- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lamaran Ditolak, Dosen ini Bikin Pacarnya Pendarahan Parah dan Tewas
TS
mataduniawi
Lamaran Ditolak, Dosen ini Bikin Pacarnya Pendarahan Parah dan Tewas
Quote:
-----------------------------
"Mengapa sampai harus dibunuh? Apakah dengan melakukan itu masalah jadi selesai?" Pertanyaan ini menarik kita renungkan. TS gak habis pikir kok bisa ya begitu sadisnya melukai orang yang pernah dia cintai hingga 4 tahun lamanya, mengalami pendarahan parah dan akhirnya meregang nyawa.
Ini adalah contoh nyata bila 'perasaan-emosi' terlalu mendominasi dan mengalahkan pikiran. Tidak bisa lagi berpikir sebelum bertindak. Jadinya terjadilah tindakan hina, merugikan orang lain dan juga diri sendiri.
TS juga pernah punya teman yang gampang emosian, dikit-dikit main pukul ke istrinya. Sampai istrinya pernah cerita ke TS kalau sudah tak kuat lagi mempertahankan rumah tangga. Selama ini dia kuat-kuatkan karena anak-anak. Karena kasihan TS pun mengajak ngobrol baik-baik si teman yang suka main kasar itu.
Eh malah TS yang diserang bogem mentah, dia menuduh macam-macam. Padahal niat TS hanyalah ingin membantu. Kasihan istri dan anak-anaknya.
Mungkin sebagai sudut pandang lain ya. TS kenal baik dengan teman yang emosian itu, dulu dia tidak seperti itu. Ya normal-normal sajalah. Mengapa dia berubah jadi sangat temprament bin mudah marah? Apa penyebabnya? TS mencoba berpikir lain.
Setelah melakukan penelusuran dan nekat berkomunikasi lagi dengan istrinya. TS juga ceritakan ke istrinya bahwa suaminya dulu tidak seperti sekarang. Usai cerita panjang lebar ketemulah yang terindakasi jadi penyebab. Jadi istrinya ini pernah berhubungan dengan lelaki lain (selingkuh).
Saat itu TS bingung, mau membela siapa. Si istri salah, jelas salah besar. Gak bisa membayangkan betapa sakitnya perasaan si teman TS saat tahu istrinya dinikmati laki-laki lain. Hmmmm, jujur TS pun bingung dengan situasi ini.
Maaf kalau bahasa dan bahasan Thread ini kurang rapi, dari kasus pembunuhan oleh pak dosen dan cerita rumah tangga teman TS di atas kita bisa petik pelajaran bahwa orang jahat tidak terbentuk dalam waktu instan. Pasti ada pemicu, penyebab dan latar belakang yang pahit di masa lalu. Biasanya dia dulu merupakan korban sakit fisik atau pun perasaan.
Tapi jangan dijadikan pembenaran untuk perbuatan buruk ya. Apapun yang terjadi di masa lalu, kalau sekarang berbuat buruk atau sampai pidana ya rasakanlah hukumannya. Maksud TS hanyalah ingin memberikan sudut pandang lain.
Dan yang terpenting bagi kita saat ini adalah pintar-pintarlah mengendalikan diri. Sebab kenyataan seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ya memang beginilah hidup. Tuhan juga sudah bilang kalau manusia pasti akan mendapatkan ujian. Nah tapi kabar baiknya kita tidak akan pernah diuji Tuhan melebihi kemampuan kita.
semoga kita senantiasa bisa berpikir sebelum berucap, berpikir sebelum bertindak, dan berpikir sebelum memasukan sesuatu ke dalam hati.
Salam waras sentosa Matur suwun
Ini adalah contoh nyata bila 'perasaan-emosi' terlalu mendominasi dan mengalahkan pikiran. Tidak bisa lagi berpikir sebelum bertindak. Jadinya terjadilah tindakan hina, merugikan orang lain dan juga diri sendiri.
TS juga pernah punya teman yang gampang emosian, dikit-dikit main pukul ke istrinya. Sampai istrinya pernah cerita ke TS kalau sudah tak kuat lagi mempertahankan rumah tangga. Selama ini dia kuat-kuatkan karena anak-anak. Karena kasihan TS pun mengajak ngobrol baik-baik si teman yang suka main kasar itu.
Eh malah TS yang diserang bogem mentah, dia menuduh macam-macam. Padahal niat TS hanyalah ingin membantu. Kasihan istri dan anak-anaknya.
Mungkin sebagai sudut pandang lain ya. TS kenal baik dengan teman yang emosian itu, dulu dia tidak seperti itu. Ya normal-normal sajalah. Mengapa dia berubah jadi sangat temprament bin mudah marah? Apa penyebabnya? TS mencoba berpikir lain.
Setelah melakukan penelusuran dan nekat berkomunikasi lagi dengan istrinya. TS juga ceritakan ke istrinya bahwa suaminya dulu tidak seperti sekarang. Usai cerita panjang lebar ketemulah yang terindakasi jadi penyebab. Jadi istrinya ini pernah berhubungan dengan lelaki lain (selingkuh).
Saat itu TS bingung, mau membela siapa. Si istri salah, jelas salah besar. Gak bisa membayangkan betapa sakitnya perasaan si teman TS saat tahu istrinya dinikmati laki-laki lain. Hmmmm, jujur TS pun bingung dengan situasi ini.
Maaf kalau bahasa dan bahasan Thread ini kurang rapi, dari kasus pembunuhan oleh pak dosen dan cerita rumah tangga teman TS di atas kita bisa petik pelajaran bahwa orang jahat tidak terbentuk dalam waktu instan. Pasti ada pemicu, penyebab dan latar belakang yang pahit di masa lalu. Biasanya dia dulu merupakan korban sakit fisik atau pun perasaan.
Tapi jangan dijadikan pembenaran untuk perbuatan buruk ya. Apapun yang terjadi di masa lalu, kalau sekarang berbuat buruk atau sampai pidana ya rasakanlah hukumannya. Maksud TS hanyalah ingin memberikan sudut pandang lain.
Dan yang terpenting bagi kita saat ini adalah pintar-pintarlah mengendalikan diri. Sebab kenyataan seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ya memang beginilah hidup. Tuhan juga sudah bilang kalau manusia pasti akan mendapatkan ujian. Nah tapi kabar baiknya kita tidak akan pernah diuji Tuhan melebihi kemampuan kita.
semoga kita senantiasa bisa berpikir sebelum berucap, berpikir sebelum bertindak, dan berpikir sebelum memasukan sesuatu ke dalam hati.
Salam waras sentosa Matur suwun
Diubah oleh mataduniawi 06-08-2020 08:17
rinandya dan 47 lainnya memberi reputasi
44
16.5K
156
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan