Liputan6.com

Sabtu dini hari (11/4/2020), sebagian warga Jakarta dan sekitarnya mendengar beberapa kali dentuman keras. Beberapa warga menuturkan mendengar dentuman itu antara sekitar pukul 02.00-03.00 WIB.

Maka pagi ini, suara dentuman itu menjadi Trending Topic di berbagai media sosial, khususnya Twitter, karena banyaknya warga memosting apa yang didengarnya itu, serta warga yang bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi dengan dentuman itu.

Sebagian warganet menganggap suara itu berasal dari letusan/erupsi gunung Anak Krakatau yang memang akhir-akhir ini sedang aktif. Namun pihak BMKG langsung membantah anggapan itu. Bahwa bunyi dentuman itu bukan berasal dari erupsi gunung yang terletak di Selat Sunda itu.

Suara semacam ini bukan yang pertama kali terjadi, baik di Indonesia atau di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri setidaknya sudah pernah terjadi 4 kali, dan sampai kini masih jadi misteri.



Lantas darimana suara itu berasal? BMKG sendiri bungkam. Maka jawaban yang paling masuk akal dan dipercaya banyak orang adalah Skyquakeatau Teriakan Langit, meski ini juga belum bisa dipastikan seratus persen.

Skyquake adalah suara yang terdengar seolah berasal dari langit, namun tidak diketahui pasti sumber suara dan penyebabnya. Suaranya terdengar menyeramkan dan tidak seperti suara yang biasa didengar.

Karena tidak diketahui sumber dan penyebab suaranya, maka beberapa ahli mencoba memprediksi sumber suara aneh itu adalah suara pesawat terbang, atau suara meteor yang meledak di lapisan atas atmosfer. Ada pula para ahli yang meyakini suara itu berasal dari fenomena alam seperti gelombang pasang, gempa bumi, suara elektromagnetik dari aurora dan radiasi, dan juga gumuk pasir.

Semua itu pun masih dugaan, dan tidak semua ahli menyepakatinya. Namun mereka semua sepakat bahwa suara itu adalah Teriakan Langit, atau disebut Skyquake.
****
Jika sebagian besar orang percaya bahwa suara itu adalah Teriakan Langit, lantas mengapa sebagian orang tidak percaya alias mengingkari Sabda Langit?

Padahal sudah banyak Sabda Langit yang menjelaskan tentang gejala alam yang akan terjadi, namun sebagian manusia selalu mengingkarinya. Sabda Langit itu tercantum dalam kitab-kitab suci pada setiap agama, atau disampaikan oleh Nabi dan pemuka-pemuka agama.

Mereka menganggap itu sebagai takhayul, tolol, khurafat, dongeng dan mitos, primitif, jahiliyah, dan sebagainya. Mereka begitu menuhankan ilmu pengetahuan yang ilmiah dan penjelasan yang konkrit dan logis. Dan ketika apa yang tertulis sebagai Sabda Langit sejak ribuan tahun yang lalu itu terjadi hari ini, mereka bilang, "Ah, itu cuma kebetulan saja. Cocokmologi/cocoklogi itu."

Lantas, adakah sekarang yang bisa menjawab secara ilmiah dan logis dan pasti. Itu suara apa dan berasal dari mana? Apakah jika ‘dinasehati langit’ dengan lembut kalian tetap tidak percaya, namun baru percaya setelah ‘diteriaki langit’? Atau baru percaya setelah langit benar-benar runtuh?

Ah, sudahlah! Mari kita bertenang-tenang diri dulu untuk memikirkan bagaimana agar kita bisa lepas dari Virus Corona. Setelah itu, baru kita bisa leluasa bicara tentang Sabda dan Teriakan Langit ini.(*)
****
Ref 1, Ref 2, Ref 3.