Produksi otomotif khususnya roda dua di Indonesia di dominasi pabrikan asal Jepang, bisa terlihat di jalan raya user pabrikan eropa seperti Ducati atau BMW sangat sedikit dan bisa dihitung dengan jari.

Terlebih lagi pasukan moge Harley Davidson hanya di pakai oleh orang-orang khusus, dan rata-rata orang kaya yang ingin eksis di kagumi banyak orang. Tak jarang community biker Moge yang satu ini sering di pandang sinis oleh pemakai kendaraan lainnya maklumlah terkadang membawa sebuah moge asal Amerika tersebut membuat efek arogan dan sombong jadi buat saya sih celana tanpa cingkrang bukanlah model kesombongan masa kini, tapi punya kendaraan moge yang berkelas bisa bikin orang auto sombong, ditambah kacamata hitam waduh kaya Renegade dah.



Lalu pabrikan dari Asia lain yang dulu sempat menghibur otomotif roda dua kemana seperti 'Jialing'? Nampaknya pabrikan Cina terpaksa gulung tikar dan hormat kepada pabrikan Jepang yang dinilai lebih kuat. Tapi dengan hancurnya bisnis Cina di roda dua membuat pabrikan Jepang tak ada lawan mereka menjadi pemain besar di Indonesia dan tak segan membawa nama-nama besar di Moto GP untuk betandang ke tanah air.

Dari keempat nama besar pabrikan Jepang seperti Yamaha, Honda, Kawasaki dan Suzuki. Masyarakat Indonesia lebih memilih brand besar seperti Honda dan Yamaha. Mereka menilai kedua pabrikan ini memiliki nilai history yang bagus pertanyaannya mau beli motor apa mau beli history?



Di Indonesia nama brand masih terlihat diagungkan, bahkan mereka sering kali melihat Honda sebagai rajanya irit dan mesin yang tangguh. Padahal di zaman mesin injection seperti saat ini semua mesin itu irit dan juga rentan rusak karena lebih banyak memakai elektronik di dalamnya dan itu rentan dimakan zaman. Tapi image masyarakat sudah terbentuk Honda dan Yamaha di nilai lebih tangguh, terutama harga jual kembalinya tidak merosot tajam dibandingkan dua kompetitor lainnya.

Namun bagaimana tanggapan orang Jepang yang hobinya jalan kaki, bersepeda dan naik kendaraan umum bukan naik roda dua untuk bepergian jarak dekat dan menengah?



Tanggapan mereka Honda bisa disebut adalah motor terlaris diseluruh dunia. Sedangkan Yamaha merupakan pabrikan yang selalu mengerti kebutuhan konsumen di motor cc kecil antara 100 – 170cc. Suzuki tidak ada tanggapan berarti karena di Jepang sendiri mereka menilai Kawasaki adalah real bike.

Waduhh!! Kok jadi aneh ya? Apa alasan mereka bahwa Kawasaki cukup di segani? Untuk motor besar yang di produksi massal Kawasaki memiliki Engine dan sasis yang number one. Di Jepang ternyata big bike adalah Kawasaki karena memiliki Fast and good quality.



Kenapa? Sudah saya bilang di Jepang hobinya jalan kaki dan bersepeda, maka roda dua yang mereka beli bukan bebek matic seperti di Indonesia. Maka tak salah bila Kawasaki menjadi primadona untuk motor besarnya.

Tapi kok ga masuk Moto GP ya?



Salam hangat lur, saya c4punk see u next thread