Sepertinya bau-bau tak sedap mulai menyeruak pemerintah pandai mengendus pergerakan liar mereka yang ingin anarkis. Tulisan-tulisan yang bersifat menghasut dari coretan vandalisme membuahkan hasil tertangkapnya beberapa orang.

Sudah tahukan kalau dibalik musibah akan ada orang-orang yang ingin mengambil keuntungan demi golongan, kelompok bahkan mereka mengatasnamakan rakyat. Sudah biasa nama itu di perjual belikan di kalangan para elite, namun tetap saja rakyat yang akan menderita nantinya.





Skenario untuk melakukan chaos bisa benar bisa juga propaganda, ketika masyarakat banyak yang berfikiran negatif maka proganda-propaganda akan dibuat dan bila semuanya sukses di redam maka masyarakat kembali menilai positif pada sang raja, rakyat akan merasa nyaman dan aman. Tapi kalau itu bukan propaganda maka hal yang mengerikan untuk melakukan kekacauan akan mempercepat runtuhnya perekonomian negara.

Apresiasi besar untuk kepolisian negara yang menciduk dengan elegant kelompok yang dinamakan Anarko, menciptakan keresahan adalah tujuan agar bumi gonjang ganjing semakin cepat. Bisa dilihat dari pelaksanaan PSBB yang terjadi, penumpang KRL menumpuk dan antri untuk dihitung agar tidak berdesakan di dalam gerbong kereta.



Lucunya malah menumpuk di luar stasiun, nampaknya terbukti Anggaran daerah dan pusat tak sanggup untuk mengatasi wabah ini. Kalau anggaran cukup lockdown adalah jalan yang paling baik, terbukti sebelum itu diberlakukan saja sudah banyak perusahaan gulung tikar dan phk yang merajalela membuat perut lapar lebih ditakuti dibandingkan covid.

PSBB diambang kegagalan maka bisa di pastikan keadaan tak normal ini akan diberlakukan lagi lebih lama, ketika itu terjadi akan banyak pemantik yang bermain di air keruh. Mereka menciptakan bom waktu untuk membuat suasana menjadi ricuh.



Mau sampai kapan mereka yang dirumah harus menerima subsidi? Mau sampai kapan yang mampu membantu si lemah, kekuatan dan kemampuan mereka kalau tak ada kejelasan hidup pastinya seiringnya waktu bantuan juga akan melemah.

Masih ingat bantuan korban Gempa Palu? Penjarahan bantuan bukan omong kosong, bila waktunya terlalu lama di takutkan cikal bakal Anarko yang masih berkeliaran bisa membuat geger sang raja. Booomm!! Indonesia tinggal cerita?



Sudah merasakan tahun 65 dan 98, chaos itu tidak enak dan semua jadi sengsara manusia seperti tak punya agama seperti hewan buas yang hatinya sudah mati tak peduli lagi dengan sesama.

Mau seperti itu? Ayok ulurkan tangan kita bersama bergerak dengan selalu berada dirumah dan juga selalu cuci tangan. Salam, saya c4punk see u next thread