Pacaran memang biasa dilakukan semua kalangan. Tetapi setiap kalangan tentu punya tipe pacarannya masing-masing. Karena dari segi prioritas dan tujuan jelas berbeda-beda di setiap usianya.

Pacarannya orang yang berumur belasan tahun akan sangat berbeda dengan pacarannya orang yang usianya 20 tahun keatas. Umur belasan tahun adalah golongannya remaja, dan biasanya pacaran ini kita sebut cinta monyet. Sebatas memperturutkan keinginan tahuan remaja yang hormonnya lagi naik daun.



Usia 20 tahunan ke atas udah bisa digolongkan usia yang menuju dewasa. Dan biasanya pacaran di usia ini cenderung gak main-main atau sekedar memperturutkan keingintahuan aja. Udah lebih ke arah memiliki.

Soal dampak buruk nya pacaran sebenarnya gak memandang usia. Namun kebanyakan di usia remaja pacarannya bisa lebih brutal. Karena masih minimnya pengetahuan plus hormon yang lagi naik daun tadi. Mereka yang pemalu hanya akan pacaran via SMS atau WA.



Tapi mereka yang non-pemalu, pacarannya bisa lebih brutal. Ketemuan, peluk-pelukan, cium-ciuman, raba-rabaan, dan jabarkan sendiri kejadian selanjutnya hehe. Bahaya kan kalo masih umur belasan tahun udah melembung perutnya.

Udah banyak kasus sih sebenarnya, udah gak heran. Kayak kasus yang sangat memilukan berikut. Latar belakang nya ya kayak yang ane sebutkan diatas tadi. Pacaran di usia remaja bisa sangat berdampak negatif dibandingkan pacara di usia dewasa.



Kejadian ini terjadi di Cianjur Selatan, Jawa Barat pada 11 April 2022. Korban adalah IC yang merupakan siswi SMK, dimana dia meninggal karena overdosis miras. Penyebabnya memang overdosis, tapi yang cekoki adalah pacarnya sendiri yang juga masih anak sekolahan.

Paling mirisnya lagi, ternyata IC dirudapaksa pacarnya saat tengah teler di acara ultah temannya saat itu. Selepas pulang dengan keadaan teler itu, orang tuanya langsung melarikannya ke puskesmas. Namun Tuhan lebih sayang IC sehingga ia dipanggil saat itu juga.



Itulah contoh dampak buruk pacaran di usia belia. Apakah dengan begitu pacaran di usia dewasa minim dampak negatif? Gak juga gaes. Ada juga kasus serupa yang terjadi di pacaran usia dewasa. Namun setidaknya di usia dewasa pola pikir jauh lebih bisa di handle dibandingkan hormon remaja yang lagi naik daun.

Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane di sosial media ya gan. Kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca, jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Opini pribadi & Berita
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2022