BBM adalah sumber daya penting untuk menggerakkan roda perekonomian, karena alat transportasi saat ini masih menggunakan Bahan Bakar Minyak. Yang harganya di tengah krisis eropa semakin tak pasti, bila terus di subsidi bisa menjadi masalah kedepannya.

Hal yang sering kita lihat BBM itu untuk bahan bakar kendaraan, nah biasanya BBM yang tersedia di SPBU, mulai dari pertalite, pertamax, premium, hingga solar. Bila ini naik tentu akan menaikkan pula harga-harga pasar, karena transportasi di Indonesia masih banyak dari jalur darat khususnya truk dan sebagainya yang memerlukan bahan bakar minyak.




Maka kalau BBM untuk kendaraan naik, akan ada efek domino terhadap banyak harga di pasar untuk kebutuhan pokok manusia. Disinilah politisi bermain kalau harga BBM harus naik, padahal naik dan tidak tergantung harga minyak dunia. Kalau minyak turun, ya harusnya harga turun tapi jarang terjadi penurunan harga.

Namun ada produk lain dari minyak bumi yang digunakan untuk mengolah kebutuhan manusia diantaranya adalah, gagang pintu, kunci pada jendela, hingga kulkas. Dimana minyak bumi digunakan sebagai sumber panas maupun produk sampingan yang digunakan untuk mengolah alumunium, besi atau baja.

Bahkan juga ada LPG, Liquefied petroleum gas salah satu olahan dari minyak bumi.

Namun yang sering di subsidi oleh pemerintah adalah BBM untuk kendaraan, terlebih jumlah kendaraan tiap tahun terjadi peningkatan.




Maka jalan yang tepat adalah, mengurangi subsidi secara bertahap dengan progress transportasi umum yang terintegrasi dan murah dengan sumber daya terbarukan seperti listrik dan sebagainya.

Menariknya Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyatakan hampir 90 persen solar subsidi dinikmati oleh industri. Sementara 86 persen pertalite dinikmati kalangan mampu, 14 persen dinikmati industri. Jadi pertalite kemungkinan akan perlahan dihapuskan dari peredaran, sedangkan solar masih dipertahankan untuk subsidinya.

Tetapi kalau transportasi sudah lebih maju dan nyaman, bukan tidak mungkin pemilik kendaraan yang merasa tekor kalau naik kendaraan pribadi untuk beraktivitas sehari-hari, tentu akan memilih transportasi lain.



Jadi sebenarnya subsidi itu adalah candu, masyarakat akan ketergantungan terus dan tak memanfaatkan apa yang sudah pemerintah bangun kedepannya. Bahkan di pusat-pusat kota bisa saja kendaraan pribadi tidak akan laku, kalau yang dibangun sekarang ini sarana transportasinya sudah berjalan semuanya dengan lancar.

MRT, LRT, Busway, dan sebagainya yang terus dibangun akan memaksa pengguna kendaraan pribadi beralih ke transportasi umum. Itu semua tak lepas dari BBM yang dihilangkan subsidinya, hingga mengikuti aturan harga pasar.



Baik atau tidaknya BBM naik tergantung dari pandangan masing-masing orang, karena akan ada inflasi sebab kemampuan belanja masyarakat tidak ikut naik. Menurut kamu sendiri bagaimana?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3
Pic : google