Sumber Gambar

Karen’s Dinner merupakan salah satu restoran asal Australia yang memang memiliki konsep yang cukup unik sekaligus ekstrim. Di mana restoran ini memberikan pelayanan yang tidak biasa, yaitu dengan memasang wajah jutek dan pemarah kepada para pelanggannya.

Untuk makanannya sendiri, mereka menjual makanan biasa yang banyak ditemui. Seperti hotdog, burger dan lain sebagainya. Namun mereka yang datang rata-rata hanya sekedar ingin merasakan sensasi dari pelayanannya yang tidak biasa itu.

Baru-baru ini restoran itu membuka cabang pertamanya di Indonesia. Tak ayal, keberadaan restoran itu menjadi sorotan di Indonesia. Banyak influencer yang datang ke sana bukan hanya sekedar makan, melainkan juga membuat konten.


Sumber Gambar

Salah satunya Taqy Malik. TS tidak tahu dia siapa tapi setelah dicari tahu rupanya ia juga merupakan konten kreator sekaligus praktisi ruqyah. Tidak mau ketinggalan, Taqy beserta beberapa anak buahnya datang ke Karen’s Dinner dengan pakaian gamis serba putih dan berdiri di depan restoran.

Para pegawai Karen’s Dinner yang sudah kita tahu seperti apa pun tidak tinggal diam. Mereka datang dan segera memarahi rombongan orang bergamis putih itu selayaknya yang mereka lakukan kepada pelanggan lain.

Salah satu rekan dari Taqy Malik sempat berujar bahwa ia ingin meruqyah pegawai Karen’s Dinner yang marah-marah terus dan panas terus. Bahkan salah satu pegawai ada yang disuruh membaca Al-Quran. Dan kebetulan, pegawai itu bisa membaca beberapa surat.

Netizen pun turut memberi tanggapan mengenai konten ini di kolom komentar. Banyak yang mempertanyakan kenapa mereka yang dikenal sebagai salah satu praktisi agama. Mungkin ustad juga. Tapi malah mendatangi tempat seperti itu.


Sumber Gambar

Beberapa berpendapat bahwa ia yang dikenal memiliki konten yang islami lebih baik mengunjungi tempat yang tidak ada manfaatnya untuk ditonton. Jangan hanya karena ingin ikut-ikutan lalu lupa dengan tujuannya berkonten yaitu mengedukasi penonton soal agama.

TS juga sebenarnya heran kenapa mereka ikut-ikutan ke sana? Ya intinya memang FOMO aja mungkin. Tapi sejauh ini sepertinya baru mereka konten kreator islami yang datang ke Karen’s Dinner ya? Mungkin cari hiburan yang berbeda.

Gimana gan? Pernahkan kalian ke Karen’s Dinner?

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi