Assalamu'alaikum, jumpa lagi dengan ninaahmad. Salam sehat dan salam literasi. Kali ini tread ane adalah cerita memilukan dari tanah Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan

Dilansir dari halaman tribunnews.com, Rudi Salam seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar mengembuskan nafas terkhirnya pada Rabu, 06 Mei 2020 akibat terjatuh dari menara mesjid. Dikabarkan bahwa Rudi memanjat menara mesjid untuk mencari signal demi mengerjakan tugas tugas kuliah hal ini dibenarkan oleh kerabat Rudi Salam.

Kita semua mengetahui bahwa sejak diberlakukannya Belajar Dari Rumah (BDR) banyak cerita suka duka menghiasi berbagai halaman media. Sistem pembelajaran Online diberlakukan semua jenjang pendidikan dari Pendidikan Dasar hingga Perguruan Tinggi. Tetapi kebijakan yang diambil pemerintan tentunya sudah melewati proses pemikiran yang panjang dan menjadi bagian dari upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19.

Rudi Salam adalah satu dari bagian cerita memilukan mahasiswa yang harus menghembuskan nafas terakhir karena berupaya mengerjakan tugas kuliah. Cerita duka pelajar/mahasiswa tentunya sangat berbeda antara mereka yang mendiami wilayah perkotaan dengan mahasiswa pedesaan. Akses internetlah menjadi kendala utama bagi pelajar/mahasiswa pedesaan.

Dikabarkan bahwa Rudi Salam tidak sengaja menginjak tripleks dan balok yang sudan rapuh, dan naas nyawanya tidak dapat tertolong. Rudi Salam adalah mahasiswa Unhas yang berasal dari Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Semoga arwah beliau diterima disisi-Nya, dilapangkan kuburnya dan keluarga yang ditinggalkan tabah menerima ketetapan-Nya.

Apa yang menjadi ketetapan-Nya, manusia hanya bisa menjalani dengan penuh ketabahan.

Diberlakuakannya Belajar Dari Rumah, pemerintah menginstruksikan untuk tidak melaksanakan pembelajaran dari sekolah maupun kampus tetapi dipindahkan dengan pembelajaran dari rumah. Hal ini banyak menimpulkan permasalahan ditengah para pelajar. Berbagai curhatan pelajar sering menghiasi media sosial, namun disisi lain aturan pemerintah tetap harus dijalankan.

Pelajar/mahasiswa banyak mengeluhkan dengan tidak nyamannya mereka mengikuti pembelajaran online. Mulai dari dilanda rasa jenuh, rindu dengan teman-teman kelas, didikan orang tua yang jauh berbeda dengan didikan guru disekolah, tugas menumpuk, hingga cerita paling memilukan yang datang dari pedesaan Kabupaten Sinjai. Sinjai merupakan wilayah yang akses internetnya belumlah merata terutama di wilayah pedesaan/terpencil akses internetnya sangatlah tidak memadai. Sehingga tidak ada pilihan lain bagi pelajar atau mahasiswa untuk berupaya semaksimal mungkin mencari signal demi tugas sekolah/kampus.