YenieSue0101Avatar border
TS
YenieSue0101
[COC Reg. Solo] Mengenal Batik Solo, Sejarah, Beragam Motif dan Maknanya



Hai, hai, AganSis!

emoticon-Menang



Berbicara tentang kota Solo, tak terlepas dari kepopuleran batiknya. Beragam motifnya yang indah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Batik Solo sendiri memiliki ciri khas, baik dari cara tulis maupun capnya. Pewarna yang digunakan terbuat dari soga.

Dulunya, batik hanya digunakan oleh kaum ningrat atau orang-orang keraton, tetapi kini sudah mulai menjadi komoditas yang patut diperhitungkan dalam membantu perekonomian dan pariwisata.





Sejarah batik Solo sendiri bermula sejak zaman Kerajaan Pajang lebih dari empat abad yang lalu. Dalam Dinasti Pajang, Kyai Ageng Henis yang merupakan putra Ki Ageng Selo adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan batik di desa Laweyan yang saat itu masuk wilayah Kerajaan Pajang. Laweyan merupakan pusat perdagangan Lawe (bahan baku tenun). Proses distribusi barang di Pasar Lawe dilakukan melalui bandar Kabanaran yang tak jauh dari Pasar Lawe. Bandar ini menghubungkan Desa Laweyan menuju Sungai Bengawan Solo. Kemudian batik pun mulai dikenal di daerah pesisir.

Batik Solo Era Keraton Surakarta
Berdirinya Keraton Surakarta tahun 1745 turut mewarnai perkembangan Batik Surakarta. Berawal dari perpecahan Keraton Surakarta dan Ngayogyakarta sebagai akibat dari perjanjian Giyanti tahun 1755. Seluruh busana kebesaran Mataram dibawa ke Keraton Yogyakarta. Sementara itu, PB III memerintahkan kepada para abdi dalem untuk membuat sendiri motif batik Gagrak Surakarta.





Dari perintah itu masyarakat berlomba-lomba untuk membuat corak batik. Muncul banyak motif batik yang berkembang di masyarakat. PB III pun mengeluarkan peraturan tentang kain batik yang boleh dipakai di dalam keraton. Ada beberapa motif tertentu yang diizinkan untuk dipakai di lingkungan keraton.

Para abdi dalem bertugas untuk merancang batik yang diperuntukkan bagi kepentingan keraton. Mereka banyak yang tinggal di luar keraton, sehingga terbentuklah komunitas perajin batik seperti di Kratonan, Kusumodiningratan, Kauman maupun Pasar Kliwon. Bahan yang digunakan serta pewarnaan masih tetap memakai bahan lokal seperti soga Jawa.



:nulisah



Adapun beragam motif batik Solo yang kini mulai populer di masyarakat. Berikut adalah beberapa nama motif batik Solo beserta maknanya.




1. Batik Solo Slobog



Slobog bermakna longgar, dimaksudkan agar arwah orang yang telah meninggal dilonggarkan jalan kuburnya. Batik motif ini biasa digunakan untuk melayat.



2. Batik Sidomukti



Sido berarti jadi, mukti berarti berkecukupan. Makna dari nama ini menggambarkan harapan seseorang agar mendapatkan kehidupan yang bahagia dan berkecukupan. Batik motif ini biasa dikenakan oleh mempelai dalam acara pernikahan adat Jawa.



3. Batik Truntum



Truntum mempunyai makna menuntun. Biasa dikenakan oleh orang tua pengantin dengan harapan bisa menuntun anak-anak mereka dalam menjalani kehidupan rumah tangga agar menjadi keluarga yang sakinah.



4. Batik Satrio Manah



Bermakna Ksatria(lelaki) memanah, biasa digunakan oleh wali dari mempelai pria dengan harapan pinangan/lamaran(panahan) diterima oleh pihak mempelai wanita.



5. Batik Semen Rante



Rante artinya rantai, yang bermakna merantai atau mengikat. Biasa dipakai wali dari pihak mempelai wanita, dengan harapan bisa mengikat sepenuhnya pernikahan atau ikatan yang telah dijalin anak-anak mereka agar tetap kokoh tak terjadi perpisahan hingga maut menjemput.



6. Batik Parang Kusumo



Kusumo atau Kusuma bermakna bunga mekar. Biasa dipakai oleh mempelai wanita yang bisa diartikan sebagai bunga mekar dan siap sedia dipetik/diambil.




7. Batik Pamiluto



Pamiluto diambil dari kata Pulut. Pulut adalah getah buah nangka yang lengket menyerupai lem. Biasa dikenakan oleh ibu dari mempelai perempuan, dengan harapan ikatan anak-anak mereka tetap lengket dan harmonis hingga maut memisahkan.




8. Batik Ceplok Kasatriyan



Batik ini memiliki makna kegagahan dan keberanian. Biasa dikenakan oleh kedua calon mempelai sebelum upacara pernikahan.



9. Batik Semen Gendong



Semen(bersemi) dan gendong, bermakna bersemi dalam gendongan. Biasa digunakan oleh kedua mempelai usai upacara pernikahan dengan harapan agar kelak segera mendapatkan keturunan atau momongan dalam gendongan mereka.



10. Batik Bondhet



Bondhet berasal dari kata bundet, diciptakan berdasar kerumitan motif batik ini sehingga membentuk pola yang bundet ruwet. Biasa dikenakan mempelai perempuan pada malam pertama mereka.


Ada beberapa jenis motif Batik Bondhet berdasarkan polanya, yaitu ;

♧Batik Sido Asih
♧Batik Ratu-Ratih
♧Batik Parang Kusumo
♧Batik Bokor Kencana
♧Batik Sekar Jagad




emoticon-Wow




Nah, bagi AganSis yang tertarik untuk memiliki Batik Solo atau ingin melihat keanekaragaman motifnya, bisa mengunjungi beberapa tempat di kota Solo berikut ini.



1. Kampung Batik Laweyan



Batik sendiri bermula dari daerah Laweyan. Kini, AganSis bisa berkunjung ke daerah wisata yang berlokasi di Jalan Dr. Rajiman No. 521, Laweyan ini. Di kawasan ini terdapat ratusan pengrajin batik yang menjajakan dagangannya dengan berbagai harga. AganSis juga bisa berkeliling menikmati arsitektur Jawa Kuno saat berbelanja batik di kawasan ini.



2. Pasar Klewer



Sebagian orang mengenal kota Solo dari Pasar Klewernya. Yup, pasar yang menjual produk tekstil dan pakaian ini terkenal dengan harganya yang miring, sehingga menjadi jujukan para wisatawan yang berkunjung ke kota Solo. Di pasar tradisional ini, AganSis bisa mendapatkan berbagai pakaian bermotif batik tentunya dengan harga yang bisa ditawar. Asal pandai menawar, pasti mendapat harga yang terjangkau.



3. House of Danar Hadi



Di tempat yang sudah berdiri puluhan tahun ini, AganSis bisa mendapatkan beraneka ragam batik mulai dari pakaian, aksesoris bahkan pernak-pernik yang bisa menjadi cinderamata khas Solo. AganSis bisa membeli oleh-oleh di tempat yang beralamatkan di Jalan Rajiman No. 164, Solo ini.



4. Pusat Grosir Solo (PGS)



PGS adalah versi modern-nya Pasar Klewer. Seperti namanya, di sini merupakan pusat perbelanjaan yang melayani grosir baik itu pakaian maupun batik. Para tengkulak mungkin lebih cocok berkunjung ke tempat ini. PGS berlokasi di daerah Gladag.



5. Lumbung Batik



Berlokasi tidak jauh dari Kampung Batik Laweyan, tempat yang baru didirikan pada tahun 2010 ini juga cukup menarik untuk dikunjungi, Agansis. Meski tak seluas tempat-tempat yang lain, tapi bagi Agansis yang menginginkan tempat baru yang tenang bisa datang ke Lumbung Batik. Pusat belanja yang berada di Jalan Agus Salim 17, Kelurahan Sondakan ini dulunya diresmikan oleh Bapak Joko Widodo saat masih menjadi wali kota Solo.


Sebenarnya ada beberapa tempat atau kawasan wisata batik lainnya yang tak bisa ane sebutkan satu persatu. Jika AganSis berkenan menambahkan, silakan di kolom komentar.


emoticon-Menang



Demikian sedikit ulasan tentang Batik Solo, sejarah motif dan maknanya. Semoga menambah informasi baru AganSis sekalian. Terima kasih sudah menyimak dan jangan lupa tinggalkan cendol dan rate-nya.



Penulis : @YenieSue0101
Referensi dan Ilustrasi : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9

TaraAnggara
uni214
indrag057
indrag057 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.6K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan