Sebuah pertandingan amatir tingkat desa yang digelar di Kota Antofagasta, Chili menjadi perhatian media, dimana para pemain berbondong-bondong memukuli wasit dan setelah babak belur kemudian mereka melemparkannya ke luar lapangan tanpa rasa kasihan.

Pada video terlihat wasit tidak berdaya lagi saat di terkapar di tanah, dan yang paling miris adalah mereka hanya menontoninya saat ia sudah tidak berdaya. Dan kemudian para penonton pertandingan pun mulai menolongnya saat para pemain telah meninggalkannya tergeletak tak berdaya, menurut pengakuan salah satu dari mereka mengatakan bila awal mulanya wasit mengusir salah satu teman mereka dengan kartu merah.

Yang anehnya, wasit semestinya tidak memberikan kartu merah karena pelanggaran yang di nilai tidak fatal lagipula ia mengkartu merah rekannya tanpa sepengetahuan semua para pemain lainnya. Merasa tidak adil dengan keputusan wasit sehingga para pemain menjadi anarkis dan mengambil tindakan pemukulan untuk melampiaskan kemarahan mereka.



Sekali lagi, kekerasan hadir dalam pertandingan sepak bola yang membuat citra sepakbola tercoreng meskipun tingkat amatiran. Memang tidak bisa di pungkiri jika dunia sepakbola tidak bisa lepas dari anarkis dan kungfu, tidak perlu jauh-jauh. Di liga +62 saja sering terjadi soccer fighting, karena mendapatkan ketidak adilan dari sang wasit.

Setelah kejadian tersebut viral di media sosial seputaran negara Chili, ofisial tim yang melakukan penganiayaan terhadap wasit tersebut memberikan pernyataan. Yang mana wasit mengusir salah satu pemain dari tim mereka selama pertandingan, namun wasit tidak menghentikan pertandingan saat pengusiran sehingga keputusan ini tidak dilihat dengan baik oleh anggota tim lainnya.



Inilah alasannya mengapa para pemain melakukan penghakiman rimba terhadap hakim lapangan yang memimpin pertandingan tersebut. Sebenarnya pihak ofisial tim sudah menanyakan keputusan aneh wasit tersebut, namun wasit bersikap cuek dan tidak mau memberikan keterangan kenapa pemainnya di kartu merah tapi tidak menghentikan pertandingan terlebih dahulu.

Dalam dunia sepakbol, seandainya pemain melakukan kesalahan wasit harus meniup peluit pelanggaran agar pertandingan terhenti. Ini pertandingan masih berjalan tapi mengusir pemain begitu saja.

Tidak senang dengan sikap wasit mereka pun mendorongnya hingga jatuh, dan kemudian menggebuki ramai-ramai. Pertandingan pun terhenti dan menunggu keputusan pihak penyelenggara terkait insiden ini.


Penulis: Sambelterasi052
Referensi: Pthegaltimes.com - Chilean soccer players beat a referee and threw him down a ravine in Antofagasta