LangkiboAvatar border
TS
Langkibo
Indonesian DieCast Racing (IDR) - Tentang Track System dan Bahan2nya


Apa kabar, GanSist semua? Semoga selalu baik baik aja. Sukses, sehat dan sejahtera selalu untuk GanSis semua...

Ngelanjutin thread ane sebelumnya :
Indonesian DieCast Racing (IDR)
Kali ini ane mulai membahas secara rinci tentang Indonesian DieCast Racing (IDR), channel ane di Youtube :

Indonesia Diecast Racing
.
Spoiler for Indonesian Die Cast Racing:


IDR mempergunakan fat track (track lebar), FYI umumnya track yang dibuat produsen mobil diecast satu jalur untuk satu mobil. Yang ane tahu, terbuat dari bahan plastik namun lentur kayak karet. Track ini umum dipergunakan pada pertandingan - pertandingan balap mobil diecast skala 1:64 di seluruh dunia.

Fat Track, dapat dibuat dengan ide sendiri. Oleh karenanya, ada banyak di internet, track - track yang dibuat dari berbagai macam bahan, seperti kardus, karton yang tebalnya 3 mm, plastik currogated, acrylic dan banyak bahan lainnya.
Kenapa dinamakan Fat Track, setahu ane, track ini untuk sizzler (mobil diecast skala 1:64 yang memiliki dinamo kecil di dalamnya sebagai penggerak roda...mirip mekanisme Tamiya) dan juga pemahaman Fat di sini (lebar) artinya satu jalur tidak lagi dipergunakan untuk satu mobil diecast saja tetapi dibuat lebih lebar, bisa muat dua mobil diecast yang dijejerkan berdampingan atau bahkan lebih, tergantung selera.

Pada thread ini, ane membahas yang ane buat aja. Ane mempergunakan bahan plastik currogated, gambarnya kayak di bawah ini.
Spoiler for Bahan track lurus dari plastik currogated:


Bahan ini bisa GanSis temukan di toko2 buku yang ada di mall.
Buat bahan - bahan diorama lainnya, gak ada yang susah untuk dicari sih, GanSis. Semua ada di sekitar kita. Simpel simpel aja, kartonnya pake yang ketebalan 3 mm, kalo plastik untuk ane buat tikungannya, ketebalan 0.5 mm.
Bukit, sungai, tebing dan bukit batu, ane pake tissue (bukan bekas pakai atau tissu yang satu itu ya.....jangan salah) sama busa putih (styrofoam) dan plastik.
Lemnya, ya lem putih untuk kayu biasa.
Kalo untuk bahan pengecatan, ane mempergunakan cat kaleng semprot, cat acrylic dan cat air.
Nah...untuk bagian tanahnya, ane lapisi pake tepung panir, supaya tepungya gak jamuran, ane semprot pake alkohol 75% plus disinfektan....biar gak ada Corona 19 nya.
Seluruh diorama dan track yang udah ane buat, luasannya 2 m x 1,8 m.
Ane mempergunakan 4 buah lampu, watt rendah tapi yang lumennya tinggi. Jadi, kalo mau shooting, ane nyalain empat2nya....supaya dapet pencahayaan yang baik, walaupun kalo ane lihat hasilnya setelah jadi video di YouTube, kayaknya agak terlalu terang sih....emoticon-Ngakakemoticon-Ngakakemoticon-Ngakak...nanti ane perbaikin lagi deh, supaya secara visual lebih enak...harap maklum, ane buka tukang pidio yang propengsional.

Ane pake kamera GePeng 4 dan 7 untuk merekam gerakan mobil diecast yang sedang balapan. Kemudian ane ada juga pake kamera yang merk lain, untuk gambar statis aja.
Kalo untuk software, seperti pada umumnya orang bikin video, ane makai Adobe Premiere Pro CC 2018 dan Adobe Anim CC 2018.....wah nyebut merk, ane lupa nyensornya....

Kalo untuk lagu dan efek suara, ane ambil dari YouTube Studio, semuanya gratis di sana dan tidak kena kepengrait, kalopun ada lagu atau efek yang kita pakai dan mereka minta atrusi, ya tinggal kita copas aja atrusinya, terus tempelin di pengantar videonya, atau di laman deskripsi video saat tayang nantinya.

Detail Track IDR :
IDR memiliki tingkatan track, sebagai berikut :

1. Start Gate
Spoiler for Gerbang Start (Start Gate):

Start Gate ini ane letakkan paling atas (ya iya dong...kalo dari bawah bijimana mobil diecastnya mau balapan), karena IDR tidak mempergunakan daya lontar, murni mengandalkan gravitasi saja (meluncur). Karena ane letakkan di bagian atas, untuk memudahkan proses memulai balapannya (start), ane membuat sambungan tali dari bagian bawah Start Gate sampai ke bagian depan diorama IDR, jadi memudahkan bagi ane untuk melakukan start balapannya sekaligus merekam.

2. Jalur Bukit Biru
Spoiler for Jalur Bukit Biru:

Jalur ini mempergunakan track standarnya HaWe, panjangnya 2,1 m (3 buah track masing2 sepanjang 60 cm dan 1 buah sepanjang 30 cm). Ane buat dua buah jalur berdampingan sama panjangnya.
Dinamakan Jalur Bukit Biru mengambil nama dari daerah di Kabupaten Kapuas Hulu (Kalbar/ West Borneo) yang memiliki jalan dengan kontur perbukitan dengan tebing curam dan banyak pepohonan. FYI, pada pertengahan tahun 90an saat jalur ini dibuka, jalur ini memiliki kontur yang sangat curam, ada kalanya bus/ truk atau kendaraan yang bermesin solar, kesusahan mendaki jalur ini sehingga selain sangat mengandalkan skill si pengemudi, tidak jarang bagian belakang ban bus/ truk tersebut harus diganjal dengan kayu besi (belian), supaya kagak melorot....aje gile GanSist, sudahlah curam, kiri kanan nya tebing yang dalam.

3. Tikungan Maut Vandering
Spoiler for Tikungan Maut Vandering:

Tikungan maut ini ane buat setengah lingkaran dengan diameter 40 cm (jari2nya 20 cm), sama seperti tracknya ane buat dua jalur sejajar. Masuk tikungan ini dari sisi sebelah kanan, ane buat sedikit selisih sambungan (gap) antara Jalur Bukit Biru dengan Tikungan Maut Vandering
ini supaya ada sedikit hentakan, biar mobil diecastnya sedikit "melompat", gap yang ane buat selisih ketinggiannya 0,5 mm. Jalur di dalam Tikungan Maut Vandering tersebut ane kasih pembatas, mempergunakan plastik transparan setebal 0,5 mm, maksudnya kalopun itu mobil diecastnya "melompat" kagak keluar jalur.
Di ujung Tikungan Maut Vandering ini, kembali ane bikin lagi selisih sambungan (gap), selisih ketinggiannya 0,5 mm. Mangsutnya sama dengan gap yang pertama tadi, biar ada sedikit "lompatan" lagi saat keluar dari Tikungan Maut Vandering.
Dinamakan Tikungan Maut Vandering , mengambil nama dari jalur di Kabupaten Bengkayang (Kalbar/ West Borneo) yang memiliki kontur berbelok-belok 180 derajad (putar balik), hampir mirip dengan Jalur Bukit Biru, Vandering memiliki tebing2 yang dalam karena jalur ini dibuat di daerah perbukitan. Vandering sendiri, kalo ane denger2 cerita dari orang2 tua berasal dari nama seorang Belanda, Vandering. Karena dibangun pada jaman pemerintahan kolonial Belanda.

4. Tikungan Maut Sehak
Spoiler for Tikungan Maut Sehak:

Tikung maut kedua ini ane buat sama konsepnya dengan Tikungan Maut Vandering tadi, GanSis. Perbedaan nya hanya pada diorama yang ane buat di tengahnya aja, kalo Tikungan Maut Vandering ane kasih diorama mercusuar, kalo di Tikungan Maut Sehak, ane buatin sebatang pohon (ane sendiri kagak tahu itu pohon apaan? emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak )

5. Jalur Fat Track
Spoiler for Jalur Fat Track:

Pada bagian ini, udah kagak ade lagi pemisahan jalur, GanSis. Artinya, mobil2 diecast yang sedang beradu balap mulai "bergaya bebas" selepas titik ini. Awal jalur ini ane kasih aksesoris pemanis sebuah jembatan kayu (yang kalo ane lihat sih kagak manis2 amat, bukan kenapa2 sih...takut si manis jembatan ancol aja nongol di situ).
Oh ya pada jalur ini, ane kagak kasih pembatas lagi, ane buat dari bahan plastik currogated selebar 15 cm. Berwarna hitam dan ane kasih sedikit bercak-bercak abu-abu supaya agak mirip2 dengan aspal.

6. Devil Bend
Spoiler for Devil Bend:

Tikungan ini beda banget dengan tikungan kedua sebelumnya yang udah ane sebutin..eh..ketik tadi, GanSis. Devil Bend ane buat dengan mempergunakan bahan plastik transparan setebal 0.5 mm, karton dengan ketebalan 3 mm (bukan kardus). Di bagian belakang Devil Bend, ane tempelin styring foam yang ane cat warna abu2 muda dan ane patah2in supaya terkesan sebagai jalanan yang rusak. Di ujung Devil Bend, ane kasih lagi gap yang agak curam, mangsutnya supaya ada sedikit kesan melompat dari mobil diecast yang balapan tadi.

7. Desperate Bend
Spoiler for Desperate Bend:

Desperate Bend konsep pembuatannya sama dengan Devil Bend tadi. Kedua Bend ini ane hubungkan juga dengan Jalur Fat Track. Kenapa ane namakan Desperate Bend? Karena tidak jarang tikungan ini membuat mobil diecast yang sedang bertanding terlempar keluar (kelebihan momentum/ daya dorong) atau malah berhenti di tikungan ini (kekurangan momentum)....Momentum itu apa ya, GanSis? Ane kok lupa?

8. Finish
Spoiler for Finish:

Kalo Finish sih udah ane kagak bahas lagi, GanSis. Namanya juga finish ya berarti selesai.

Sementara itu dulu deh, GanSis penjelasan ane tentang jalur IDR yang ane bangun. Ane akuin emang belon kelar2 amat...sementara si Amat aja udah kelar, kali.

Mohon maaf kalo bahasa ane acak kadut caduk ampur. Kalo ada yang mau ngasih saran atau mungkin ada yang mau ditanyain, silahkan di kolom komentar ya. Lebih lebih kalo ada yang mau ngasih cendol...waaaaahhhh...ane doain rejekinya makin berganda lipat dah.

Makasih, GanSis...stay safe

Bikin Beneran Bikin Balapan
Diubah oleh Langkibo 20-06-2020 00:45
jasakurirjkt
SoupAyam
nyong.eq
nyong.eq dan 30 lainnya memberi reputasi
31
4.7K
96
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan