Sumber Gambar

Setiap tempat, daerah dan negara pastinya memiliki budayanya sendiri. Entah itu budaya tradisional atau budaya urban. Salah satunya adalah budaya punk yang sempat berkembang di Inggris dan Amerika Serikat pada tahun 70-an.

Sebenarnya, pada awalnya punk sendiri merupakan aliran musik. Namun punk kian berkembang menjadi sebuah budaya dan identitas baru di tengah masyarakat yang anti dengan pemerintah dan kerajaan. Punk sendiri diidentikkan dengan remaja-remaja radikal yang juga mempunyai visi untuk mapan dan mandiri dari pemerintahan.


Sumber Gambar

Selain itu, punk juga merambah ke dunia fashion. Salah satu fashion punk yang populer adalah jaket kulit, celana jeans yang ketat, sepatu boots dan berbagai rantai yang menjadi aksesoris mereka. Mereka juga memakai anting dan berbagai kalung.

Gaya rambut mereka kebanyakan mohawk berdiri. Tapi tak jarang juga mereka berambut panjang. Ditubuhnya biasanya terdapat beberapa tato. Bahkan ada yang memakai tato di wajahnya. Ada juga tindikkan, mereka memasak tindik di bagian tubuh seperti lidah, hidung dan sekitar bibir.

Punk di Indonesia

Punk pertama kali masuk ke Indonesia pada akhir tahun 80-an dan berkembang di pertengahan tahun 90-an. Melalui musik, anak-anak muda mulai menyukai punk dan sejak saat itu punk semakin dikenal oleh para anak muda.

Namun jika kita biacara soal anak punk di masa sekarang, khususnya orang awam maka gambaran yang muncul akan sangat berbeda. Yaitu sekumpulan anak-anak muda yang tinggal di jalanan dan memilih gaya hidup mandiri.

Sesama anak punk memiliki solidaritas yang cukup tinggi. Kadang TS melihat mereka di pinggiran jalan, ada yang bahkan tidur di jalanan sampai pagi dan dengan pakaian yang sama. Entah, mungkin mereka terlalu suka dengan baju tersebut hingga enggan menggantinya.

Sayangnya di mata banyak masyarakat awam, anak punk dianggap sebagai kelompok yang meresahkan, kriminal dan berkonotasi negatif.


Sumber Gambar

Maaf ya beberapa pengalaman TS, anak punk itu bau. Entah mereka mandi atau tidak ya, tapi setiap kali mereka mengamen di jalan dan kebetulan ada angin berhembus, maka akan tercium aroma badan yang seperti orang tidak mandi berhari-hari. Maaf ya, penampilannya pun dekil dan kotor.

Kadang yang bikin kesal itu ketika mereka mengamen, mereka seringkali memasang wajah atau tatapan yang seperti mengintimidasi para pendengarnya. Intinya diserem-seremin gitu lho. Seringkali juga, mereka berkata-kata kasar ketika tidak ada yang memberi uang.

So, jadi stigma masyarakat itu tidak datang dengan sendirinya begitu saja. Tapi ada latar belakangnya.


Sumber Gambar

TS sendiri tidak mau menjustifikasi budaya punk itu sendiri. TS yakin ada komunitas punk yang benar-benar baik dan melakukan hal positif. Hanya segelintir orang yang berperilaku kurang bagus yang kebetulan mengaku-ngaku punk.

Di luar sana ada juga komunitas punk yang menggelar aksi sosial, membantu sesama dan orang yang kesusahan. TS tahu itu, TS pernah lihat anak punk bagi-bagi makanan pas sahur ke pengemis/gelandangan.

Jadi intinya mereka sama seperti kita, punya hati dan pikiran. Hanya gaya hidupnya saja yang berbeda. Apapun pilihan mereka, kita harus mengerti dan menghormatinya.


Sumber Gambar

Sebenarnya, visi dari punk ini bagus. Hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang. Bagaimanapun pun cara mereka dalam menjalankan visi hidupnya, kita harus menghargainya selama tidak merugikan sekitarnya.

Jadi jangan terlalu memasang stigma kriminal kepada anak punk ya gan!

Punk itu sejatinya adalah budaya luar yang masuk ke Indonesia. Jadi pastikan kalian benar-benar mengerti budayanya sebelum kalian melabeli diri sebagai bagian dari budaya tersebut, supaya persepsi terhadap budaya terkait tidak berubah.

Gimana gan? Menurut kalian apa manfaat menjadi anak punk?

Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi