koyowongjowoAvatar border
TS
koyowongjowo
Pemisahan Tempat Duduk Di Angkot, Cukupkah Untuk Mencegah Pelecehan Seksual?




Kekerasan seksual adalah salah satu kasus yang sering terjadi dan menimpa perempuan khususnya saat berada di angkutan umum seperti angkot.

Untuk mengatasi hal tersebut Kepala Dishub DKI Jakarta menyatakan rencana pengaturan tempat duduk angkot untuk memisahkan tempat duduk laki laki dan perempuan. Rencana sempat disambut baik oleh sebagian masyarakat. Namun Komnas Perempuan justru mengungkapkan pendapat yang berbeda.

Mengutip dari cnnindonesia.com :

"Komisi Nasional Perempuan menilai kebijakan pemisahan tempat duduk antara penumpang perempuan dan pria di angkutan kota (angkot) bukan solusi untuk mencegah kasus kekerasan seksual."

Jadi sebenarnya, apakah rencana kebijakan pemisahan tempat duduk ini cukup untuk mencegah terjadi kasus pelecehan seksual?

Menurut TS pribadi, kebijakan seperti ini memang bukanlah solusi, lebih tepatnya bukan solusi untuk jangka panjangnya. Tetapi bukan ide yang buruk untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kekerasan seksual.

Seperti yang diketahui, pria dan wanita memiliki cara yang berbeda untuk membangkitkan hasrat seksualnya. Pria cenderung lebih terdorong nafsu seksualnya oleh hal hal yang bersifat fisik dan nampak di hadapan mata. Sehingga membatasi jarak antara pria dan wanita sebenarnya cukup ampuh untuk mengurangi resiko kekerasan seksual di tempat umum.

Tapi bagaimanapun juga tidak ada alasan yang bisa membenarkan pria untuk tunduk terhadap nafsu hingga melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Pengendalian diri dan kewarasan pikiran menjadi kunci utamanya. Namun kemampuan seperti ini menurut TS hanya mungkin dilakukan oleh pria normal yang waras.

Sedangkan seseorang yang terlibat kasus pelecehan seksual biasanya pasti ada yang tidak beres dengan pikirannya. Untuk itu, selain upaya antisipatif juga diperlukan adanya hukum yang tegas. Sanksi berat untuk para pelaku kejahatan seksual adalah alternatifnya. Memberikan sanksi yang berat bukan hanya menimbulkan efek jera, tetapi juga sekaligus memperpendek kesempatan pelaku untuk melakukan aksi kejahatan seksualnya di lingkungan masyarakat.

Dan untuk bisa memaksimalkan upaya penanganan masalah kekerasan seksual terhadap perempuan, edukasi sejak dini dan pendidikan yang baik harus dilakukan. Langkah ini baru akan terasa dampaknya di masa depan dan tidak bisa bekerja secara instan begitu program dijalankan. Namun merupakan salah satu cara yang cukup ampuh untuk mengatasi masalah kekerasan seksual dari akar akarnya. Apalagi yang lebih baik daripada peningkatan moral dan mutu SDM?.

Tips untuk para sista yang sering menggunakan jasa angkutan umum, selalu tingkatkan kewaspadaan anda!. Usahakan memakai jasa angkutan yang pengendaranya sesama wanita. Jika tidak memungkinkan dan terpaksa memakai angkutan kota, jangan lupa untuk mengenakan pakaian tambahan yang dapat mengurangi resiko menarik perhatian para penjahat seksual. Memang benar jika semua orang (wanita) berhak mendapatkan jaminan rasa aman. Namun apa salahnya lebih berhati hati demi keselamatan diri sendiri?. Ingatlah selalu pepatah : sedia payung sebelum hujan! Jangan sampai kelengahan kita mendatangkan penyesalan di kemudian hari.

Sekian thread dari TS. Tanggapan atau saran dari agan sista juga sangat terbuka.

Akhir kata, terimakasih sudah mampir ke thread ini.


emoticon-Nyepiemoticon-Nyepi emoticon-Nyepi



Referensi :
1

Sumber gambar :
Google
TuanLi
TuanLi memberi reputasi
5
1.7K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan