Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

physch00Avatar border
TS
physch00
Klaster Baru Bermunculan,Pakar Curiga Pelacakan Kasus Crona di Jakarta Kurang Optimal
JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, curiga tracing atau pelacakan kasus Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kurang optimal.

Lemahnya tracing itu kemudian menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

“DKI sudah mengatakan beberapa kali masih ada kasus yang tidak terdeteksi, artinya tracing-nya tidak sempurna,” kata Miko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/7/2020).

Miko kemudian menyebutkan adanya klaster-klaster Covid-19 yang muncul seperti klaster pasar tradisional, klaster petamburan hingga yang terbaru klaster perkantoran. Menurut Miko, ketika pegawai suatu kantor dinyatakan positif Covid-19, belum tentu warga tersebut benar-benar terpapar di kantor.

Baca juga: 10 Orang yang Dikarantina di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel Dipulangkan

Ada berbagai kemungkinan, bisa terpapar di lingkungan keluarga, dalam perjalanan menuju kantor, saat bertemu dengan teman-teman, atau kemungkinan lainnya.

"Tracing pada semua kantor harus benar, harus bisa ditelusuri apakah itu membentuk klaster atau bukan,” ucap Miko.

Jika tracing sudah dilakukan dengan benar, tentu langkah antisipasi penyebaran bisa segera dilakukan seperti pelaksanaan karantina.

 Kasus positif Covid-19 di Jakarta bertambah 279 orang pada Jumat ini. Secara akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini mencapai 18.230 orang.

Informasi penambahan pasien tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani dalam keterangan tertulis. Fify menjelaskan, sebanyak 11.552 orang dari total keseluruhan pasien positif Covid-19 dinyatakan telah sembuh, sedangkan 768 orang meninggal dunia.

Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri masih lebih tinggi dibanding pasien dirawat di rumah sakit.

"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 1.300 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan  4.610 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk data Wisma Atlet)," ujar Fify, Jumat.

https://www.google.com/amp/s/amp.kom...kurang-optimal

Wan abud pemalas tak ada sense of crisis nya kata Jokowi
emoticon-Wakaka




Quote:
Diubah oleh physch00 27-07-2020 04:49
gabener.edan
areszzjay
qulit.qulup
qulit.qulup dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.5K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan