Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

extreme78Avatar border
TS
extreme78
DKI Jakarta Bangun Laboratorium Kontainer, Terkendala di Mesin PCR
Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta membangun laboratorium dari kontainer guna mempercepat pemeriksaan virus Corona. Laboratorium kontainer ini ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan laboratorium kontainer tersebut memiliki standar keamanan dengan biosafety level (BSL)-2 Plus. Laboratorium ini selesai dibangun pada 28 Maret lalu dan mulai dioperasikan pada 7 April.

Sayangnya, laboratorium yang rencananya beroperasi 24 jam ini belum bisa berfungsi secara optimal sesuai harapan untuk mempercepat deteksi virus Corona.
Mesin reaksi rantai polimerase atau polymerase chain reaction (PCR) yang telah dipesan untuk melengkapi kinerja laboratorium tertunda kedatangannya.


"Ternyata kecepatan untuk mendatangkan PCR Kit dan reagen tidak seperti diharapkan. Yang kami pesan semua inden. Tidak bisa dengan cepat kami dapatkan," ujar Widyastuti dalam sebuah diskusi virtual pada Minggu (12/4/2020).

Sejauh ini, menurut Widyastuti, laboratorium yang dibangun bekerja sama dengan salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) itu hanya bisa digunakan sampai proses ekstraksi RNA pada materi genetik virus. "Pemeriksaan selanjutnya yakni PCR, kami titipkan ke laboratorium mitra," ujarnya.

Terbatasnya peralatan membuat antrean spesimen semakin menumpuk. Apalagi, menurut Widyastuti, penambahan laboratorium kontainer itu untuk memotong panjangnya antrean pemeriksaan karena kapasitas laboratorium yang sudah disetujui oleh Kementerian Kesehatan belum mencukupi.

Dia menyebut kecepatan uji laboratorium kalah dibandingkan dengan jumlah sampel yang diterima. "Dengan bertambahnya kasus, angkanya (pemeriksaan) jadi tak terkejar. Jadi kami mencari peluang dengan menambah laboratorium milik Pemprov DKI dengan kontainer," ujarnya.

Widyastuti menyatakan di DKI Jakarta saja terdapat 800 lebih sampel yang menunggu untuk diperiksa. "Ini tentunya akan menambah waktu rawat yang lebih panjang. Karena teman-teman di klinisi menunggu hasil lab," katanya.

Hingga Minggu (12/4/2020), pemeriksaan di Indonesia terbilang amat sedikit. Menurut data dari ourworldindata.org, angkanya hanya 0,01 orang per 1.000 penduduk. Angka ini termasuk paling kecil di dunia dibanding negara yang terjangkit COVID-19 lainnya.

Sebagai perbandingan, Korea Selatan melakukan tes pada 9,99 per 1.000 populasi, Malaysia pada 2,19 per 1.000 , Ekuador 1,31 per 1.000, Afrika Selatan 1,28 per 1.000, Vietnam 1,24 per 1.000, Jepang 0,61 per 1.000, Thailand 0,46 per 1.000, dan Pakistan 0,3 per 1.000.

https://m.detik.com/news/berita/d-49...di-mesin-pcr/2

Bagus sih....emoticon-Ngakak

Sayangnya fasilitasnya kurang memadai...

Tidak seperti yg di agung2kan wan konpers..:tepar

Quote:
Diubah oleh extreme78 13-04-2020 04:02
abellacitra
sebelahblog
nichodoankk
nichodoankk dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2.2K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan