejak SMA tidak pernah beretmu.
Teman tersebut bercerita banyak wisata alam bagus di Pulau Madura yang belum banyak di-explorasioleh masyarakat, padahal sangat layak untuk dikunjungi, salah satunya adalah Pantai Lombang. Jadi selain nongkrong bareng, rencanana akan sekalian menjelajah Pulau Madura, terutama Pantai Lombang.
Ilustrasi
Long story short, kami melakukan perjalanan dari Surabaya kurang lebih pukul 09.00 WIB menggunakan 3 motor menuju Madura dengan melewati jembatan Suramadu. Salah satu jembatan yang indah jika kita melihatnya pada waktu malam hari.
Jembatan Suramadu
Kami lewat jalur utara pesisir pantai yang dingin dan sepi sekali, apalagi waktu cukup kental berhembus isu bahwa rawan begal di daerah situ, menambah sensasi merinding dalam perjalanan. Sekitar kurang lebih satu jam perjalanan, kami sudah tiba di Kabupaten Bangkalan. Kami memutuskan untuk ngopi dulu karena ada salah satu dari kami ada yang mengantuk. Sembari ngopi, kami juga memastikan bahwa kondisi motor masih layak jalan, terutama kondisi ban yang kurang angin. Waktu menunjukkan pukul 22.28 WIB dan kami merasa cukup beristirahat, lalu bergegas melanjutkan perjalanan agar tidak kemalaman sampai tujuan.
Beberapa jam kemudian kami sudah sampai di Kabupaten Sampang. Lupa jam berapa, tapi yang pasti hampir tengah malam kami sampai di alun-alun. Kami memutuskan untuk istirahat. Kemudian kami membeli camilan karena melihat masih ada beberapa pedagang makanan yang masih berjualan di alun-alun, sembari menikmati keindahan alun-alun Kabupaten Sampang.
Numpang poto gan
Setelah dirasa cukup beristirahat, kami lanjutkan perjalanan agar sampai di tempat teman yang memberi undangan tadi posisinya masih gelap. Karena kami juga harus beristirahat dahulu agar badan fit ketika menikmati keindahan lokasi.
Ada hal menarik saat kami dalam perjalanan menuju Kabupaten Pamekasan, di sepanjang jalan, kami lebih sering menjumpai ladang garam daripada bangunan. Dan kondisi saat itu bensin di tangki motor TS sudah tiris, sampai akhirnya tangki bensin TS benar-benar kosong. Kami sempat bingung harus bagaimana, karena hilal SPBU tak nampak walau sudah mendorong motor jauh. haha
Sekitar beberapa ratus meter kami menemukan pedagang bensin eceran yang sudah tutup. Waktu itu sekitar pukul 01.00 dini hari, kami berusaha mengetok pintu toko semi permanen tersebut. Dengan bahasa Madura TS yang ala kadarnya, TS mengetok pintu dan memohon untuk bisa membeli bensin agar bisa sampai ke tujuan. Alhamdulillah bapak-bapak berhati mulia itu bangun dan membukakan pintu, lalu menanyakan maksud kami. Kami akan bayar berapapun harganya karena kondisinya emang butuh dan selain itu tidak tahu diri, karena membangunkan orang tua dini hari. Ternyata bapak baik itu memberikan harga yang normal. Terima kasih pak, Haha..
Bapak tersebut juga mengatakan bahwa tujuan kami tersebut memang cenderung masih belum terlalu ramai dikunjungi, karena mungkin belum banyak infromasi seperi era digital dan media sosial saat ini (2023). Jadi kami semakin antusias untuk bisa segera sampai dan melanjutkan perjalanan.
Dari beberapa info yang kami kumpulkan, pantai yang akan kami tuju ini cenderung berpasir halus tapi gelap. Berbeda dengan ciri khas pantai laut selatan pada umumnya yang memiliki karakter pasir yang lembut dan putih.
Ilustrasi
Beberapa lama kemudian kami sudah sampai di Kabupaten Sumenep, berbekal GPS ala kadarnya, lalu menuju tempat teman kami. Waktu itu menunjukkan kurang lebih 02.47 WIB dan jika ditotal perjalanan dari Surabaya - Sumenep kurang lebih ada 5 jam perjalanan. Ternyata teman kami di Sumenep ini posisinya ngontrak rumah bersama 2 orang lainnya. Kami sempatkan ngobrol sebentar, sebelum akhirnya kami disarankan untuk tidur beberapa jam supaya nanti badan lumayan fit sampai di lokasi setelah subuh. Karena salah satu pemandangan yang indah Pantai Lombang adalah saat matahari terbit.
Ternyata memang seindah itu gan..
Spoiler for Pantai Lombang:
Dari pagi sampai malam kami habiskan waktu di Pantai lombang. Bermain dan bersantai menikmati hari libur bersama banyak orang di sana. Ternyata perkiraan kami keliru, awalnya kami kira sepi, tapi ternyata seramai itu gan. Sudah banyak fasilitas umum yang tersedia di sana. Mulai dari toilet, mushola, kantin dan ada juga persewaan kuda untuk jalan-jalan menikmati indahnya pantai.
Membangun tenda sebelum gelap
Sore menjelang malam kami mendirikan tenda untuk tempat kami beristirahat. Karena belum banyak penerangan, maka kami bergegas membangun tenda agar lebih mudah terpasang.
Pantai Lombang di malam hari memang cukup gelap karena minim cahaya, namun demikian cukup terhibur dengan suara jangkrik dan sesekali melihat terangnya lampu kapal yang melintas di depan ujung pantai.
Pagi menjelang dan tentu saja saatnya kembali pulang..
Mampir warkop dalam perjalanan pulang
Sebelum pulang kami juga sempat menikmati minuman khas Sumenep yaitu degan susu telor. Agak aneh? memang, tetapi enak gan. Haha..
Perjalanan pulang kami lalui dengan lancar dan tanpa hambatan serta selamat sampai tujuan
Pantai Lombang
Source: Dok Pribadi
SELAMAT HARI JADI KE-9 KASKUS REGIONAL MADURA
SEMOGA SEMAKIN RAMAI DAN GUYUB SELALU
SEMOGA SEMAKIN RAMAI DAN GUYUB SELALU
olasaja dan 28 lainnya memberi reputasi
29
1.6K
91
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan