Kabar kurang baik datang dari tank tempur utama (MBT) T-91M Pendekar milik Malaysia, mengutip artikel thevibes.cominaiden ini terjadi pada 26 Agustus 2022 lalu sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Tank dikabarkan mogok di jalan tol, tepatnya di Jalan Damansara di pintu keluar Carcosa menuju KL Sentral; waktu itu tank baru selesa mengikuti gladi bersih menjelang Hari Kemerdekaan Malaysia ke-65. Sebuah kendaraan pemulihan lalu dikirim ke lokasi untuk menderek tank tersebut dan membawanya ke Muzium Negara.

Sehari setelah kejadian, Angkatan Darat Malaysia meminta maaf atas kejadian mogoknya tank yang sempat menimbulkan kemacetan tersebut. Mereka mengatakan tank mogok karena mesinnya bermasalah. Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein pada 7 Oktober kemudian memberi konfirmasi jika, pompa injeksi bahan bakar tank PT-91M Pendekar sudah aus dan akhirnya menyebabkan tank mogok.

Lebih lanjut sang menteri mengatakan meski tank tersebut mogok, hal itu tidak mempengaruhi fungsi utama tank, di mana tank Pendekar masih bisa digunakan hingga tahun 2027. Menteri Pertahanan mengatakan masa pakai tank Pendekar adalah 20 tahun. Setelah dilakukan perbaikan, tank yang mogok tersebut pada akhirnya masih bisa tampil pada parade militer dalam rangka Hari Kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus di Kuala Lumpur.

Insiden mogoknya tank Pendekar pun sempat jadi sorotan netizen dan anggota parlemen Negeri Jiran, mereka pun merasa prihatin dan khawatir apakah tank-tank tersebut sudah dirawat dengan benar ?



Sekilas cerita tentang PT-91M Pendekar, ini adalah tank tempur utama pertama di Asia Tenggara yang mulai berdinas bersama Angkatan Darat Malaysia pada 2007. Setelah PT-91M berdinas, Singapura dan Indonesia lalu ikut-ikutan membeli main battle tank (MBT); di mana kedua negara kompak memilih MBT Leopard buatan Jerman. Malaysia meneken kontrak untuk produksi Pendekar pada tahun 2003. Di mana produksi dilakukan pada 2007 sampai 2009, nilai kontraknya mencapai US$375 juta.

PT-91M Pendekar adalah varian tiruan dari tank Rusia T-72M, versi PT-91M telah ditingkatkan kemampuannya dengan sistem elektronik standar NATO. Pendekar kemudian diproduksi oleh Zaklady Mechhaniczne Bumar-Labedy SA, manufaktur dari Polandia. Di Polandia, MBT ini diberi nama PT-91 Twardy. Di mana waktu itu Malaysia menginginkan MBT baru untuk bisa beroperasi di semenanjung Malaya, dengan bobot maksimal hanya 50 ton saja.

Menurut artikel indomiliter.com, cita rasa NATO kental terasa pada diri Pendekar; misalnya penggunaan rantai Diehl Type 840I buatan Jerman untuk roda rantai. Rantai ini dilengkapi trackshoe, sehingga tidak menimbulkan kerusakan di aspal jalan raya. Sementara perangkat komunikasinya memakai P4RG dari Thales, serta sistem interkom OTAS juga buatan Thales.

Untuk sistem kendali tembakan pada meriam PT-91M Pendekar memakai FCS (Fire Control System)SAVAN-15, di mana sistem ini juga dipakai pada MBT Lecrec (Prancis) dan Challenger 2 (Inggris). Sistem penembakkan tersebut sudah distabilisasi dan dilengkapi laser rangefinder, menjadikan tank mampu menembak sembari bergerak tanpa melepaskan sasarannya. Pada bagian periskop milik komandan tank menggunakan Vigy 15 buatan Sagem.

Meski memakai banyak perangkat elektronik NATO, untuk meriam untungnya masih original dan mengandalkan versi 2A46 kaliber 125 mm. Untuk urusan amunisi, jenisnya lebih terbatas dibandingkan amunisi standar NATO. Sementara senjata sekundernya adalah SMB (Senapan Mesin Berat) Browning M2HB kaliber 12,7 mm, untuk senjata coaxial memakai senapan mesin ringan FN MAG kaliber 7,62 mm.



Untuk armornya, tank Pendekar sudah dipasangi ERA (Explosive Reactive Armor), yakni ERAWA-1 sejumlah satu lempeng peledak dan ERAWA-2 dengan dua lempeng peledak. Fitur ERA ini merupakan hasil copy paste dari sisten kontakt dan kaktus buatan Uni Soviet. Sistem perlindungan ERA digadang bisa menetralisir serangan hulu ledak shaped chargedari roket anti tank seperti RPG-7. Pada bagian hull tank pun telah dilapisi cat yang dapat menyerap gelombang radar.

Hanya diawaki tiga orang (pengemudi, penembak, komandan), PT-91M Pendekar mengandalkan mesin diesel PZL-Wola S-1000R yang bisa menghasilkan tenaga maksimal 1.000 hp. Untuk transmisinya memakai Automatic RENK-SESM/ESM-350M denga tujuh gigi maju dan stu gigi mundur. Pendekar punya bobot 48,5 ton; panjang 6,86 meter; lebar 3,70 meter dan tinggi 2,60 meter.

Menurut informasi dari indomiliter.com, Malaysia memiliki 48 unit PT-91M. Dengan rincian sebagai berikut: 6 kendaraan recovery WZT-4, 5 kendaraan AVLB (Armored Vehicle Launch Bridge), dan 3 unit MID-M yang dilengkapi roller dan bilah dozer. Sementara sisanya (34 unit) adalah versi main battle tank dengan senjata lengkap.





Referensi Tulisan: thevibes.com& indomiliter.com &
Sumber Foto: Twitter