cangkeman.netAvatar border
TS
cangkeman.net
Awas, Bahaya MLM Mengincar Anda!


Cangkeman.net - Saya adalah salah satu orang yang enggak percaya tentang keberhasilan orang-orang yang menjalani laku bisnis Multi Level Marketing (MLM). Entah bagaimana modelnya, apapun produk yang ditawarkan, dan bonus yang diiming-imingi, saya tetap tidak akan percaya MLM. Hal itu bukan tanpa sebab, pasalnya dari skema, hingga bukti orang-orang sekitar yang masuk di dalamnya, yah gitu-gitu aja.

Maka sejak dahulu saya sering mengedukasi teman-temanku agar tidak masuk dalam pusaran bisnis MLM ini.

Bagi yang tidak tau bisnis MLM ini, saya jelaskan secara garis besar. Jadi bisnis ini sistemnya adalah menggunakan skema piramida atau ponzy, atau apapun yang mirip itu. Intinya kekuatan utama bisnis ini adalah downline yang melimpah akan semakin menaikkan sisi upline. Seperti susunan piramida, di mana semakin banyak batu di bawah, maka batu yang paling atas semakin tinggi.

Jadi sitem dari bisni ini adalah kamu berjualan suatu barang -yang biasanya barangnya aneh-aneh- tapi kamu diprioritaskan mencari anggota. Karena jika kamu mendapat anggota, maka kamu akan mendapat bonus. Bonus itu diambil dari uang pendaftaran anggota. Semakin banyak anggota yang kamu rekrut, semakin banyak bonus untuk kamu. Nah untuk anggota kamu, kalau ingin mendapat bonus juga harus merekrut anggota. Kalau anggota kamu berhasil merekrut anggota baru, kamu sebagai upline dari anggota kamu ikut mendapat bonusnya. Hal ini yang membuat orang yang masuk dalam bisnis ini biasanya lebih tertarik merekrut anggota daripada menjual produk.

Tapi ada juga sih MLM yang tidak mewajibkan menjual produk, tugasnya cuma cari anggota. Jadi hanya mengandalkan uang pendaftaran member saja. Biasanya MLM model seperti ini sering disebut sebagai MMM atau Manusia Membantu Manusia.

Nah, kemarin saya kena prospek MLM modelan MMM ini nih. Ini perlu saya tulis untuk kemudian jadi kewaspadaan para Sobat Cangkeman. Kenapa perlu wasapada? Oke simak cerita di bawah!

Sebagai salah satu pendiri Cangkeman, saya tentu saja ingin mengembangkan media ini agar lebih dikenal oleh berbagai macam kalangan. Saya rasa akan sangat mubadzir jika ide-ide yang dituangkan dalam media ini tidak tersalurkan dengan baik. Oleh karena itu saya -dan juga para pengurus Cangkeman- bergerilya melalui berbagai media dan tempat. Khusus saya, karena saya yang cukup luwes dalam cit-cat via chat, maka saya bergerilya melalui aplikasi dating. Yahh dating, saya mencari talenta yang mau membangun sebuah media melalui aplikasi dating. Apakah berhasil?

Ceritanya, saya match dengan salah seorang wanita melalui aplikasi tinder. Setelah basa-basi say-hello yang cukup membosankan, akhirnya saya tau kalau wanita tadi itu kuliah di Bandung dan tinggal di Jakarta. Katanya dia di Jakarta sedang mencari relasi karena pekerjaan dia sebagai Influencer.

Jika ditilik dari media sosilanya, saya yakin banget kalau memang dia seorang yang mampu meng-influence orang melalui sosial media. Saya rasa cocok nih untuk diajak gabung dengan Cangkeman sebagai talent atau kerja sama dalam bidang medialah pokoknya. Sebagai feedback, saya tentu akan memperkenalkan dia dengan relasi yang saya punya di Jakarta. Kan katanya dia lagi cari relasi di Jakarta nih.

Maka diaturlah pertemuan antara kita. Kita janjian di salah satu kafe di Jakarta Barat, namun akhirnya berubah lokasi di apartemen di mana ia tinggal, letaknya masih di Jakarta Barat. Saya ke sana mengajak teman kampus saya, untuk jaga-jaga kalau ternyata terjadi hal yang tidak diinginkan.

Sesampainya di lokasi, saya heran kok dia sedang photo-photo seorang cowok dan KTP-nya seperti orang sedang melakukan pinjaman online. Tapi saya tetap mencoba berlaku biasa aja, hingga dia selesai dengan aktivitas teman cowoknya tersebut, baru dia mulai ngobrol sama saya.

Tanpa babibu dan berkenalan lebih jauh, dia langsung mengeluarkan hpnya lalu menanyakan kita -saya dan teman kampus saya- tentang tujuan hidup dan bla-bla yang ujungnya kita diajak gabung ke bisnis MLM-nya dia. Panjang lebar dia menjelaskan dengan investasi sekian juta, maka keuntungan yang diperoleh bisa mencapai sekian juta. Investasi sekali seumur hidup, hasilnya setiap hari seumur hidup. Gila enggak tuh....

Saya yang sudah tau arahnya ke arah mana, coba mengikuti saja alur pembicaraan hingga akhirnya saya ijin untuk pulang.

Kenapa saya bilang ini sangat bahaya?

Pertama, jika dahulu agen-agen MLM ini lebih banyak pamer harta di sosmed, lalu mengumpulkan banyak orang untuk kemudian diajak seminar dan diperdaya untuk gabung, kini mereka sudah gerilya dari satu orang ke orang lainnya. Mereka menggunakan berbagai macam aplikasi termasuk aplikasi dating. 

Kalau sudah bertemu satu-satu dengan agen MLM ini, maka kamu akan berusaha digiring tentang susahnya mendapatkan uang, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Ditambah drama-drama tentang diri yang selalu diinjak-injak orang lain dan segala macamlah. Untuk orang sepertiku yang tidak merasa diinjak-injak dan tidak terlalu ngoyo sama uang sih yah enggak bakal kena. Tapi untuk anak-anak muda yang hidupnya sedang di tengah-tengah badai perjuangan mencari uang di tanah rantau ini sangat menggiurkan sekali. Kerja keras yang selama ini mereka lakukan terasa sia-sia eh ditawari easy money seperti itu, masa enggak ngiler?

Bahayanya lagi, mereka menhalalkan segala upaya agar target mau gabung menjadi downline mereka. Kalau si target enggak punya modal untuk bergabung, mereka disuruh melakukan pinjaman online. Yah cowok yang pertama saya lihat tadi ternyata adalah target yang berhasil menjadi anggota dengan cara membayar biaya bergabung dengan pinjaman online. Gila!

Bukan apa-apa nih yah. Saya termasuk orang yang sering berhadapan dengan orang-orang yang terjebak dalam pinjaman online. Mereka yang akhirnya bertekuk lutut sama pinjaman online dan berakhir gagal bayar atau galbay itu yah dia pinjam untuk kebutuhan hidup yang emang udah kepepet. Nah ini pinjaman online untuk sebuah investasi yang legalitasnya tidak jelas, usahanya tidak jelas, hasilnya tidak jelas juga. Gila!

Hal-hal seperti ini tentu saja korbannya bukanlah orang-orang berada. Kebanyakan adalah orang-orang susah yang ingin merubah hidup. Makannya saya kesal sekali sama orang-orang ini. Kenapa sih bikin orang susah makin susah. Kalau mau nipu, mau maling, mau ngajak susah tuh para orang-orang yang suka menumpuk harta tapi ga peduli sama tetangga. Koruptor yang asik-asik makan uang negara ga peduli rakyat jelata.

Ahhh kesal....

Tulisan ini ditulis oleh Fatio Nurul Efendi di Cangkeman pada tanggal 29 Mei 2022.
yeduoka
yeduoka memberi reputasi
1
1.1K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan