Sebelumnya perkenalkan, namaku adalah Daniel, lengkapnya adalah Daniel Aldebaran. Di rumah, Aku biasa di panggil danil dan di sekolah biasa dipanggil Baron.

Sedikit bahas namaku, dalam bahasa beberapa negara di Eropa, Daniel memiliki arti Tuhan dengan segala macam sifat Maha Adil dan bisa diartikan juga sebagai Hakim yang adil.

untuk nama belakangku, cukup asing yaa mendengar kata Aldebaran,? karena itu adalah nama sebuah bintang yang diambil dalam bahasa arab. Sebuah bintang yang dikenal paling terang ke 13 dalam sejarah astronomi.

Secara garis besar, arti namaku ini adalah sebuah harapan orang tuaku agar menjadi pribadi yang adil dan mampu menjadi penerang. Maksudnya bisa menjadi panutan atau bisa memberikan contoh yang baik untuk orang orang disekitar.

Rutinitasku sama aja kaya manusia lainnya. Makan, boker, main (ditambah nonton bokep kadang kadang hahaha). Kalo orang sunda nyebutnya Hardolin (Dahar, Modol, Ulin).

Aku biasanya sepulang sekolah baca buku atau artikel menarik di internet. Terkadang betah berjam jam di depan komputer cuma buat maen game dan diskusi di forum internet.

Ohyaa, sedikit cerita background keluargaku, Ayahku adalah seorang karyawan bank swasta dan Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga biasa dengan bisnis kecil - kecilannya bikin kue kering.

Mereka pernah bercerita tentang bagaimana awalnya bertemu dan berkenalan di perpustakaan sekolah. Singkatnya, mirip kisah cinta di sinetron. Yang mana ketika ibu sedang mengambil buku lalu tanpa sengaja buku tersebut jatuh, kemudian dengan reflek ayah mengambil buku tersebut.

Tangan ibu pun turut mengambil buku dan tak disangka sangka, mereka berpegangan tangan dan bertatapan malu. Lalu seisi perpustakaan pun langsung teriak "cieee..cieee..."
.....


Hahaha lupain itu cuma bercanda aja .
Kenyataannya, mereka kenal karena dicomblangin teman sekelasnya sewaktu di sekolah.



Untuk sekedar diketahui, Aku lahir dari keluarga yang bisa dikatakan tidak mempermasalahkan agama. Bahkan keluargaku ini adalah keluarga Multi Religion.

Memang, orang tuaku adalah seorang muslim (di ktp sih gitu), tapi ada seorang Tanteku yang bernama Siska (kakak dari Ibuku) dan menikah dengan seorang yang dia kenal waktu liburan di Jogja, namanya Riko. Akhirnya dia pun ikut ke agama suami nya tersebut sebagai seorang kristen dan melahirkan 2 orang anak, anak pertama diberi nama Jenny, dan kedua yang masih balita diberi nama Johan.

Ada juga adik nya ayah, yang bernama Feri. Dulu Aku pernah denger celotehan om Feri waktu lagi baca koran berita internasional tentang kerusuhan agama di suatu negara.

Dia pernah nyeletuk "mau sampe kapan ngeributin agama mulu..."

Lalu dilanjut "seandainya kita hidup tanpa agama.."

Sejak saat itu Aku yakin bahwa om Feri ini bukan lah seorang yang beragama atau bisa dikatakan Ireligious People .

Kakek dan nenek dari Ibuku masih hidup dan gak pernah sekalipun mempermasalahkan apa yang menjadi kepercayaan anak anaknya, apalagi tante Siska yang udah pindah agama dan juga menantu nya yaitu om Riko. Sementara kakek nenek dari ayah udah meninggal dari aku masih sd. Dan satu satunya saudara yang tersisa dari keluarga ayah adalah om Feri ini.

Ngomong ngomong, Karena rumah nenekku memiliki ruang tamu yang lumayan lega bin gede, keluarga besarku sering kumpul dan merayakan acara keagamaan. Seperti pada saat Hari Raya Idul Fitri ataupun Hari Natal. Bagi kami, agama bukanlah pagar yang membatasi untuk tetap saling menghormati dan menyayangi. Terlebih lagi, kami adalah KELUARGA.