Hi sobat kaskus, kali ini kita akan bicarakan tentang SPG namanya aja Sales Promotion Girl jadi wong wedok ya masa lanang, kalau Lucinta Luna yang jadi sih bingung juga casing wedok daleman lanang yo weslah terserah sampean dah kalau yang model begitu, ane bingung yang model kaya gitu dibilang SPG apa SPB.

Pastinya kalau kita ke mall atau ke tempat pameran otomotif sering melihat SPG menjajakan produknya dengan pakaian yang cukup seksi, tidak hanya seksi namun bila menjadi SPG kosmetik, Rokok dan Otomotif jarang banget yang tidak cantik. Wajah seperti Omas dan mpok Ati rasanya tidak masuk kualifikasi kenapa ya? Padahal wajah itu kan karunia Tuhan.



Itulah dunia bisnis bung, tak perduli kamu beragama atau tidak yang penting memberikan keuntungan maka bisnis bisa berjalan. Walau tak ada korelasinya antara cantik dan seksi dengan produk yang dijual namun setidaknya akan menjadi daya tarik tersendiri. Dunia bisnis memang kejam, semua talent yang menjadi SPG seksi pun dibayar cukup tinggi terlebih lagi bila hanya pameran maka mereka akan di bayar harian.

Seharinya pun tak tanggung-tanggung sekitar satu jutaan untuk SPG pameran, itupun tergantung produk dan brand apa yang mereka jual. Bila SPG tetap biasanya sih ya sama saja UMR per bulannya tapi dengan bonus-bonus tertentu. Terutama SPG Beauty dan Acessories mereka lebih tinggi bayarannya dibandingkan SPG yang menjual barang lainnya di Dept. Store.



Terlebih lagi dengan adanya penjualan online, menjadi SPG terasa lebih sulit terkadang mereka pun kesulitan dalam menjual produknya hingga tertulis di buku catatan 'No Sale' membuat mereka gundah akankah esok hari masih dapat bekerja?

Hidup yang terus berjalan dan perlu makan membuat SPG terkadang berubah haluan mencari sambilan, baik itu yang halal maupun yang haram. Dengan pakaian seksi tentu saja banyak mereka yang hidung belang merayu dengan iming-iming uang yang lumayan, daripada harus jualan yang belum tentu laku mending sedikit buka celana uang pun lancar, terutama perut kenyang dan gaya hidup pun senang.



Terkadang ane berfikir kepada mereka yang masih bersekolah, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit ketika lulus sekolah menengah tak mungkin bercita-cita sebagai SPG bukan?

Lalu untuk apa sekolah kalau yang dibutuhkan hanya wajah cantik dan seksi? Ini realitanya yuk kita diskusikan masalah sosial yang sebenarnya menghantui saudara kita, istri kita, atau anak-anak kita?



Tak mungkin juga kan kalau semua jadi pengusaha lalu karyawannya sopo?

Salam hangat lur, saya c4punk see u next thread.