Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jpnn.comAvatar border
TS
jpnn.com
Mata Berkaca-kaca, Ganjar Curahkan Kekecewaan pada Warga Penolak Jenazah Perawat

Sabtu, 11 April 2020

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersedih karena warga Ungaran menolak jenazah perawat yang meninggal dunia. Foto: Instagram

jpnn.comSEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan kekecewaan yang mendalam karena ada sekelompok warganya yang menolak jenazah perawat pasien covid-19 di Ungaran.

Kekecewaan Ganjar itu diungkapkannya lewat video di akunnya di Instagram. Ganjar dengan raut wajah sedih dan mata yang berkaca-kaca mengaku sangat terkejut masih ada warganya yang menolak pemakaman jenazah pasien covid-19.


"Bapak ibu saya mendapatkan laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat tatu ati, sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien covid-19. Ini kejadian kesekian kali dan saya mohon maaf, saya ingin kembali mengajak bapak ibu untuk ngrogoh roso kamanungsan yang kita miliki," kata Ganjar.


Baca Juga:




Ganjar sebelumnya, sudah pernah berbicara dan berpesan yang sama pada warganya untuk tidak menolak pemakaman jenazah pasien covid-19.


Kini dia mengulang kembali permintaannya terdahulu. Ganjar menekankan, pemakaman jenazah pasien covid-19 tidak akan membuat warga tertular virus berbahaya itu.


"Pengurusan jenazah pasien covid-19 sudah dilakukan dengan standar yang aman baik dari segi agama, maupun medis. Mulai dari penyucian secara syar'i kemudian  dibungkus kantong plastik yang tidak tembus air hingga dimasukkan peti dan seperti sudah ditegaskan para ahli kesehatan ketika jenazah itu dikubur secara otomatis virusnya akan mati karena inangnya juga mati. Saya tegaskan sekali lagi. Kalau jenazah itu sudah dikubur virusnya ikut mati dalam tanah, tidak bisa keluar kemudian menjangkiti warga," tegas Ganjar.


Baca Juga:




Dia mengatakan Majelis Ulama Indonesia atau MUI juga sudah mengeluarkan fatwa terkait hal tersebut.


"Majelis Ulama pun sudah berfatwa bahwa mengurusi jenazah itu wajib hukumnya. Sementara menolak jenazah itu dosa," tambahnya.


Ganjar berharap kejadian di Ungaran ini adalah yang terakhir kali terjadi di Jawa Tengah.


Baca Juga:




"Jangan adalagi penolakan jenazah. Apalagi seorang perawat yang seharusnya kita hormati atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan. Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil resiko, dgn merawat pasiem covid-19 padahal dia tahu itu mengancam keselamatannya. Para perawat, dokter dan tenaga medis tidak pernah menolak pasien, kenapa kita tega menolak jenazah mereka yang telah berkorban menyelamatkan kita," pungkasnya. (flo/jpnn)


TAGS   




  


BERITA TERKAIT














.doflamingo.
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan