Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
Disebut Dukung LGBT, Warganet Serbu Partai Gerindra, #ShameOnYouGerindra Trending


MALANGTIMES - Partai besutan Prabowo Subianto sedang dilanda badai. Ribuan warganet menyerbu Gerindra dikarenakan cuitannya di Twitter terkait LGBT. Melalui akun resminya @Gerindra sempat menuliskan dukungannya atas kaum LGBT dalam menyuarakan haknya untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak di Indonesia.

Misalnya, Gerindra tak setuju dengan adanya keputusan penolakan Kejaksaan Agung terhadap CPNS dengan orientasi seksual LGBT.

"Yang terhormat @KejaksaanRI, kami tak setuju dengan keputusan penolakan Kejaksaan Agung terhadap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan orientasi seksual LGBT," cuit @Gerindra.

Cuitan itulah yang membuat warganet pun menyerbu @Gerindra dan mengusung tagar #ShameOnYouGerindra yang kini sudah mengumpulkan 4.023 percakapan. Serta jadi salah satu topik yang jadi trending topik Twitter di Indonesia sampai Jumat (29/11/2019).

Akun @liem_id menuliskan, "Presiden eks negara komunis sahkan UU anti gay. Partai yg didukung Umat di Negara yg berdasar Ke-Tuhanan Yang Maha Esa malah koar2 bela hak LGBT ? Diingetin ngeyel pula..!!! #ShameOnYouGerindra," cuitnya sambil membandingkan Rusia di bawah Presiden Putin yang telah mensahkan UU Anti Gay.

Warganet lainnya pun menuliskan, bahwa Gerindra melakukan blunder terkait persoalan LGBT. Sehingga banyak warganet mengucapkan selamat tinggal untuk rival terberat PDI-Perjuangan dalam dua kali Pilpres.

PariAgoes, "Simpatisan satu2 pada ngucapin sayonara dan penyesalan, admin @Gerindra pun masih ngeles dengan alasan2. Makin lama maka kerugian gerindra semakin besar. Moga twit kontroversi segera dihapus," cuitnya.

Beberapa lainnya meminta adanya klarifikasi dari Prabowo dan Sandiaga terkait cuitan admin Gerindra yang ramai dipersoalkan warganet. @V3lias, misalnya, mencuitkan hal itu. "Sebelum bobo, menyapa Pak @prabowo dan @sandiuno mohon koreksinya mengenai pernyataan @Gerindra..." ujarnya.

Ribuan warganet terus mengalirkan dan mengusung #ShameOnYouGerindra dikarenakan bantahan atau sanggahan dari admin Gerindra dalam menyikapi kontroversi cuitannya.

Warganet tetap menyerbu Gerindra dan meminta postingannya dihapus dan meminta maaf kepada publik. Seperti yang diwakili oleh @Rasyeed3 :"Min baiknya istirahat dulu,... tak perlu ngeyel.lagi,... renungkan sekali lagi betapa bahaya LGBT,.... kl memang salah minta maaf ,.. cabut pernyataan sebelumnya, .." cuitnya.

Akun @TuanGuruBatang2 menyarankan gerindra tidak membabibuta mendukung LGBT. Tempatkan sesuatu pd tempatnya. PNS itu Pegawai/Pejabat Negara di semua level masing, sebagai pejabat publik yg hrs jg jadi contoh dalam pelayanan publik. Bagaimana mungkin Pejabat Negara mengidap LGBT. Salah satu syarat PNS itu sehat jasmani dan rohani. Herman gw," tulisnya.



https://www.google.com/amp/s/www.mal...artai-gerindra



Langkah Kejaksaan Agung Sangat Tepat Menolak LGBT di CPNS 2019


jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional dan HAM dari Universitas Padjadjaran Atip Latiful Hayat menilai Kejaksaan Agung tidak melakukan kekeliruan ketika melontarkan kebijakan untuk menolak pelamar CPNS 2019 dengan orientasi seksual lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Ini disampaikannya menyusul kebijakan internal dari Kejaksaan Agung yang tidak ingin menerima CPNS dari kalangan LGBT.

"Menurut saya kebijakan tersebut dapat diterima, karena persoalan LGBT itu harus dilihat secara komprehensif bukan semata-mata dari pertimbangan equality saja," kata Atip saat dihubungi jpnn.com, Kamis (28/11).

Baca Juga:Hadirkan Waria di Acara Halal Bihalal, Pemkot Banjarbaru Dukung LGBT?

Menurut Atip, pengecualian di dalam hukum tidak mesti dimaknai sebagai bentuk diskriminasi. Bisa saja sebuah pengecualian ialah bentuk proteksi dini.

Termasuk, kata dia, ketika Kejaksaan Agung melontarkan kebijakan yang mengecualikan LGBT.

"Pengecualian didalam hukum tidak mesti bermakna diskriminasi, tetapi bisa berarti proteksi. Misalnya ada pekerjaan yang sebaiknya tidak diberikan kepada perempuan, ini bukan berarti diskriminasi, tapi proteksi, untuk menjaga marwah dan martabatnya agar tidak dibully atau pelecehan dan sebagainya. Demikian juga halnya dengan LGBT," ucap dia.

Baca Juga:Kejaksaan Agung Berhak Tolak LGBT Ikut CPNS 2019

Menurut dia, Kejaksaan Agung hanya melakukan kebijakan yang sifatnya internal ketika menolak LGBT.

Dia pun heran dengan langkah pihak yang menolak kebijakan Kejaksaan Agung yang menolak LGBT.

"Yang berpendapat bahwa itu melanggar hak, karena melihat persoalan LGBT dari sisi equality saja, tanpa mempertimbangkan aspek proteksi. Militer Amerika menolak rekruitmen LGBT, pengadilan di Austria juga menolak untuk mengesahkan pernikahan pasangan LGBT dengan alasan masyarakat Austria masih memegang teguh nilai-nilai agama," tegasnya. (mg10/jpnn)


https://m.jpnn.com/news/langkah-keja...t-di-cpns-2019
Diubah oleh joko.win 29-11-2019 10:40
nomorelies
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.3K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan