bolazolaAvatar border
TS
bolazola
Sihir Pedri di Barcelona, Obat Kerinduan Messi-esque untuk Fans Barcelona


Bolazola- Meski baru memasuki musim keduanya di Barcelona, Pedri sudah bisa dibilang menjadi pemain terbaik. Mungkin, dia juga bisa dilabeli gelandang terbaik di dunia, semuanya akan dibahas di sini.

Barcelona benar-benar terpukul saat mengawali musim 2021/2022 ini. Bintang yang mereka besarkan sejak remaja, yakni Lionel Messi akhirnya harus dilepaskan. La Pulga harus dilepas karena klub pun sedang dililit hutang dan terancam bangkrut akibat manajemen yang bobrok sebelum era Joan Laporta.

Belum sampai sebulan dua bulan dari kepergian Messi, Barcelona langsung terseok-seok di kompetisi Liga Spanyol. Tidak adanya Messi di skuat Blaugrana juga sangat terasa asing oleh para fans, khususnya penggemar Barca.

Ya, Messi memang pemain legendaris yang pernah dimiliki Barca sepanjang sejarah sepak bola dunia. Dirinya bahkan masih jadi tumpuan klub meraup tiga poin sampai hari terakhirnya di Camp Nou seusai musim 2020/2021 lalu.

Saking pentingnya Messi, kenangan-kenangan seperti kalah telak dari Atletico Madrid, Real Madrid dan Bayern Munchen di musim lalu, semua mata tertuju padanya. Banyak yang mengatakan dirinya seperti tidak niat bermain.

Tapi tanpa kehadiran Messi, apa yang terjadi dengan Barcelona seperti di awal musim ini? Ya, Barcelona seperti tim tidak bernyawa, yang tenggelam dalam lautan lepas di bawah asuhan Ronald Koeman. Setelah pelatih asal Belanda itu dipecat oleh manajemen, dan Xavi Hernandez datang pada bulan November 2021, segala sesuatunya mulai membaik.

Bersama Xavi, Barca sekarang seperti kembali mendapatkan jiwa mereka yang sempat hilang. Tapi jelas, mereka belum benar-benar kembali ke masa kejayaan. Bermain imbang kontra Osasuna, Sevilla dan Granada. Kalah di kandang kontra Real Betis dan tersingkir dari fase grup Liga Champions usai kalah telak 3-0 dari Bayern Munchen. Semuanya bisa disebutkan ketika membicarakan performa Xavi sebagai pelatih dalam dua bulan pertamanya.

Namun, usai pergantian ke tahun 2022, tim langsung tancap gas dan menunjukkan kualitas. Pada tanggal 06 Februari 2022 kemarin, mereka menghancurkan Atletico Madrid dengan skor telak 4-2 di Camp Nou. Lalu, kemenangan dengan mencetak empat gol juga mereka lakukan menghadapi Valencia, Athletic Club, Napoli dan Osasuna. Yang paling mengesankan para fans adalah saat anak-anak asuh Xavi Hernandez menumpaskan Real Madrid dengan skor 1-4 di Santiago Bernabeu.

Sebenarnya ada beberapa alasan yang bisa dilihat dari kebangkitan Barca. Yakni para pemain baru seperti Pierre-Emerick Aubameyang dan Ferran Torres. Hingga, kalau bicara taktik, strategi menekan lawan di garis tinggi dan operan-operan pendek ala Xavi juga patut diapresiasi.

Tapi banyak faktor utama yang tidak terlihat oleh kacamata orang awam. Yakni kembalinya Pedro Gonzalez, atau biasa kita panggil Pedri.

Kembalinya Pedri dari Cedera



Tidak adanya lagi Messi di skuat Barcelona membuat orang sangat menyesal. Sementara Pedri yang sempat bersinar di musim debutnya di tahun 2021, juga bak hilang ditelan bumi. Setelah tampil beberapa laga di awal musim 2021/2022, Pedri harus mengalami cedera hamstring yang membuatnya absen sampai bulan Januari.

Kabar cedera ini membuat Barca bukan Cuma kehilangan jimat dan pencetak gol terbanyak mereka sepanjang masa (Messi), tapi juga kehilangan wonderkid yang membuat publik La Liga Spanyol gempar karena kualitasnya, yakni Pedri.

Seusai Pedri kembali dari cedera, dia pun tidak mau membuang-buang waktu lagi. Dia kembali ke level penampilan luar biasa yang sama seperti musim lalu. Dia membuat Xavi sudah tersenyum beberapa bulan terakhir ini.

Ya, jangan dipungkiri bahwa Pedri merupakan kunci kebangkitan Barca di Liga Spanyol dan harapan akan gelar juara Liga Europa.

“Pedri, Pedri, Pedri,” bunyi chant dari para penggemar yang cukup jadi bukti seberapa penting pemain berusia 19 tahun itu untuk strategi dan taktik Xavi Hernandez.

Pedri memang sudah menjadi pemain kesayangan para fans, dia seolah-olah menyulap Camp Nou yang lesu kembali bergemuruh. Meski dari posisi yang berbeda – lebih dekat dengan Iniesta atau Xavi, Pedri mulai disandingkan dengan Messi.

Meme “Pedri Potter” pun menghiasi media sosial dan Barcelona pun menjual jersey dengan nomor punggung dan nama Pedri dengan label khusus di toko resmi mereka. “Perhatian! Jersey (Pedri) ini mengandung sihir dosis tinggi. Bisa mengalahkan semua musuhmu. Milik Pangeran Golden Boy,” bunyi label khusus itu.

Bunyi label khusus itu bukan sekadar teknik marketing klub dalam memasarkan jersey klub, tapi juga terdapat kebenaran. Pedri terus menunjukkan bahwa dirinya seperti punya sihir dalam sepatunya yang hanya dimiliki segelintir pemain di muka bumi, mungkin Messi salah satunya.

Pemain satu ini sangat lincah, umpan akurat yang sulit dipatahkan, visi permainan yang luar biasa. Salah satunya yang jadi momen terbesarnya di tahun 2022 adalah gol Waltz yang terjadi saat Barcelona menumpaskan Galatasaray di ajang Liga Europa. Gol tersebut menunjukkan ketenangan level tinggi di stadion Istanbul yang amat berisik.

“Saat saya melihat ada tekel di depan, saya melakukan tipuan (tidak jadi menendang). Dan saat saya menendang bola, saya tahu itu akan masuk,” ucap Pedri seusai mencetak gol yang sama menghadapi Sevilla di Camp Nou.

Dipuja-puji, tapi Pedri Tetap Rendah Hati



Jika ada satu hal yang kurang dari Pedri adalah musim lalu, yang mana itu jumlah gol. Dari 52 penampilan di skuat senior Barcelona sepanjang musim 2020/2021, dia hanya mencetak empat gol saja. Namun, musim ini, yang mana masih berlangsung, dia sudah mencetak lima gol dari 21 penampilan di semua kompetisi.

Dengan segala statistik dan kontribusi nyata untuk Barcelona seusai kembali dari cedera, Pedri benar-benar punya kualitas. Tidak hanya itu, dia juga tidak mudah tinggi hati kendati banyak pujian yang menghampirinya.

“Pedri memberi kami ketenangan, dia tidak mudah kehilangan bola. Tidak ada bakat di dunia seperti Pedri, dan yang membuat saya sumringah, dia baru berusia 19 tahun,” ucap Xavi yang juga tidak ketinggalan memuji salah satu anak asuhnya itu.

“Dia mendominasi ruang dan waktu dengan sempurna,” kata-kata Xavi yang membuat acara Radio Marca membandingkan Pedri dengan Doc Emmett Brown dan mobil mesin waktunya, DeLorean yang merupakan tokoh di film fiksi Back to the Future.

Maksud dari perbandingan itu, ialah Pedri seperti pemain Barcelona yang berusia 35 tahun yang telah mencapai akhir karir mereka. Tapi mampu kembali ke masa remaja dan memulai semuanya lagi dari awal, tapi dengan segala kualitas top di usia 35 tahun.

Apa yang dulunya disebut ‘Taman Messi’, sekarang para penggemar mulai menyebutnya ‘Taman Pedri’. Dan dengan intonasi hormat yang sama seperti saat menyemangati Messi, sekarang juga ditujukan kepada Pedri. Bahkan banyak para fans percaya bahwa pemain yang direkrut dari akademi Las Palmas ini akan jadi pemimpin generasi baru. Dia disebut-sebut sebagai tokoh kunci dalam proyek baru Barcelona untuk lima sampai 10 tahun ke depan.

Tapi entah Pedri tidak sadar akan kualitasnya yang luar biasa atau hanya merendah, dia berusaha berpijak pada bumi.

“Saya tidak berpikir saya pemimpin, tapi kita semua-lah yang akan membawa klub ini berjaya kembali,” ucap Pedri usai pertandingan Barcelona melumat Valencia dengan skor 4-1.

Sangat menarik untuk melihat apa lagi yang akan ditunjukkan oleh Pedri. Penulis yang bukan fans Barcelona saja, merasa antusias, apakah sepak bola akan memiliki bintang baru jelang berakhirnya era Messi-Ronaldo. Tidak sabar untuk melihat seorang Pedri, satu atau dua tahun lagi.


Sumber : Bolazola
kucingku888
nidhomulhaq
nidhomulhaq dan kucingku888 memberi reputasi
0
2.4K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan