Selama Perang Dunia 1, banyak pertempuran sengit terjadi antaa pihak Sekutu dan Jerman, namun salah satu yang terkenal adalah Attack of Death men.Ketika tentara Rusia yang diserang menggunakan gas klorin oleh Jerman, ternyata masih sanggup bertahan dan kemudian balik melawan. Selain Rusia, pada masa Perang Dunia 1; para Marinir Amerika juga punya semangat juang yang luar biasa sehingga mereka dijuluki sebagai Devil Dogs.

Namun, para personel Korps Marinir AS sebelum pecahnya Perang Dunia 1 kurang begitu dihargai perannya. Mereka biasanya ditugaskan untuk membantu memindahkan kebutuhan logistik ke kapal. Bahkan, ketika mereka sampai di Prancis, Jenderal Pershing meminta US Marine mengganti seragam hijau mereka dengan seragam hijau kekuning-kuningan milik US Army. Untuk membedakan seragam US Marine dengan US Army menambahkan lambang elang, bola dunia, dan jangkar khas Marinir pada helm mereka.

Pasukan Marinir kemudian diikutkan ke dalam Pasukan Ekspedisi Amerika yang dikirim untuk mendukung kekuatan Sekutu di bawah pimpinan Jenderal Pershing, dan mulai dikirim bertahap pada Juni 1917. Semasa Perang Dunia 1, US Marine tergabung dengan 2nd Division dibawah pimpinan Jenderal Omar Bundy.

Pada tanggal 3 Juli 1917, seluruh resimen Marinir telah mendarat dan pada tanggal 15 Juli mereka bergabung dengan Divisi ke-1 Angkatan Darat Amerika. Pada 11 Juli 1917, Korps Marinir AS membentuk beberapa batalyon baru, salah satunya bernama 1st Battalion yang merupakan bagian dari 6th Marine.

1st Battalion kemudian dengan cepat dikerahkan ke Prancis antara September dan Oktober tahun 1917. Batalyon berpartisipasi dalam banyak pertempuran, tetapi yang paling diingat adalah pertempuran Belleau Wood. Pertempuran ini terjadi di Sungai Marne, Prancis. Yang melibatkan 6th Army dari Prancis dan IX Corps dari Inggris.



Pertempuran Belleau Wood berlangsung pada bulan Juni 1918, Pertempuran Belleau Wood secara strategis penting. Di saat Rusia waktu itu direpotkan revolusi Bolshevik dan meninggalkan perang, hal itu membuat lima puluh divisi Jerman bebas bergerak di Front Timur dan berbalik melawan Prancis. Setelah bertahun-tahun mengalami kebuntuan, Jerman melancarkan serangan musim semi terakhir mereka dan mengalahkan Angkatan Darat ke-5 Inggris dan berada dalam jarak 64 km dari Paris.

Pertempuran tersebut kemudian berlangsung selama sebulan dan sering kali pasukan di garis depan berperang dengan bayonet. Pada tanggal 14 Juni, Jerman melepaskan gas mustard, bersama dengan rentetan tembakan artileri ke posisi Marinir. Korban besar pun berjatuhan. Dua hari kemudian, pasukan baru dari Divisi AS ke-7 menggantikan pasukan Marinir (US Marine dulu juga disebut Leathernecks) yang kelelahan dan berangkat untuk merebut Belleau Wood.

Sayangnya, para doughboy (sebutan tentara Amerika di Prancis) gagal mengatasi perlawanan Jerman. Pada tanggal 20 Juni, unsur-unsur dari Batalyon ke-1, Infanteri ke-7, dipukul mundur saat mereka mencoba untuk menghancurkan posisi senapan mesin Jerman. 



Meski telah dipukul mundur, US Marine dan US Army tetap melanjutkan misinua untuk merebut wilayah yang dikuasai Jerman. Pada 23 Juni 1918 Marinir diperintahkan untuk mengambil sebuah bukit yang disebut sebagai Hill 142 yang diduduki oleh pasukan Jerman sambil mengenakan masker gas sebagai tindakan pencegahan terhadap gas mustard Jerman. Para Marinir yang bertugas berjuang untuk mendaki bukit, beberapa saat kemudian gas mustard Jerman mulai terlihat.

Mereka mulai merasakan hawa panas yang menyebabkan mereka berkeringat deras dan membuat mata mereka merah, sementara itu di beberapa titik bukit sangat curam sehingga menyebabkan Marinir memanjatnya dengan tangan dan kaki mereka. Setelah 5 kali gagal menyerang bukit tersebut, pada serangan yang ke enam mereka pun berhasil. Dari sudut pandang pasukan Jerman, mereka menyaksikan sekelompok sosok yang ulet dan menggeram mengenakan topeng gasdengan mata merah dan terus maju ke atas bukit, lalu membunuh semua yang menghalangi jalan mereka.

Pasukan Jerman yang melihat aksi tersebut kemudian menyebut US Marine sebagai "Teufel Hunden"yang dalam bahasa Inggris berarti "Devil Dogs." Pada akhirnya berkat perjuangan mereka, pada 26 Juni pasukan Jerman berhasil dipukul mundur dari Prancis. Meski begitu banyak ahli sejarah yang meragukan kisah dari Devil Dogs. Tetapi semangat pantang menyerah Marinir patut diapresiasi, julukan Devil Dogs itu kemudian digunakan pada poster untuk rekrutmen Korps Marinir AS setelah Perang Dunia 1 usai.



Meski sejarah sebutan Devil Dogs terus diperdebarkan, akan tetapi pertempuran di Prancis itu sukses sampai membuat Jenderal Pershing berkata, "Senjata paling mematikan di dunia adalah Marinir dan senapannya!" dan menmabahkan bahwa "Pertempuran Belleau Wood bagi AS adalah pertempuran terbesar sejak pertempuran Appomattox dan pertempuran paling besar yang pernah dilakukan pasukan Amerika dengan musuh asing."

Pada Juni 2018, Prancis memperingati 100 tahun pertempuran Belleau Wood, mereka turut mengundang veteran dan personel US Marine. Acara itu dilanjutkan dengan mengunjungi pemakaman Aisne-Marne, tempat peristirahatan terakhir bagi sekitar 2.289 Marinir yang tewas dalam Pertempuran Belleau Wood, 250 di antaranya masih belum diketahui.

Di Belleau Wood juga dibuatkan air mancur yang dinamai Devil Dog Fountain,juga dibuatkan monumen yang terdapat tulisan nama 1.060 orang yang hilang selama pertempuran. Dari air mancur tersebut datang aliran air segar, dan personel Marinir AS yang mengunjungi situs tersebut minum dan membasuh muka dengan keyakinan bahwa, mereka yang meminumnya akan menerima kekuatan dan perlindungan dalam pertempuran yang akan datang. Hal itu juga dilakukan untuk mengingat Marinir yang bertempur di sana dan mereka yang tidak pernah pulang.



Sebagai penutup, bagi agan yang suka dengan musik-musik bergenre metal, lagu dari Sabaton berjudul Devil Dogs di bawah ini bisa jadi referensi mudah untuk belajar sejarah sekaligus menikmati musik. Selamat mendengarkan dan sampai jumpa




Referensi Tulisan: 6th Marines& sejarahmiliter.com
Sumber Foto dan Ilustrasi: sudah tertera di atas